Bupati Kupang Bersama Satgas Diakonia Pemuda GMIT Resmikan Rumah Impian Mendiang Nani Lie Welkis

Birokrasi Daerah Kemanusiaan

NOELMINA-TAKARI-KABUPATEN KUPANG, TOPNewsNTT|| Sebuah perhatian luar biasa pemerintah kabupaten Kupang kepada keluarga mendiang Nona Nani Lie Welkis dengan kehadiran Bupati Kupang Drs.Korinus Masneno pada peresmian rumah impian mendiang Nani Lie Welkis pada Minggu, 7/11 bersama anggota Diakonia Pemuda GMIT.

Peresmian rumah dengan ibadah syukur oleh pdt.Tameno

Kita tentu masih ingat dengan mendiang Nani Lie Welkis (19thn) yang menjadi korban kebiadaban pelaku TT beberapa bulan lalu.

Dibalik kisah pilu, sadis dan tragis yang mengurai air mata banyak orang serta menimbulkan anarah dan geram, ada impian yang ingin dipersembahkan oleh mendiang untuk keluarga tercinta, yakni sebuah rumah.

Impian tersebut akhirnya terwujud oleh gerakan kasih Satgas Diakonia Pemuda GMIT yang diketuai oleh Norsy Malelak, bersama Tim danĀ  tokoh agama yang berhasil membangun sebuah rumah permanen berdinding tembok dan berlantai semen bagi keluarga mendiang.

Bertempat di rumah mendiang Nani Lie Welkis di Dusun Tuasene, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, turut juga hadir Kadis BNPB Paulus Ati, Camat Takari Selfinus Nubatonis, Kabah.Kesra Timotius Oktovianus diterima oleh keluarga besar Lie Welkis Baba.

Awali peresmian, Bupati Kupang Drs.Korinus Masneno atas nama pemkab.Kupang meminta maaf kepada keluarha karena tidak sempat hadir pada kondisi tersebut dan baru sempat hadir hari ini.
“Tuhan sudah berkarya lewat Satgas sehingga apa yanh dibuat hari ini sungguh luar biasa. Mohon maaf karena belum banyak yang saya buat, namun Pemuda GMIT dan Sinode telah buat dan menolong masyarakat kita di sini. Kita tahu bahwa diokonia tidak hanya berupa wujud materi namun lebih kepada bagaimana menjunjung persekutuan dan kebersamaan kita semua. Semoga dengan peristiwa ini dapat menyadarkan kita untuk terus melihat apa yang terjadi di negeri tercinta kita ini.” Ucap Bupati terharu.

Bupati mengingkatkan bahwa kasih itu tidak pernah berkesudahan dalam segala bentuk. Oleh karena itu bagaimana menggunakan momen setelah itu untuk mengikat kasih persaudaraan untuk saling menjaga dan mengawasi agar kejadian seperti ini jangan terjadi lagi.

Ia juga bersyukur karena Satgas Diakonoa Pemuda GMIT telah mendahului membantu keluarga mendiang Nani Welkis.
“Semoga ini bisa menjadi tonggak sejarah bagi kita untuk berbuat yang lebih baik.” Ujar Bupati.

UPT Pemuda Sinode GMIT Pdt.Petrus Tameno mengatakan,
“Majelis Sinode Pemuda GMIT melalui Satgas Pemuda GMIT menunjukkan solidaritasnya kepada saudara kita disini dimana GMIT dalam prrspektifnya memberi diakonia tidak hanya di.lingkup jemaat saja, melainkan sudah melintasi ruang dan waktu ”

Pdt.Tameo juga mengulas kembali mimpi mendiang Nani Welkis adalah ingin bekerja di kota Kupang agar dapat membangun sebuah rumah, namun terhambat karena peristiwa duka yang dialaminya.
“Satgas hadir untuk mewujudkan mimpi tersebut. Pemuda GMIT dari Satgas Diakonia hanya bisa berbuat sampai disini, namun persaudaraan kita harus dibangun tidak sampai disini saja, melainkan seterusnya.”

“Atas nama.GMIT dan Satgas Diakonia kami tetap mau menyatakan yang terbaik demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.” Ujar Pdt.Tameo.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kupang menyerahkan bantuan kasih kepada keluarga Welkis.|| juli br

sp forkopim setda kab.kupang