Dukung Pemprov.NTT Berantas Covid, Bank NTT Gelar Aksi Donor Darah (Plasma Darah dan Non-Plasma)
KUPANG, Top News NTT|| Bank NTT menggelar Aksi Donor Darah Donor Bersama darah plasma dari penyintas Covid dan donor darah non-plasma pada Jumat, 26/02 di lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT jalan W.J.Lalamentik Oebufu.
Kepada media ini Dirut Bank NTT Aleksander Riwu Kaho menyatakan
“Kita sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan hari ini yaitu mendonorkan darahnya, baik darah biasa maupun darah plasma. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini bisa bermanfaat bagi orang lain, yang butuh darah. Terutama darah plasma bagi penderita Covid-19 dan bisa bantu proses penyembuhannya. Dan dampak dari semua orang sehat, kita bisa memasuki masa pandemi Covid dengan kondisi sehat dan baik, dan berani beraktivitas kembali dalam masa pandemi Covi-19 dengan protokol Covid. Namun dengan kesembuhan yang ada memberikan daya tahan yang kuat. Sehingga proses bekerja dan aktifitas yang positif akan terbangun dengan baik.” Jelas Aleks.
Rencananya awal Maret bersama gubernur NTT kami akan gelar aksi donor darah bersama dengan melibatkan pendonor yang lebih besar lagi,
“Kami sudah melaporkan ke pak Gubernur akan kami gelar di kantor gubernur NTT pada Maret nanti.” Tandasnya.
“Dalam kegiatan ini tidak ada target berapa banyak kantong darah yang akan diperoleh hari ini, karena ada beberapa tes yang harus diakukan terkait layak tidaknya darah, misalnya hb dan antibody. Sehingga plasma darahnya bisa dimanfaatkan oleh saudara-saudara yang sudah terinfeksi. Tapi semoga hari ini dari staf Bank NTT yang sudah terdaftar, terutama penyintas Covid ada 30-an orang datang semua.” Ulasnya lagi.
Ia juga memastikan kegiatan digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti pemeriksaan Rapid Antigen, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Di Bank NTT sendiri, akunya,
“Ada 100 orang lebih yang terpapar Covid namun rata-rata sudah sembuh seluruhnya.”
Kepala Divisi Perencanaan & Corporate Secretary Bank NTT, Endri Wardono menjelaskan bahwa hari ini Bank NTT selenggarakan donor darah bersama bukan hanya donor darah biasa tapi donor darah plasma karena banyaknya pasien Covid butuh donor darah plasma
“Peserta secara keseluruhan yang terdaftar adalah dari seluruh staf dan jajaran bank NTT kantor pusat, kancab utama dan Cabang khusus di Oelamasi sekitar 100 orang. Dan semoga mereka semua tidak ada halangan dan datang semua.” Jelasnya.
“Khusus pendonor darah plasma ada 16 orang dari lingkup Bank NTT sendiri. Tapi ada juga calon donor plasma 6 orang dan donor biasa ada 6 arang BPJS TK, Taspen 6 orang, plasma darah 1 orang dan sisanya donor darah biasa, BNNP ada 11 orang, Bumi Putera 2 orang, RSB 2 orang, dan masyarakat umum dan nasabah yang sedang transaksi di bank kita, kita tawarkan untuk ikut berkontribusi mendonorkan darahnya. Jadi yang menyumbangkan darah hari ini cukup banyak.” Jelasnya bangga.
Harapan besarnya, imbuh Endri,
“Lewat kegiatan Donor Darah Bersama ini, bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan darah biasa maupun darah plasma. Ke depannya harapan kami terutama untuk penuhi kebutuhan donor darah plasma dan darah biasa.”
“Di Bank NTT sebenarnya ada 37 orang yang akan donor darah plasma.Tapi syarat khususnya tidak boleh yang sudah melahirkan, tapi justeru yang terdaftar terutama ibu-ibu jadi dianggap tidak penuhi syarat. Sehingga total kita yang terdaftar untuk donor darah plasma ada 12 orang, tapi yang lolos hanya 8 orang ditambah dari instansi lainnya yang bekerja sama dengan kita.” Jelasnya lagi.
Syarat khusus yaitu antibody harus sudah meningkat setelah 28 hari sembuh Covid, yaitu sehari sebelumnya calon pendonor harus melakukan pemeriksaan darah oleh PMI Provinsi NTT dengan alat khusus.
“Kami staf bank NTT masing-masing sudah dua kali mendonorkan darah plasma.” Akunya bangga.
Bagi masyarakat NTT dan kota Kupang khususnya Endri mengajak,
“Mari berbagi, terutama penyintas Covid 19 karena di rumahsakit sudah banyak yang kena Covid dan sangat membutuhkan plasma darah. Begitu juga dengan darah biasa. Menurut kepala PMI Provinsi NTT, dr.Samson, setiap hari kebutuhan darah di rumah sakit adalah 16-18 kantong darah per-rumah sakit, ini adalah minimalnya, tapi jumlah yang cukup besar. Dan kita harus bisa uapayakan terpenuhi. Agar jangan kita ambil darah dari Surabaya. Untuk darah plasma satu kantong Rp.2.500.000 dan ini nilainya yang sangat besar. Dan jika hal ini menimpa masyarakat kurang mampu maka akan sangat membebani. Karena itu, mari kita saling membantu dengan mendonorkan darahnya. Terutama darah plasma penyintas Covid-19.”
Pemerintah sudah sangat mendukung, terutama lewat PMI, hanya kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan.
“Kalau masyarakat sadar betapa berharganya darahnya bagi orang sakit yang membutuhkan, terutama plasma darah dari penyintas Covid, maka sebaiknya masyarakat mendatangi PMI Provinsi NTT untuk sumbang darahnya. Bukan tunggu orang minta.” Anjurnya.
Kepala UTD PMI Provinsi NTT, dr Samson Ehe Teron menyatakan terima kasih kepada Bank NTT yang sudah melakukan kegian donor darah sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kegiatan donor hari ini cukup peroleh antusiasme yang cukup besar. Dan juga kita butuh darah baik orang yang covid maupun yang tidak Covid. Nah kegiatan ini sudah dilakukan mulai dari kemarin khusus bagi penyintas Covid untuk melihat kelayakan antibodinya untuk memberikan donor plasma darahnya. Dari 30-an, mungkin ada yang baru sembuh sehingga antibodynya belum bagus sehingga belum layak untuk mendonorkan plasma darahnya. Tapi ada belasan yang layak dan ikut mendonorkan. Dan ada yang hari ini pergi ke PMI untuk priksa antibodynya dan langsung mendonorkan plasma darahnya di sana pakai mesin. Karena kalau ambil darah donor pakai mesin biasanya bisa ambil cukup banyak dan tiga bulan lagi bisa mendonorkan kembali darahnya. Tapi maksimal kami mengambil darah sekitar 600-800 cc. Karena kebutuhan 1 pasien adalah 200-600cc, dan setiap pasien harus diberikan 3x200cc (tiga kantung ukuran 200cc) khusus satu pasien covid.” Jelas dr.Samson Teron.
Stok darah plasma di PMI NTT saat ini sekitar 22 kantung. Sedangkan kebutuhan darah plasma setiap hari rata-rata 5 orang.
“Hari ini saja antrian pasien yang butuh donor darah plasma ada 5 orang (darah golongan A : 1 orang, B : 2 dan O : 2 pasien). Tapi saya lihat di PMI hari ini sudah ada beberapa orang antri untuk donor darah plasma dan semoga terpenuhi kebutuhan para penderita Covid.” Jelas Samson.
“Golongan darah plasma yang paling banyak diminta adalah golongan darah O dan B, sedangkan A dan AB sedikit dan sulit dicari. PMI selalu berusaha menyediakan stok darah, namun jika tidak ada pun, seringkali keluarga pasien meminta langsung dari Surabaya. Harapan saya kegiatan seperti ini sudah berjalan bail dan bisa ditiru oleh pihak lain. Hari ini saya yakin kita bisa dapat darah plasma 20-an kantong saja sudah lumayan.” Ujarnya.
Sampai pukul 13.00 wita, PMI sudah berhasil memperoleh darah plasma sebanyak 12 kantong dan darah biasa sebanyak 53 kantong.
Salah satu pendonor darah plasma yang adalah penyintas Covid, Gilbert Daud, staf pada Bank NTT kepada media ini menyatakan bahwa dirinya baru pertama kali mendonorkan darah plasmanya.
Diakui Gilbert bahwa dirinya sempat terpapar tanggal 11 Jan dan isolasi 14 hari dan lakukan bberapa tes pcr dan 3 kali tes baru dinyatajan negatif.
“Jadi saat kita sudah kena covid apalagi beta dengan gejala, kita akan selalu cari informasi tentang covid ini dari berita dan internet, ternyata salah satu hal yang dapat membantu orang untuk cepat sembuh dari Covid adalah Donor Convalesum atau darah Plasma dari orang yang sembuh dari Covid. Sehingga waktu beta sakit pun beta punya satu tekad untuk donor darah Convalesmum untuk bantu orang yang positif. Karena di rumahsakit banyak sekali yang butuh darah convalesum. Setiap hari dari berita yang kita baca banyak sekali orang positif. Dan jika kita sudah berhasil sembuh dari Covid, kenapa tidak mau donorkan darah, karena darah plasm atau convalesum adalah sebagai antibodi untuk penderita Covid.” Tandas Gilbert.
“Untuk beta, donor darah convalesum adalah pertama sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena sudah berhasil sembuh. Sebagai rasa syukur itu berarti kita harus donorkan darah plasma, agar siapapun orang yang menerima darah kita sudah diselamatkan. Dan bukan hanya pasien itu sendiri, tapi juga keluarganya.” Ungkap Gilbert memberi motivasi.
Dalam pantauan media ini, nampak beberapa jurnalis juga ikut mendonorkan darah non-convalesum. || juli br