BI Kpa NTT Gelar Launching “Digitalisasi Pasar Tradisional di kota Kupang”

Birokrasi Ekonomi dan perbankkan Regulasi dan Kebijakan Warta Kota

KUPANG, TOPNewsNTT|| Masih dalam rangka Semarak QRIS,  Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT melaunching gerakan “Digitalisasi Pasar Tradisional di Kota Kupang” yang diselenggarakan bersama PD Pasar Kupang di halaman depan PD Pasar Kupang di kompleks Pasar Oebobo (Rabu, 2/6).

Kepala BI Kpa NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam sambutannya

Hadir Kepala BI Kpa NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Walikota Kupang DR.Jefritson Riwu Kore, Perwakilan Bank NTT, CEO PT Telkom Witel Kupang Djafar, Dirut PD Pasar Kupang Kardilan Kale Lena, Direksi Pemasaran Me Mey Jagi, SE.,MM Direktur Keuangan dan Maxi Nomlene SH., M.Hum Direktur Pemasaran, dan undangan lainnya.

Sambutannya, I Nyoman Ariawan Atmaja menyampaikan bahwa  Presiden Joko Widodo telah menekankan 5 langkah untuk
menjadikan Pandemi Covid-19 sebagai momentum dalam Percepatan Transformasi Digital. Lima langkah tersebut mencakup
diantaranya  percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Makanya tage linenya adalah kilau permata digital flobamora dan direncanakan akan ada  700-san Bts  dibangun di kota NTT oleh Kominfo melaluo baktinya. Peta jalan transformasi digital di sektor sektor strategis, antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran, percepatan integrasi pusat data nasional, SDM bertalenta digital dan perencanaan transformasi digital. Jadi sangat konsern pemerintah membangun terus semua sarpras yang dibutuhkan.” Jelas Nyoman.

“Bank Indonesia terus mendukung upaya bersama dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui
langkah-langkah percepatan digitalisasi sistem pembayaran.” Ujar Nyoman.

“Langkah-langkah tersebut antara lain mendorong akselerasi digitalisasi keuangan melalui Standar Nasional Pembayaran melalui
QR atau yang disingkat menjadi QRIS, sekaligus mendorong kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).” Lanjutnya.

“Pusat perdagangan dalam hal ini pasar tradisional merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi sasaran percepatan transformasi digital. Sinergi untuk mendorong digitalisasi pada ekosistem pasar tradisional terus kami lakukan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pasar serta meningkatkan kapasitas dan daya saing bagi pedagang pasar
tradisional.” Katanya.

“Sebagai wujud sinergi dalam digitalisasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Kupang dan PT. Telkom Indonesia, melaksanakan program digitalisasi pasar di Kota Kupang yang diawali pada hari ini dengan
Pasar Oebobo. Digitalisasi Pasar yang akan dilakukan mencakup penerimaan retribusi serta digitalisasi transaksi pembayaran melalui
QRIS. Kedepan kami akan terus mendorong agar dapat direplikasi dan diimplementasikan pada pasar-pasar lainnya di Kota Kupang
dan di seluruh NTT.” Ungkap Nyoman.

“Sejalan dengan event Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo dengan tajuk Kilau Digital Permata Flobamora, kami berharap digitalisasi pasar di Kota Kupang
menjadi promotor transformasi digital pada kawasan pasar tradisional dan pada ekosistem lainnya di Provinsi NTT.” Jelas Nyoman.

“Bank Indonesia melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya akan terus mendorong upaya digitalisasi salah
satunya dengan meningkatkan akseptansi QRIS sehingga dapat mencapai target nasional 12 juta merchant. Secara nasional jumlah merchant QRIS saat ini telah mencapai 7,09 juta merchant dan untuk Provinsi NTT sebanyak 35.095 merchant, meningkat sebesar 12.8%
dibandingkan dengan awal tahun 2021.” Ujar Nyoman berkomitmen.

“Melalui akselerasi Ekonomi Keuangan Digital kami harapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di NTT sehingga
terwujudnya NTT Bangkit, Maju dan Sejahtera.” Tutupnya.

Sementara Maxi Nomlene SH., M.Hum Direktur Pemasaran PD Pasar dalam sambutannya menyatakan bahwa PD Pasar sangat mengapresiasi Launching Digitalisasi Keuangan Pasar Tradisional hari ini yang diselenggarakan dalam Semarak QRIS yang diinisiasi oleh BI yang menggandeng PT Telkom Witel sebagai penyedia sarana ECD. Sehingga ia berharap agar semua transaksi yang ada di semua pasar tradisional yang ada di kota Kupang baik pasar kecil maupun pasar besar di kota Kupang di bawah koordinator PD Pasar Kupang bisa dilakukan secara non tunai yaitu dengan menggunakan program QRIS.

“Jadi yang paling penting adalah kami PD Pasar mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, kemudian PT Telkom yang sudah membantu kami memfasilitasi kami untuk bagaimana menggunakan program QRIS. Dan bagaimana menyiapkan aplikasi yang mudah dan aman, dan cepat sehingga nanti petugas-petugas kita khususnya yang ada di unit itu bisa mengadaptasi untuk menyelesaikan unit dalam rangka bisa lakukan transaksi non tunai.” Ujar Maksi.

“Titipan pesan kami yang paling penting adalah hari ini bukan merupakan akhir dari semua. Tapi kedepan tentu proses masih panjang. Hari ini hanya sebagai batu loncatan untuk kita bisa menuju pada kesuksesan lebih besar. Saya berharap pihak Telkom bisa berdayakan kami bisa lebih familiar ke depannya menggunakan QRIS dengan Mesin EDC. Agar kota Kupang dapat menjadi SMART.” Harapnya.

Kendala disampaikan ke Walikota bahwa sdm masih kurang sehingga BI ada siapkan stimulus lewat CSR. Kita buruh mesin EDC dan HP Android bagi petugas kita. Dua alat ini.masih kekurangan namun BI sudah siapkan bagi kami lewat dana CSR.

Fadjar Eri Tansil dalam sambutannya mewakili GM PT Telkom Witel menyatakan bahwa saat ini 4M ditambah dengan 1M menjadint M yaitu membayar dengan non tunai menggunakan QRIS untuk hindari Covid.

Fadjar menyatakan juga bahwa semua ini bisa berjalan jika berkolaborasi dan sesuai dengan Surar Edaran Kemendagri yang menyatakan bahwa seluruh aktifitas ekonomi harus berujung pada pendapatan Bank Daerah. Makanya kita kolaborasikan dalam program Digitalisasi Pasar Tradisional di Kota Kupang.

“Ekonomi  sempat melemah dan NTT adalah salah satu icon di Indonesia sebagai lima bari baru dengan didukung oleh salah satunya GERMAS Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.” Ujar Fadjar.

“Digitalisasi hanya bisa dilihat dari transaksi yang dilakukan secara non tunai. Dan salah satunya yang tidak bisa ditolak adalah menggunakan QRIS. Jadi kita harus pelan-pelan bisa berdamai dengan QRIS.” Ujarnya

“Walikota dan BI kami PT Telkom sudah siap dukung NTT. Dan kami punya berbagai insiasi yang bisa dilakukan di Kupang, yaitu dengan semua transaksi pasar tradisional dan retribusi parkir, tiket semua sudah siap tinggal dijalankan. Dan Transaski di UKM kami sudah siapkan dashboardnya, inisiasinya dan bisnisnya. Namun adalah hal yang menarik dan tidak enak yaitu MDR diturunkan lagi. Sampai dengan desember Merchant Discount Rate nol, artinya semua uang yang masuk tidak akan di potong, biayanya ditanggung sama penyelenggara. Desember akan diberlakuan MDR Dari 0,7% dan sekarang dipotong 0,4% untuk teknology. Dan efeknya kita akan dapatkan sarana ITEnya. Kedepan setlemen hyper store atau beri talangan ke Bank NTT dan Bank NTT yang akan mensetel sesuai transaski harian.” Ungkap Fadjar.

“Sesuai jiwa Nawa cita akan dimulai dari Provinsi yang punya matahari terbit duluan dan kedepan QRIS akan banyak di NTT.” Tutup Fadjar.

PT Telkon siapkan 5 unit mesin EDC untuk mendukung kebutuhan digitalisasi pasar tradisional di kota Kupang. 5 unit ini akan dipakai di Pasar Oebobo sebagai uji coba.

Sedangkan walikota Kupang dalam sambutannnya menyatakan sangat mendukung program digitalisasi pasar tradisional di kota Kupang lewat program QRIS ini.

“Tapi saya minta agar jangan habis dilaunching saja, tapi harus benar-benar dilaksanakan sehingga semua transaksi bisa non tunai. QRIS akan buat kita nyaman karena tinggal pakai barcode saja transaksi sudah jalan. Platform yang hari ini kita launching harus benar-benar bermanafaat. Jangan kita habis acara bongkar tenda selesai jadi harus ada kontrol. Rem pakem banget jangan habis di launching saja. Cepat, aman, dan nyaman. Semua pasar harus pakai sistem transaksi ini. Jadi kota Kupang harus dipaksakan. Kalau tidak akan jalan. Kita paksa kita bisa. Contoh WTP saya paksakan inventarisir semua aset baik kendaraan, gedung dll. Jadi untuk QRIS harus dipaksakan juga. Ini butuh langkah luar biasa untuk meresponnya. Jika semua transaksi di semua link pakai QRIS maka akan hindari korupsi. Dengan gerakan bangga buatan Indonesia maka ekonomi akan bangkit.” Ujar Walikota.

“Regulasi kita sudah siapkan sebelumnya untuk transaski non tunia..hanya memang untuk implementasi dilapangan butuh sosialisasi dan sedikit pemaksaan.” Ujar walikota saat doorstop.

Laumching ditandai dengan walikota Kupang lakukan transaski perdana menggunakan Aplikasi QRIS dengan mesin EDC.

Acara selanjutnya diakhiri dengan penyerahan  (PBSI) Program Bantuan Sosial BI lewat Bantuan Peralatan Pendukung Elektronifikasi dan Digitalisasi kepada salah satu pelaku pedagang pasar di Oebobo.|| juli br