FH UPG 1945 NTT gelar perayaan Natal Oikumene 2019/2020 disertai penyerahan bingkisan kasih

Regional Religi

NTT, TOP NEWS NTT ■■ Fakultas Hukum UPG 1946 NTT menggelar syukuran perayaan Natal Oikumene sebagai ungkapan syukur sivitas Fakultas Hukum atas semua pimpinan dalam perjalanan akademis selama setahun. Yang merupakan kegiagan Natal Rutin. Lewat perayaan  Natal Oikumene ini bisa mengumpulkan dan mengakrabkan diri diantara para mahasiswa dan  sivitas fakultas, dosen dan staf.

Syukuran yang digelar pada Senin, 23 Desember 2019 di halaman UPG 1945 NTT dihadiri oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum, dosen, dan staf.

Ketua Yayasan UPG 1945 NTT dan Ketua BPH Yayasan PGRI NTT Samuel Haning,S.H,M.Hum, dekan FH Simson Lasi,S.H,M.Hum dan Yes

Renungan Natal bersama dipimpin oleh pendeta dengan bacaan Lukas 2 : 14 yang membawakan renungan ketua majelis Jemaat GMIT Noria Kayu Putih pendeta Chrisroforus Sunur,S.Th. Dalam khotbahnya pendeta sampaikan tentang makna kelahiran Tuhan Yesus harus membawa damai baik sebagai umat Kristiani dan sebagai sivitas akademisi calon intelektual. Apalai sebagai calon ahli hukum dimana harus hadir memberi rasa keadilan bagi pemcari keadilan.

Acara Perayaan Natal Oikumene diisi dengan pembakaran lilin oleh ketua Yayasan UPG 1945 Samuel Haning, Rektor UPG 1945 David Selan, Dekan FH UPG 1945 Simson Lasi, Dekan 1 Marthen Dillak, anggota DPRD Kabupaten Kupang Yes Lede, dan Ketua jurusan FKIP.

Selain itu diisi dengan stand-up comedy oleh salah satu mahasiswa FH UPG 1945.

Usai ibadah ketua panitia Natal Oikumene Yes Lede menyampaikan bahwa dengan perayaan Natal Oikumene ini ingin menjalin keakraban dan persatuan diantara semua warga Fakultas Hukum UPG 1945.

Samuel Haning dalam sambutannya menyatakan bahwa damai ada disaat kita dihina sebagai manusia maka kita tidak membalas maka ada damai. Tapi kalau Tuhan Yesus tidak boleh di ganggu dan dihina. Dan Sam Haning meminta agar kita semua tidak usah merasa terganggu dengan apa yang terjadi di Sumatera Barat dimana orang Kristen dilarang merayakan Natal. Kita tenang dan mendoakan saja sebagai sesama orang Kristen. Karena Natal itu artinya damai dan kita bisa merayakan Natal tanpa kegiatan yang meriah. Kemeriahan Natal cukup dalam doa penyerahan diri secara pribadi.

Dekan FH Simson Lasi dalam sambutannya sampaikan salom Natal kepada semua pihak dan semoga dengan Thema Natal Nasional dengan thema PGI “hiduplah sahabat bagi semua orang” Simson ingin sampaikan bahwa persahabatan bermakna jika siap memberikan pertolongan disaat susah dan jangan membalas jahat dengan jahat tapi siap mengampuni.

Diakhir ibadah selain ramah tamah makan malam, disertai penyerahan  25 paket bingkisan kasih kepada 25 janda jemaat GMIT Noria Kayu Putih. Secara simboljs kepada 5 orang janda. ■■ juli br