Buka In House Training SMKN 1 Kupang, Ann Kolin janjikan support penuh

Pendidikan Politik Warta Kota

KUPANG, TOP News NTT■■ Demikian pernyataan Sekertaris Komisi V DPRD Provinsi NTT Ann Kolin saat menghadiri sekaligus membuka In House Training (IHT)  di SMKN 1 KUPANG. Bahwa jika ini adalah sekolah pertama yang lakukan IHT dimasa Pandemi demi mempersiapkan kulitas pendidikan online, maka Komisi V akan mensupport penuh antara lain memperhatikan masalah Kesra, Honor dan sertifikasi baik guru PNS maupun honor. “Kami akan support penuh, jika SMKN 1 Kupang adalah sekolah pertama yang lakukan In House Training di masa Pandemi Covid-19, maka saya sangat mendukung dan apresiasi penuh. Antara lain mendorong pembayaran Honor, Kesra dan sertifikasi para guru PNS dan Honor.  Tandas An Kolin tersenyum saat di daulat membuka In House Training bagi 138 guru yang dilaksanakan pada Senin, 22 Juni 2020 di Aula SMKN 1 Kupang.

Foto bersama Anggota DPRD Provinsi NTT Ann Kolin bersama kasek dan para guru SMKN 1 Kupang usai pembukaan In House Training (Senin, 22/06) 

Selain itu Ann yang mewakili Dapil Flores Timur periode 2019-2024  ini berjanji akan dorong pemprov NTT untuk memenuhi jatah pengangkatan guru kontrak daerah yang kuotanya mencapai 6 ribu orang. Karena berdasarkan data hanya 3 ribu orang yang terakomodir, dan dari NTT hanya ada 90 orang. Selain itu, Ann juga berjanji  akan mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dari Dana DAK untuk pembangunan 5 RKB bagi sekolah ini.

Secara terpisah kepada media ini usai pembukaan kegiatan In House Training, Ann kembali menegas kepada media ini bahwa usulan dan kebutuhan sekolah ini akan diperjuangkannya dengan gigih pada rapat paripurna malam ini pukul 20.00 wita di Sidang Paripurna DPRD Provinsi NTT terkait pembayaran Kesra, Sertifikasi dan honor guru PNS dan honor.

“Pemprov.NTT terutama Dinas Pendidikannya harus konsisten menolong para guru dalam masalah pembayaran Kesra, Sertifikasi dan Honor. Oeang sudah kerja lalu hak mereka tidak diurus dengan baik, itu namanya tidak ada rasa kemanusiaan. Makanya hapus saja sila kedua dari Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradap.

” Karena para guru adalah garda terdepan pembangunan bangsa, jika manusianya bodoh, maka akan sangat sulit bangsa ini bangkit.” Tandas Ann Kolin menegaskan.■■ juli br