Di H-6 Jelang Lebaran, Balai POM Kupang dan Pemkot Kupang Lakukan Pengawasan Produk Takjil dan Toko Grosir

Birokrasi Obat dan Makanan Warta Kota

KUPANG, TOPNewsNTT|| Balai POM Kupang berkolaborasi dengan Pemkot Kupang melaksanakan monitoring terhadap pelaku UMKM khususnya di Airmata dan depan Bank Mandiri. Pelaku UMKM yang dimonitoring adalah terhadap jualan Takjil selama Ramdhan 2023.

Tamran Ismail,S.Si., MP, Kepala Balai POM Kupang, Asisten 2 Bisang Perekonomian Kota Kupang Ignas R.Lega dan Frama El Lefiyana Pollo, S.Si., M.Sc., Apt, Koordinator Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi

Asisten 2 Bidang Perekonomian Kota Kupang Ignas Lega kepada media menjelaskan monitoring ini adalah kolaborasi dan kerja sama antara Pemkot Kupang dan Balai POM Kupang, dalam rangka menjamin makanan minuman (penganan) yang dijual menjadi bahan konsumsi masyarakat aman dari bahan berbahaya.

“Pada dasarnya kami sebagai pemerintah menyambut kegiatan ini dengan harapan, kita juga tadi bagi brosur, dan apa yang dilakukan Balai POM kami harapkan pelaku UMKM bisa menindaklanjuti dengn ikut aturan-aturan.” Jelas Ignas.

Selama Ramdhan Monitoring gabungan sudah  3 kali dilaksanakan, tambah Ignas.

Sementara Kepala Balai POM Kupang Tamran Ismail,S.Si., MP menjelaskan ini adalah kegiatan pengawasan obat dan makanan selama Ramadhan 2023 melaksanakan dua kegiatan utama pertama adalah intentsifikasi sarana distribusi di Kupang dan sekitarnya, yakni peredaran produk makanan dan gandeng dengan Dinkes dan eprindag kabupaten kota.

Kedua pengawasan terhadap produk Takjil yang menurut Tamran bukan saja menjadi kebutuhan umat Muslim saja saat ini, tapi hampir sebagian masyarakat kota juga ikut mengkonsumsinya.

“Ada beberapa fakta yang kita ambil hikmah dari kegiatan ini. Yang pertama kita tentang ingin meningkatkan ekonomi masyarakat dengan hasil penjualan selama Ramadhan ini. Tapi kita  harus pastikan produk yang dijual itu harus aman. Bagaimanapun caranya kita melakukan pengawasan dengan memberikan edukasi juga kepada pelaku usaha untuk menjual produk aman,  sesuai aturan yang berlaku. Kita harus lakukan pengawasan dan edukasi demi menjaga bahwa produk yang dihasilkan layak konsumsi. Karena produk ini bukan hanya dikonsumsi umat Muslim tapi seluruh masyarakat luas. Jadi kita harus menjamin bahwa produk yang dijual harus aman, bermutu  dan layak untuk dikonsumsi masyarakat kota Kupang.” Jelas Tamran.

Ia menambahkan dari 3 titik pengawasan hari ini semua produk makanan aman dikonsumsi karena tidak ditemukan bahan berbahaya.

“Karena di lokasi ini sudah kali kedua dilakukan pengawasan dan aman atau negatif. Hanya pada pengawasan sebelumnya ada satu produk kerupuk tempe yang dari hasil pemeriksaan mengandung boraks. Dan hari ini kami sudah temukan penjualnya, yang akui ia membeli dari produsen kerupuknya di pasar Oeba. Jadi ia hanya menjual, bukan yang memproduksinya. Kami sudah temukan nama dan alamat produsennya dan akan kami beri sanksi. Penjual yang bersangkutan sudah tidak berjualan lagi.” Tandas Tamran.

Kepada pedagang Tamran anjurkan menjual produk aman dengan bahan aman, jangan ada kandungan bahan berbahaya karena mengkonsumsi makanan adalah bagian dati investasi masa depan.

Kepada konsumen, Tamran berpesan, “silahkan menikmati apa yang dijual oleh pelaku usaha yang sudah kami pastikan produknya aman melalui hasil pengujian Balai POM Kupang.

Pengawasan terhadap produk  takjil hari ini berjalan di dua titik yakni  wilayah Airmata (depan kantor lama Bupati Kupang) dan Depan Katedral dan Bank Mandiri dimana dua lokasi ini dengan penjual terbanyak.

Dalam pantauan media, Petugas Balai POM  membawa mobil lab ke lokasi penjualan, melakukan pantauan, berbincang dengan penjual dan mengambil sampel dari 3 jenis takjil (penganana) yakni kue, minuman dan produk lauk pauk.

Bahan berbahaya yang diperiksa langsung di mobil lab yakni kandungan  boraks dan formalin pada lauk pauk, bahan pewarna serta pengawet (boraks dan formalin), serta penggunan minyak goreng pada salome dan bakso goreng.

Saat berdialog fengan penjualnya, baik Kepala Balai POM Kupang dan Asisten 2 menanyakan pewarna apa yang dipakai, serta menyarankan agar minyak yang digunakan juga harus aman dan jangan dipakai berulang.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai POM Kupang, Asisten 2 serta para staf juga membagikan brosur terkait  5 Kunci Keamanan Pangan dan 4 Bahan Berbahaya Yang Biasa Ditambahkan Pada Makanan.|| juli br