UPT Taman Budaya Provinsi NTT Gelar Lomba Photographi Kelompok Milenial

0

NTT, TOPNewsNTT|| Pemprov.NTT melalui UPT Taman Budaya provinsi NTT, terus melakukan upaya promosi pariwisata di masa Pandemi Covis-19 ini.

Salah satu promosi yang sejalan dengan aturan New Normal dan Protokol Kesehatan ditetapkan pemerintah yaitu 5M, adalah Lomba Fotographi Objek Wisata NTT bagi kelompok milenial yang diberi hastage “Wonderful NTT” dan Thema : “Miniatur Indonesia.”

Maket foto yang jadi background lomba photographi Wonderfull NTT dan Miniatur NTT

Jumat, 25/06, bertempat di halaman depan komplek kantor UPT Taman Budaya NTT membuka Workshop Pelatihan Fotographi sebagai pembekalan singkat materi photographi promosi destinasi wisata NTT seperti teknik photographi dan penerapan panorama bagi para peserta yang sudah mendaftar sebagai peserta sebanyak 50 orang.

Pemateri adalah dua phorographer senior dari NTT dan Jakarta. Peserta adalah photograper pemula dan senior di kota Kupang dan sekitarnya.

Kepada media, Kepala UPT Taman Budaya, Drs.Sofyan,MM menjelaskan tentang tujuan, sasaran, mekanisme pelaksanaan lomba, kriteria penilaian dan kategori pemenang dan total hadiah.

“Kegiatan ini adalah salah satu upaya mempromosikan pariwisata NTT yang disebut dengan Wonderful NTT 2021 dengan Thema : “Miniatur Indonesia.” Dalam konsep ini ingin mengangkap bahwa apa yang dimiliki NTT ssbagai  bagian dari NKRI tidak kalah bagusnya dengan yang dimiliki wilayah lainnya.” Ungkapnya awali wawancara kami.

“Sshingga dari 7 destinasi wisata yng kita promosikan adalah yang sudah masuk dengan kriteria mancanegara. Kita diakui sscara dunia bahwa NTT meniliki destinasi unggulan. Sehingga kegiatan ini memfokuskan kita pada daerah-daeeah desrinasi ini dan juga mempromosikan melalui lomba Photographi yang kita berikan kepada kaum melinenial melakukan dokomentasi dalam bentuk foto yang dapat dipromosikan ke seluruh wilayah Imdonesia dan mudah-mudahan bisa ditanggapi oleh pihak-pihak luar negeri.” Ungkapnya.

“Disini memang sasarannya bahwa kita di NTT perlu terus dan selalu mempromosikan potensi pariwisatanya NTT,  baik potensi pariwisata alamnya, dan juga potensi seni budayanya. Sehingga dalam wonderfull NTT ini, ketiga aspek ini kita rangkum jadi satu. Termasuk didalamnya adalah memperhatikan para pegiat photographi yang selama ini mungkin dikatakan lebih banyak tidak dikenalnya dibanding mereka dilibatka dalam ssbuah kegiatan atau event khusus seperti ini. Sehingga Taman Budaya melihat dari sisi ini perlu memberdayakan seluruh aspek apalagi berkaitan dengan seni. Karena Photographi adalah seni, sinematographi masuk dalam seni Photographi tersebut. Jadi ini konsepnya promosi pariwisata lewat lomba photographi objek pariwisata.” Jelas Drs.Sofyan,MM di ruang kerjanya (Sabtu, 26/6l.

Lomba photographie sudah kedua kali dilaksanakan oleh UPT Taman Budaya. Tapi konsep kali ini beda dari lomba sebelumnya, karena konsep lomba dalam masa pandemi ini dengan merangkul pelaku UKM dan UMKM.

“Di masa pandemi ini konsep lomba photographi ini bukan hanya sekedar lomba tapi saya rangkum dan susun untuk pergerakann promosi pariwisata ini bukan hanya sekedar menampilkan dan mempromosikan, tapi juga memberdayakan masyarakat lewat pegiatnya. Jadi mereka pegiat photogeaphi ini kita libatkan langsung dan untuk memberi stimulan kita mengikutkan dalam lomba.” Jelas Soyfan bangga

“Yang kedua untuk masyarakatnya lagi, UMKM dan UKM kita libatkan juga. Sehingga baik dari sisi kulinernya, maupun dari tenunannya kami berdayakan mereka. Termasuk kopi-kopi kita yang ada di NTT ini. Jadi tidak sekedar lomba tapi ada pemberdayaan pegiat sebagai pelaku UKM dan UMKM.” Ujar Sofyan.

Ini malam kedia, lanjut Sofyan menjelaskan “para pegiat yang juga merupakan peserta diberikan moving bagaimana ilmu yang benar tentang photographi itu, bagaimana photographie diterapkan, dan bagaimana hasil photographi memuaskan.” Tandasnya.

“Maka kita memberikan worning lewat workshop ini. Sehingga pada saat lomba dinilai dalam hasilnya, itu sesuai yang kita harapkan. Sesuai kriteria yang diminta. Workshop akan berlangsung dari 25-28 Juni. Sedangkan pengiriman photo untuk lomba sudah dimulai malam ini, dan harus foto destinasi terbaru yang peserta miliki yang dikirimkan dalam bentuk soft maupun hard copy. Hari ketiga akan  ditentukan hari ketiga. Mekanismennya adalah kami siapkan maket foto yang sudah dipajang di sini, dan peserta lomba memanfaatkan model untuk difoto dengan latar maket foto objek pariwisata yang kami siapkan. Para pegiat harus mampu mengaplikasikan setiap maket foto destinasi dan objek pariwisata yang ada dengan memakai model. Jadi maket foto jadi background dari 7 destinasi. Durasi akan diatur panitia dan hasil foto akan dikirimkan ke tim juri. Penilaian hari ketiga dan pegiat aka diberikan 1 model dengan background yang ada. Juara ada 6 orang 1.2.3 dan harapan 1.2 3 dengan total hadiah berkisar terbesar Rpt juta hingga terkecil Rp1 juta.” Kata Sofyan.

Ia berharap hasil pengayaan dari Taman Budaya ini dimanfaatkan semua lini, semua sektor terutama sektor-sektor yang mempublikasikan pariwisata, moda tranportasi, melihat sisi ini. Karena mereka juga peserta yang juara diberikan sertifikat dan mereka bisa ajukan kerja sama ke pihak-pihak diatas.

“Sebenarnya harapan kita dengan  mengaya dan memberikan ilmu ini kepada pegiat photographi, itu memberikan peluang kepada mereka untuk selalu memanfaatkan situasi. Begitupun pihak-pihak yang membutuhkan minimal merespon ini. Karena kami sudah memberikan satu bibit ini dan mudah-mudahan bibit ini bisa ditanam kemana-mana dan bisa berbunga dan berbuah.” Ujarnya berharap.

Kedepan UPT Taman Budaya akan melaksanakan lagi semua sesi lomba, workshop, pelatihan  dan program Seni Masuk Sekolah.

“Program Seni Masuk Sekolah adalah sebuah program menanamkan karakter seni dan budaya ke siswa yang akan diaplikasi ke dalam pelajaran Mulok. Karena Mulok belum tentu belum mencakup pelajaran seni, jadi Mulok kalau ada yang antusias bahkan ada yang menyentuh ke sisi itu, mungkin sebatas untuk mengenalkan saja. Tapi kalau Taman Budaya dalam hal ini memberikan pemahaman tekhnik dan filosfis didalam memberikan karakter kepada anak-anak ini penting bagi siswa, supaya budaya itu, bahkan juga peninggalan leluhur dikalangan siswa tetap berkembang dengan baik.” Jelasnya.

Materi foto adalah seluruh destinasi yang ada unsur pariwisata NTT.

“Saya hanya berharap satu saja dimasa pandemi ini di sektor apa saja dapat memberikan ruang untuk tetap bisa berinovasi. Kedepan kita berharap dari hasil lomba foto Wonderful NTT ini kedepan destinasi dan kesenian yang kita miliki, lebih diperhatikan. Entah itu masyarakat sendiri yang memilikinya, maupun pemerintah.” Ujarnya berharap.|| jbr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *