Benyamin Lola : ” Semprot Disinfektan dilingkungan sekolah belum perlu, cukup taati 14 hari libur dan Social Distancing”
NTT, TOP News NTT ■■ Demikian pendapat Benyamin Lola (Kadispendik NTT) sekaligus anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terkait standar penanganan covid-19 dibidang pendidikan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah NTT lewat Gugus Tugas, bahwa libur 14 hari dan taati aturan social distancing sudah efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-18 diingkungan sekolah bahkan di NTT. Sehingga ia menegaskan penyemprotan diainfektan di lingkungan sekolah belumlah perlu. Karena penanganan yang sekarang sudah standar.
Hal ini diungkapkan Benyamin menanggapi pertanyaan media ini terkait perlu tidaknya penyemprotan cairan disinfektan untuk memastikan sterilnya lingkungan sekolah dari virus Covid-19 bagi warga sekolah.
Kepada media ini per-telepon(Senin 23/03/2020) Benyamin menyatakan bahwa sejauh ini Gugus Tugas sudah melakukan tindakan bagi dunia pendidikan dengan meliburkan selama 14 hari dan berharap siswa dapat belajar dan mengerjakan tugas dari rumah. Selain itu aturan standart Social Distancing yaitu menjaga jarak dan tidak kontak fisik dengan orang lain, serta memakai masker dan mencuci tangan dengan hand sanitizer dirasanya sudah cukup menjamin akan terputusnya mata rantai Covid-19. “Dengan aturan libur 14 hari, taati aturan standar social distancing jika berada di area publik, kami yakin bisa putuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19. Jika semua pihak taat kepada keputusan ini.” Tandas Benyamin.
Alasan lain belum perlunya penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah menurut Benyamin belum terlalu urgent karena NTT belum masuk dalam Red Zone atau positif Corona. Karena sampai sejauh ini baru 105 Orang Dalam Pantauan atau dicurigai terpapar Covid-19, selain itu suhu NTT yang panas tidak memungkinkan virus ini bertahan hidup apalagi berkembang. Di suhu 27 derajat celcius saja virus itu sudah mati apalagi NTT bisa melewati itu suhunya.
” Alasan belum perlumya penyemprotan disinfektan adalah karena sampai saat ini NTT belum masuk dalam wilayah Red Zone positif Corona. Yang ada barulah pasien atau Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19 dan sampai sejauh ini baru 105 ODP. Selain itu NTT suhunya panas, menurut penelitian virus ini pada suhu 26 derajat Celcius saja bisa mati. Jadi penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah belumlah urgent dilakukan.” Jelasnya.
Jika ada kantor-kantor tertentu lakukan penyemprotan, menurut Benyamin, itu adalah tindakan antisipatif internal unit tersebut. Sedangkan dari pemerintah provinsi NTT belum menganggarkannya.
“Saat ini yang sudah dilakukan pihak Dinas Pendidikan adalah kebijakan meliburkan anak-anak sekolah dan PNS serta karyawan swasta selama 14 hari serta keharusan mencuci tangan dengan hand sanitizer serta menjaga jarak 1 meter dengan orang lain di area publik serta menghindari kontak fisik atau social distancing. Kami rasa itu sudah cukup efektif untuk mencegah bahkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.” Jelas Lola.
Ia juga berharap semua pihak mendukung upaya pemerintah melalui gugus tugas ini agar tujuannya tercapai.
Sedangkan penutupan area publik yang saat ini dilakukan menurut Benyamin sudah bisa menjamin berkurangnya konsentrasi orang di area publik. Karena dengan status berbahayanya virus ini sehingga keharusan menaati Social Distancing di area publik untuk pengurangan penularan di area publik, maka orang akan berpikir lebih serius untuk habiskan waktu diluar iika tidak ada yang penting.
“Tindakan protokoler standar di area publik sudah cukup memberi jaminan akan minimalisir penularan virus, dan ini akan indikasikasikan ke masyarakat betapa berbahayanya virus ini sehingga orang akan berpikir serius untuk habiskan waktu di luar rumah. Apalagi dengan instruksi rumahkan 14 hari. Moga semua pihak bisa kerja sama untuk menaati aturan ini demi menjaga diri sendiri, keluarga dan orang lain.” Tandas Benyamin di akhir wawancara.
Bemyamin memastikan bahwa dari lingkungan sekolah sejauh ini belum ada informasi data pasien ODP Corona karena dalam jangka waktu beberapa bulan sebelumnya tidak ada pejabat dan siswa yang keluar daerah NatT. Karena dirinya dan jajaran sudah mengumumkan jika ada yang terpapar dan muncul gejala-gejala serupa corona harus segera melaporkan, menangani dan mengisolasi mereka di rumah sakit maupun rumah. “Memang ada seorang siswa dari SMKN 3 yang baru pulang PKN dari luar NTT namun sudah dilakukan angkah pemeriksaan dan walau terbukti negatif kami sudah perintahkan isolasi dirinya di rumah demikian juga bagi pejabat yang lakukan tugas ke luar NTT kami haruskan periksa kesehatan atau deteksi dini Corona dan isolasi diri sampai benar-benar tidak ada gejala. Itu tindakan kami sejauhnya ini.” Tandas Benyamin. ■■ juli b