Buka Pameran Museum Keliling 2023, Wabup.Rote Ndao Sebut Museum Adalah Tempat Edutaiment Budaya Bangsa

Ba’a-Rote Ndao, TOPNewsNTT||UPTD Museum Daerah Provinsi NTT menyelenggarakan Pameran Museum Keliling dengan Tema “Dari Rote Ndao untuk NTT yang Bermartabat”  yang dibuka oleh Wakil Bupati Rote Ndao (Stefanus M. Saek, M.Si) di Auditorium Ti’i Langga (Selasa, 01/08/2023).

Pameran Museum Keliling tersebut akan berlangsung dari 01 – 04 Agustus 2023. Pada Malam harinya ada kegiatan Pentas Seni Budaya di Pelataran Auditorium Ti’i Langga.
Peserta pentas seni berasal dari para pelajar/siswa, sanggar seni baik dari sekolah-sekolah maupun kecamatan-kecamatan di kabupaten Rote Ndao.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus Sa’ek,.S.E.,M.Si membuka pameran musem Keliling mengatakan sangat bangga dan mengapreasi pemda NTT yang memilih Kabupaten Rote Ndao sebagai tempat penyelenggaraan pameran museum keliling pada tahun 2023.

“Kalau tidak salah ini merupakan Pameran Keliling yang kedua dan tahap yang pertama itu artinya bahwa kurang kalinya. Pertama kali sekitar 12 tahun yang lalu ini pernah diselenggarakan pameran museum keliling di Kabupaten Rote Nda. Tentunya menjadi Kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi kami, Pemerintah dan masyarakat Rote Ndao, karena kegiatan pameran museum keliling  tahun ini kembali dilaksanakan di sini.” Ujar Wabup.Stefanus.

Menurut Orang Nomor Dua di Kabupaten Rote Ndao ini bahwa Museum adalah Tempat Edutaiment bagi masyarakat belajar tentang budaya.

Wabup.Stefanus mengatakan dengan dilaksanannya  pameran museum maka  masyarakat akan belajar dan lebih mengerti  apa itu museum, pengertian, tujuan, tugas dan fungsi atau manfaat Museum.

“Lewat pameran ini kita akan memahami bahwa museum adalah tempat edutanment (tempat yang menyimpan dan memberi edukasi) tentang budaya karena menyimpan benda-benda budaya yang bermakna pada masanya. Kita punya banyak benda budaya yang menjadi warisan hingga saat ini,  salah satunya adalah Selimut atau tenun ikat. Untuk itulah maka museum hadir untuk mengangkat kehidupan sosial budaya masyarakat di provinsi Nusa Tenggara sebagai kesatuan budaya yang kita miliki bersama.” Jelasnya.

“Karena itu saya tadi siang berjumpa dengan bapak kepala di ruangan saya, saya bilang begini lalu museum ini menyimpan kearifan budaya para leluhur kita,  maka tentunya ini dalam jangka waktu tertentu warisan-warisan ini pasti memiliki nyawa yang telah bersenyawa. Jadi ada nyawa yang telah bersenyawa dengan warisan kita yaitu apa namanya contoh seperti ada senjata kemudian dan sebagainya.  Kita mengakui bahwa warisan para leluhur ini adalah warisan yang lain daripada lain. Benda-benda purba  yang sudah berada di museum ini tentu harus dijaga dengan baik dan harus orang yang benar-benar menjadi pawangnya. Karena benda budaya ini ada nyawanya makanya saya minta kalau bisa dilakukan ritual dulu baru kita menyaksikan pamerannya. Tapi karena pak kepala sudah ada, artinya pak kepala adalah pawangnya, tidak perlu lagi.” Ujarnya berkelakar.

Wabup menyatakan wajib hukumnya dan  sangat sangatlah tepat diselenggarakan Pameran untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang benda koleksi budaya yang merupakan warisan yang diwariskan oleh para leluhur, masyarakanlt tahu bahwa kearifan para leluhur kita itu amatlah sangat luar biasa.

“Tadi saya mengamati dengan cara yang sama di dalam buku panduan yang tadi diberikan oleh panitia ada selimut yang motifnya banyak dan kita tidak bisa membayangkan dari para leluhur kita itu seperti apa jika dibandingkan ya saya lihat ada selimut yang apa Tampilkan di dalam buku panduan yang tadi.  Terima kasih kepada museum NTT yang sudah memberikan edukasi kepada masyarakat kita untuk menghormati dan menghargai para leluhur kita yang telah demikian luar biasanya mewariskan budaya kita. Intinya kami pemerintah dengan masyarakat di Kabupaten Rote Ndao ini mendukung penyelenggaraan pameran yang diselenggarakan selama kurang lebih 4 hari.” Tutup wabup.Stefanus Sa’ek.

Pada pembukaan Pameran Museum Keliling, Kepala UPTD Museum Daerah Provinsi NTT Aplinuksi Asamani,S.Sos,.M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT (UPTD Museum NTT) dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.

“Latar Belakang pelaksanaan Pameran Museum Keliling 2023 yakni karena kondisi Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku dan etnis dengan latar belakang kebudayaan yang beraneka ragam, sehingga dibutuhkan suatu upaya untuk menyelamatkan, melestarikan dan menginformasikannya melalui cara dan disiplin ilmu tertentu. Dengan demikian, nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya dapat dipertahankan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.” Sebutnya.

Upaya penyelamatan dan pelestarian budaya bangsa ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, di mana dalam pasal 18 ayat 2 menyatakan posisi museum sebagai “lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, dan/ atau struktur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya atau yang bukan cagar budaya, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.”

“Sejak awal berdirinya, Museum NTT telah banyak mengumpulkan benda-benda budaya yang pada masa lampau dipakai oleh leluhur kita, atau yang menjadi peninggalan kejayaan bangsa di masa lampau. Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, para pengelola koleksi museum telah berusaha menyelamatkan warisan budaya bangsa agar para penerus bangsa di masa sekarang dan masa yang akan datang dapat melihat dan menyaksikan warisan nenek moyang kita.” Kata Aplinuksi.

Ia menyebutkan, bahwa Pameran museum merupakan cara museum berkomunikasi dengan masyarakat. Koleksi-koleksi yang telah dikumpulkan dari masyarakat, dirawat, dan dikaji, pada gilirannya mendapat kesempatan untuk dipamerkan kepada masyarakat. Pameran museum bersifat edukatif dan rekreatif dengan mengangkat topik bersifat tematis sesuai dengan potensi koleksi yang dimiliki. Pameran ini bersifat temporer yang diselenggarakan dalam batas waktu.

Pameran Museum Keliling dengan tema: Dari Rote Ndao Untuk NTT Yang Bermartabat memiliki tujuan untuk menggugah semua pihak agar bangga akan produk budaya leluhur kita, khususnya leluhur Orang Rote Ndao, yang telah menjadi ikon nasional dan merupakan kreativitas unik seperti Topi Ti’l Langga dan Tenunan Rote, juga ikon internasional yaitu Alat Musik Sasando.

Tujuan pelaksanaan kegiatan Pameran Museum Keliling yakni untuk,

1. Penyebarluasan informasi mengenai tradisi budaya Orang NTT secara khusus orang Rote Ndao sebagai warisan sejarah dan budaya nenek moyang, serta nilai-nilai luhur bagi seluruh lapisan masyarakat dan pengunjung pameran,

Perwujudan peran museum sebagai lembaga pelestari warisan budaya, tempat belajar dan rekreasi yang mendidik,

c. Menanamkan rasa memiliki, cinta dan bangga terhadap kebudayaan sendiri, yaitu kebudayaan Nusa Tenggara Timur;

d. Memperkuat jati diri sebagai orang NTT yang bermartabat;

e. Melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan Pameran Museum Keliling ini.

Sasaran kegiatan Pameran Museum Keliling ini bersifat umum dan terbuka kepada seluruh kalangan, meliputi pelajar, mahasiswa, para pendidik, masyarakat umum, dan wisatawan.

Pada Pameran Keliling ini, Museum Keliling akan menyajikan 236 koleksi, terdiri dari 60% koleksi Kabupaten Rote Ndao dan 40% adalah koleksi dari beberapa Kab/Kota.||jbr