Lomba Fotografer Milenial, Ajang Promosi Digital Pariwisata NTT di Masa Pandemi

NTT, TOPNewsNTT|| Lomba Fotografer Milenial yang digelar oleh UPTD Taman Budaya Provinsi NTT dari 26-28 Juni 2021 telah ditutup pada Senin, 28/6.
Dari Lomba ini, ada multi efek yang muncul bagi pegiat fotografi, yaitu makin profesional dibidang fotografi dan meningkatnya kecintaan terhadap fotografi dan pariwisata NTT, serta jadi ajang digital promosi pariwisata NTT dalam masa Pandemi.
Kepala UPTD Taman Budaya NTT kepada media ini menjelaskan dari pelaksanaan Lomba Fotografer Milenial 2021, muncul impact atau dampak langsung dari tujuan yang ingin dicapai yaitu :
“Pelestarian budaya yang sudah dilaksanakan sesuai tugas UPTD Taman Budaya, yaitu meningkatkan kualitas Aset Seni Budaya Daerah NTT yang dimiliki dari beragam aset Seni Budaya yang berkualitas serta terus melakukan koordinasi lintas sektor.” Ujarnya.
“Adanya peningkatan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan Kebudayaan
dan membentuk Karakter Budaya kepada masyarakat.” Lanjutnya merinci.
“Peningkatan profesionalisme pelayanan dalam penyajian Seni Budaya. Sementara kegiatan yang dilaksanakan ini bagi para fotografer berdampak pada hasil kerja yang profesional agar mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pemerintah dan masyarakat bahkan juga mampu bukan saja hanya untuk penikmat dari hasil fotografi itu.” Tandasnya menjelaskan.
“Namun lebih jauh hasil fotografi yang dihasilkan melahirkan produk karya fotografi yang mampu memberi makna yang bisa dinikmati baik itu sebagai data dokumen informasi bergambar maupun memberi stimulan bagi yang nembutuhkan jasa fotografer. Sehingga lebih dari pada nilai ekonomisnya adalah lebih dari pada penyampain informasi bergambar dari karya Fotografer sebab hal ini bukan sekedar pemotret saja tetapi bagi seorang Fotografer yang profesional mampu menghasilkan karya fotografi dengan konsentrasi tingkat tinggi. Sehingga dapat dikatakan hasilnya layak disebut profesional karena hasil fotografernya.” Ujar Sofyan lagi.
Dari pengalaman lomba, Sofyan berharap peserta juga mampu mengobservasi suatu objek dengan dalam dan dituangkan dalam bentuk karya fotografi sehingga mampu dinikmati dan diterjemahkan oleh seluruh lapisan masyrakat.
“Oleh karenanya kegiatan ini para fotografer selain terobservasi lebih dalam guna menghasilkan satu karya visual dengan nilai ekonomi yang tinggi, juga mampu memberi image yang riil bagi UMKM dimana saja yang nyata sangat berdampak positif terhadap hasil pemotretan yang akan sangat bermanfaat dan berdampak positif bagi sektor UKM/UMKM. Bahkan termasuk mampu mensejahterakan profesi sebagai fotografer yang diemban.” Harapnya.
“Dari hasil evaluasi UPTD Taman Budaya terhadap apa yang dilaksanakan lewat event ini bukan dikarenakan semata-mata adalah kewajiban dalam mengemban tupoksi, ada pemingkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kebudayaan untuk membentuk karakter budaya pada masyarakat, serta terbentuknya sikap keprofesionalisme dalam pelayanan dan penyajian seni dan budaya di NTT.” Ujar Sofyan lagi.
Manfaat lain, sambung Sofyan,
“Munculnya ide, kritik dan saran yang membangun untuk jadi bahan evaluasi atas kinerja UPTD Taman Budaya, serta menyusun terobosan lain, itu kami serahkan kepada masyarakat yang telah merasakan langsung dampak dari yang telah kami laksanakan. Semoga semua pihak mendukung dan memberi perhatiannya demi kemajuan seni budaya NTT.” Ujarnya berharap.
Namun, dari evaluasi terhadap kegiatan ini, ujar Sofyan, diperoleh ide-ide antara lain yaitu perlu adanya perhatian atas ketersediaan Aset Seni Budaya Daerah NTT yang dimemiliki dari beragam aset Seni Budaya yang berkualitas dan siap dipasarkan.
“Ini perlu terus ditingkatkan, bahkan perlu mewujudkan Jaringan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Wilayah dalam memksimalkan Peran serta Masyarakat/Pelaku Budaya/pegiat budaya dan Seniman serta Komunitas Budaya untuk mendukung peningkatan kualitas guna meningkatkan terciptanya partisipasi dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan Kebudayaan / Seni Budaya Daerah agar bisa terwujudnya Profesionalisme Pelayanan dan berkualitasnya Seni Budaya kita dengan tetap didukung pendanaan yang memadai.” Ungkap Sofyan.
Terhadap dukungan pemerintah Provinsi NTT, Sofyan mengatakan dirinya hanya berdoa saja agar kedepan anggaran untuk UPTD Taman Budaya bisa lebih diperhatikan sebab tanpa dukungan penganggaran yang serius terfokus untuk pembangunan dan pengembangan seni budaya pasti akan jalan ditempat alias tidak bisa akan meningkat dan tidak mampu bersaing level yang lebih tinggi.|| jbr