Festival Seni dan Budaya Kelurahan Batuplat Meriah Dengan Berbagai Tarian Tradisional NTT

Batuplat-TOPNewsNTT|| Festival Kelurahan Batuplat, kecamatan Alak berlangsung meriah di halaman SDN Batuplay 1 dan 2 (Selasa, 16/8).

Penjabat Wali Kota Kupang Bapak George M.Hadjoh dan rombongan disambut tarian Loti Rote Ndao

Yuce Risi Ketua Panitia melaporkan kegiatan festival budaya dengan thema “Ini Katong Pung Budaya” Flobamora Hebat berlangsung 15-16 Agustus 2023

Festival diisi dengan berbagai Lomba tarian daerah dan pertunjukan festival tarian loti, padoa, lego dan pameran pelaku UMKM.

Lurah Batuplat Bapak Yery Oltovianus dalam sambutan mengatakan apresiasi untuk Penjabat Wali Kota Kupang Bapak Geroge M.Hajhoh yang sudah keempat kalinya berkunjung ke kelurahan Batuplat.

Bapak Yery Oktovianus sampaikan apresiasi dan terima kasih untuk partisipasi semua masyarakat yang sudah memeriahkan festival ini dengan berbagai tarian dan kegiatan budaya.

Festival Seni dan Budaya ini mengangkat  thema “katong pung budaya Flobamora hebat” yang bertujuan memberi edukasi kepada generasi muda mencintai budaya tradisonal asli NTT karena hampir tergerus oleh kemajuan jaman. Dan kelurahan menyambut baik program pemerintah dengan memelihara dan mengangkat budaya demi mass depan bangsa yang berbudaya.

“Kami pemerintahan dan masyarakat kelurahan Batuplat berterima kasih dan apresiasi program ini karena sangat baik.” Ujarnya.

Sementara Penjabat Wali Kota Kupang Bapak Geroge M.Hadjoh dalam sambutan sekaligus  membuka Festival mengatakan Kelurahan Batuplat Luar Biasa debgan budaya beragam yang kuat.

“Festival ini milik masyarakat Batuplat maka mari masyarakat hadiri dan meriahkan Festival ini. Jangan hanya budaya saja tapi juga kuliner yang diwariskan oleh orangtua harus kita angkat. Dan saya minta agar setiap tanggal 14-18 Agustus jadi kalender tetap Festival Seni dan  dan Budaya setiap tahunnya kelurahan Batuplat. Ibu Esy Bire sebagai dewan tolong tambah dana jadi Rp25-35 juta tahun depan agar festival ini lebih meriah dan banyak pihak terlibat.  Jika anak–anak kita tidak dijaga dan dirawat dengan budaya yang baik maka hilang generasi muda dalam tata krama dan etika budaya, dan mereka tidak akan mengenal seni dan budaya kita.” Tandasnya.

Karena ini kegiatan perdana diakuinya keterlibatan UMKM belum maksimal karena waktu sehingga persiapan tempat kurang memadai. Kedepan ia berjanji akan mempersiapkam semua aspek demgan lebih matang.

Kegiatan pembukaan ditutup dengan Tarian asal Sabu Raijua Pado’a oleh warga kelurahan Batuplat.

Usai membuka festival, Bapak Georga Hadjoh meninjau tenda UMKM dan melanjutkan ke Pembukaam Festival Seni dan Budaya di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Maulafa.|| jbr