Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah,SE Jaring Aspirasi Dari Kader Posyandu Dari 4 Kelurahan di Kecamatan Alak

Kesehatan Politik

Kota, Topnewsntt.com., Anita Jacoba Gah,SE makin konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat yang diwakilinya di Provinsi NTT.

Awali 2019 ini sudah berbagai kegiatan dilaksanakan baik di bidang pendidikan dan  kesehatan di dapil 2 Provinsi NTT yang meliputi Kota Kupang, Daratan Timor seluruhnya, Kabupaten Sumba, Sabu Raijua dan Rote Ndao.

Di bidang pendidikan, Anita sudah turun langsung mengawasi  pembagian beasiswa bidik Misi, Dana PIP. Menjaring aspirasi dari sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMP terkait pengusulan dan pencairan Dana PIP dan Bidik Misi bagi mahasiswa.

Dibidang kesehatan, Anita sudah membagikan biskuit dan makanan tambahan bagi bumil dan bayi.

Dan pada Rabu, 23/1/2019 kembali Anita  gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP)  Anggota DPR RI bersama para Kader Posyandu di empat kelurahan (Fatufeto, Manutapen, Mantasi dan Airmata.  Bertempat di aula Patikawa Kelurahan Fatufeto.

Para kader posyandu kel.Mantasi, Manutapen, Fatufeto dan Airmata di Kecamatan Alak , Kota Kupang saat Rapat Dengar Pendapat bersama Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi X Anita Jacoba Gah,SE pada Rabu, 23/1/2019

Anita jelaskan bahwa RDP ini digelar dengan pertimbangan bahwa MPR RI sangat menghargai peran Kader Posyandu sehingga MPR pandang perlu Anggota  DPR RI lakukan Rapat Dengar Pendapat untuk menjaring aspirasi dan mendengar keluhan dan kebutuhan para kader selama laksanakan pelayanan di empat Kelurahan yaitu Kelurahan Fatufeto, Manutapen, Mantasi dan Airmata.

Para kader posyandu asyik menyimak pemaparan tujuan RDP dari Anita J.Gah

Anita anggap sangat penting menjaring aspirasi dengan para kader untuk di perjuangkan di TA 2020. Anggaran 2019 sudah selesai diketok. Dan aspirasi malam ini untuk diusulkan dalam RAPBN  TA 2020.  Anita ingin ada hal penting dalam kebutuhan Posyandu dan para kader di Posyandu.

“Saya ingin perjuangkan di sana semua aspirasi malam ini.  Masalah yang umumnya didapatinya adalah belum tersedianya tempat, sarpras dan insentif para kader. Dan hari ini Anita tandaskan ingin dengar langsung dari kader di Kelurahan Fatufeto, Manutapen, Mantasi dan Airmata.” Ujar Anita berjanji.

Anggota DPR RI aktif Fraksi Partai Demokrat Komisi X periode 2017-2019) dan sedang mencalonkan diri kembali di dapil 2 NTT periode 2019-2024. Selama 13 tahun menjadi Anggota DPR RI (3 periode) Anita minta agar semua kader bisa memperjuangkan perempuan NTT untuk menjadi wakil rakyat. Karena perempuan pasti punya kepedulian terhadap perempuan, ibu dan anak dalam bidang kesehatan.

“Dukung perempuan agar bisa perjuangkan kepentingan Posyandu. Akibat banyaknya wakil rakyat yang belum bisa perjuangkan kepentingan Posyandu dan kadernya, maka saya minta para kader bisa mendukung caleg perempuan dari dapil kecamatan Alak yang punya empaty bahkan yang sudah pernah terlibat dalam kegiatan Posyandu tentu lebih mengerti kebutuhan Posyandu dan Kadernya.” Ajak Anita.

Keluhan para kader antara lain belum tersedianya gedung posyandu, sarpras, dan insentiv yang rendah Rp.50.000 per orang per bulan, demikian pernyataan mama Nulik kader Posyandu tertua di Fatufeto.

Didampingi dua kader dari Mantasi Ibu Tusi dan Mama Hana Nulik, serta caleg DPRD Kota Kupang dapil Alak ( Merry Puling) Partai Hanura, Anita dengan serius mencatat semua keluhan akan kondisi posyandu dan minimnya dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan para kader di keempat kelurahan ini.

Para kader juga meminta dibuatkan seragam Kader Posyandu, selain Bidik Misi untuk mahasiswa dan PIP untuk sisiwa dari Sekolah Dasar sampai ke Menengah Atas dan peningkatan insentif yang hanya
Rp.50.000 per orang dan usulan penghargaan sebagai kader Posyandu bagi yang sudah mengabdi selama ini. Ada dua PAUD di Manutapen diurus oleh kader Posyandu yang sudah terakreditasi B. Minta alat untuk timbangan ukur bayi, dll. Kader Posyandu yang tanpa JKN-KIS, Raskin, dan modal usaha bagi kader. Dan minta perjuangkan PIP untuk anak-anak kader Posyandu.

Keluhan lain dari para kader Posyandu adalah sebagai kader PPKKBK dari BKKBN Kota Kupang, yang kecewa karena insentiv bagi kader untuk pendataan Bumil ssbnya membantu BKKBN di  51 kelurahan belum dibayarkan selama 6 bulan (Rp.350.000 per bulan).

Jumlah Posyandu Kelurahan Manutapen  adalah 10 unit terdiri dari 5 posyandu lansia  dan 5 posyandu balita

Di Manutapen terdapat 10 Posyandu, di kelurahan Fatufeto ada 25 posyandu,  di kelurahan Mantasi ada 5 posyandu , di kelurahan Airmata ada 4 posyandu. Seluruh peserta berjumlah 100 orang.

Dalam tanggapannya terhadap aspirasi peserta, Anita berjanji akan catat dan bawa semua aspiradi ini untuk diusulkan ke Sidang Pembahasan APBN TA 2020. Namun Anita berjanji sebagai langkah awal untuk mengatasi kebutuhan para kader dalam laksanakan tugasnya, akan Anita akan memberi dari keuangan pribadinya dulu kebutuhan yang dapat diberikan seperti misalnya timbangan, alat tensi untuk posyandu lansia, pakian seragam kader,  makanan tambahan seperti biskuit akan diberikan setiap bulan. Bagi kebutuhan lain yang lebih besar seperti gedung, insentif, raskin bagi para kader, dan usulan atau permintaan lain, akan didorong ke pemkot dan ke Kemenskes RI agar peroleh intervensi anggaran baik APBD 2.dan APBN. Demikian.juga permintaan JKN kIS bagi kader Posyandu dan Kartu KIP serta ususlan permudah persyaratan pemberian  Dana PIP bagi anak para kader posyandu.

Anita juga ingin wujudkan janji tahun 2014 terkait pemberian JKN KIS, PIP dan Insentiv bagi para kader. Anita meminta maaf jika sempat terputus janjinya kepada para kader dan posyandu tahun 2014 karena tidak terpilih sebagai anggota DPR RI. Dan setelah menjabat lagi menggantikan Jefri Riwu Kore yang menjadi walikota Kupang pada 2017, ia komitmen akan wujudkan janji politiknya terhadap para kader dan Posyandu terkait JKN-KIS, PIP dan sarpras serta insentiv bagi dari pemerintah pusat maupun dari APBD Kota Kupang. Anita persilahkan semua kader yang belum punya JKN-KIS dan anaknya masih bersekolah bisa isi formulir PIP agar diperjuangkan. Anita meminta maaf baru bisa diurus pada 2019 ini karena ia masih kunjungi dan menjaring aspirasi dari para kader Posyandu dari Malaka, Belu, TTU, TTS dan kabupaten Kupang. Dab 2019 ini Anita berkomitmen akan mulai dari Posyandu kota Kupang.

Anita mengaku sedang menperjuangkan 500.000 Kartu KIP dan JKN-KIS bagi warga NTT. Dan tahun 2019 ini juga demikian kuotanya. Dan bagi Kota Kupang sendiri ada 5.000 kuota yang sedang diperjuangkan dan pada 2019 akan perjuangkan lagi.

Demikian juga beasiswa Bidik Misi bagi anak-anak kader Posyandu yang masih dan akan kuliah.

Terkait insentif Anita janji akan perjuangkan ke Pusat lewat Sidang DPR RI. Rastra bagi semua kader Posyandu dan seragam.

Semua aspirasi ini Anita akui sudah dicatat dan akan diperjuangkan ke pusat.
Dan ia  juga tandaskan bahwa aspirasi masyarakat harus diperjuangkan bukan dibeli.

Kepada insan media, usai kegiatan RDP Anita berjanji akan memperioritaskan memperjuangkan kebutuhan dan keluhan baik bagi para kader maupun posyandu.

Terkait insentif, Anita berjanji akan pertemuan dengan walikota apa yang bisa dibuat mereka dan juga akan mendorong ke Kemenkes untuk kalau bisa mereka diangkat menjadi tenaga kontrak. **)juli br