Takut = Kurang percaya?
By : Josep Y. Siubelan, S.Pd
Apakah ketakutan adalah tanda tidak percaya/ beriman atau tanda kurang percaya/beriman?
Apakah orang yang benar benar beriman tidak pernah merasa takut?
Apakah perasaan takut harus di hilangkan dalam diri orang percaya?
Untuk menjawab beberapa pertanyaan diatas maka ada beberapa bagian alkitab yang akan menuntun kita, seperti dalam :
Matius 8:26 Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Secara keseluruhan bagian ini menceritakan tentang “Angin ribut diredakan” yang terdapat dalam Matius 8:23-27 juga dalam injil sinoptik Markus 4:35-41 dan Lukas 8: 22-25
Yang mengisahkan tentang perjalanan murid – murid Yesus bersama Yesus supaya bertolak ke seberang danau Tiberias, ke negeri orang Gadara, yang terletak di bagian timur dari sungai Yordan sedang dalam perjalanan ini datanglah angin ribut dan karena ketakutan maka murid-muridNya membangunkan Yesus dan singkat cerita lalu Yesus bangun dan menghardik angin dan danau sehingga menjadi teduh dan murid- murid sangat heran melihat hal itu.
Ketika Yesus bangun, maka pada ayat 26
Matius 8:26 Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”….
Ada 2 bagian yang akan dibahas
1. Kata-kata Yesus ” mengapa kamu takut”
Apa yang sebenarnya murid-murid takutkan?
Sehingga Yesus mengeluarkan Kalimat diatas, yang jelas bukan bahkan tidak menunjukanketidaktahuan Yesus atas apa yang murid-murid alami dan rasakan atau menunjukan marah Yesus karena mereka telah mengganggu tidur-Nya (Yesus) melainkan menunjukan sebuah rasa marah dari Yesus terhadap murid-murid karena perasaan takut yang mereka alami, juga karena mereka mengganggu diri mereka sendiri dengan ketakutan mereka
Matthew Henry :
Ia tidak memarahi mereka karena mengganggu tidur-Nya dengan permohonan mereka, tetapi karena mereka mengganggu diri mereka sendiri dengan ketakutan mereka. Kristus menegur mereka terlebih dulu, setelah itu baru menyelamatkan mereka
Ketakutan mereka telah menelan kehadiran Yesus bersama mereka, ketakutan mereka telah membutakan bahwa Sang Maha Kuasa ada bersama dengan mereka tapi mereka tidak menyadari hal itu dan ketakutan yang paling tidak alkitabiah adalah ketakutan karena menyangka akan binasa.
Lebih lanjut
Matthew Henry:
Rasa tidak suka-Nya terhadap ketakutan mereka; “Mengapa kamu takut?” “Kamu, murid-murid-Ku? Biarlah orang-orang berdosa di Sion merasa takut, biarlah para pelaut kafir gemetar menghadapi badai, tetapi engkau tidak boleh begitu…
Murid-murid Kristus cenderung merasa gelisah akibat ketakutan ketika sedang menghadapi badai, mereka selalu menyiksa diri dengan pikiran-pikiran bahwa hal-hal buruk sedang menimpa mereka, dan mereka menjadi semakin tertekan lagi dengan pikiran bahwa keadaannya akan menjadi semakin buruk.
Ketakutan murid-murid Kristus dalam badai dan ketidakpercayaan mereka, yang menyebabkan ketakutan itu, sangat tidak menyenangkan hati Tuhan Yesus, karena semuanya ini mencerminkan penghinaan mereka terhadap-Nya dan menimbulkan gangguan bagi diri mereka sendiri.
Ya..seharusnya rasa takut itu bukan ada dalam diri orang percaya, tapi dalam diri orang tidak percaya karena dengan adanya ketakutan justru menghina KEMAHAKUASAAN YESUS
Albert Barnes :
Mengapa kamu takut? – Anda seharusnya ingat bahwa Anak Allah, Mesias, ada di dalamnya. Anda seharusnya tidak lupa bahwa dia memiliki kekuatan untuk menyelamatkan, dan bahwa bersamanya Anda aman. Jadi orang Kristen seharusnya tidak pernah takut akan bahaya, penyakit, atau kematian. Bersama Yesus mereka aman. Tidak ada musuh yang bisa menjangkaunya; dan seperti dia aman, demikian juga mereka akan aman, Yohanes 14:19 .
( https://biblehub.com/commentaries/barnes/matthew/8.htm)
Kehadiran Yesus yang juga adalah Anak Allah seharusnya meyakinkan mereka bahwa mereka aman dari kebinasaan
Anak Allah artinya sama hakekat dengan Allah atau Allah atau Tuhan
Perhatikan ayat sebelumnya
Matius 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Mereka berkata Tuhan…tapi mereka masih merasa akan binasa
Kalimat “kita binasa”
Dalam versi New EnglishTranslation menggunakan kalimat : We are abouttodie!” (kita akan mati)
Matthew 8:25 (NET) Sotheycameandwokehimupsaying, “Lord, saveus! We are abouttodie!”
Sedangkan dalam Versi King James
Menggunakan kalimat : weperish (kita binasa)
Matthew 8:25 (KJV) And his disciplescametohim, andawokehim, saying, Lord, saveus: weperish.
Dalam teks Yunani di sebut : apollumetha yang berarti : membunuh, menghancurkan, mati atau binasa
Jadi arti kalimat kita binasa bisa berarti : kita akan mati, kita akan hancur, kita akan terbunuh
Ketakutan ini jelas sangat tidak alkitabiah karena janji Yesus bahwa setiap orang percaya akan beroleh hidup kekal atau tidak akan peroleh kebinasaan justru peroleh hidup kekal
Juga mereka telah melihat banyak mujizat yang dibuat Yesus dan ajaran Yesus tentang perumpaan supaya mereka dapat mengerti tentang kerajaan Surga (pasal- pasal sebelumnya )
tapi itu belum menjadi dasar yang kuat untuk lebih percaya bahwa jika kematian menjemputpun mereka tidak akan kehilangan kehidupan yang kekal karena IMAN PADA YESUS
Karena pada beberapa pasal sebelumnya Yesus telah menyatakan diriNya adalah Tuhan dengan berkata dalam
Lukas 6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Wycliffe bible commentary:
Tuhan atas hari Sabat.
Di samping kekuasaan untuk mengampuni dosa, Yesus mengklaim diri-Nya memiliki kuasa atas hukum hari Sabat.
Juga dalam
Lukas 7:48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
Juga dalam Markus 2: 5 saat Yesus menyembukan orang lumpuh, kata yang sama juga Yesus ucapkan
Bukankah pengampunan dosa hanya bisa dilakukan oleh Allah karena jika Yesus bukan Allah maka tidak mungkin bisa mengampuni dosa
Karena ketika ada orang yang dapat mengampuni dosa orang lain maka secara implisit bahwa dia adalah Allah
Karena dalam Markus 2:7 persoalan pengampunan dosa telah terjadi
Markus 2:7) “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
Jelas orang Yahudi mempunyai pemikiran bahwa :
-Allah yang bisa mengampuni dosa
– Yesus bisa mengampuni dosa
Maka kesimpulannya : Yesus adalah Allah
Maka bagi murid murid yang setia pada-Nya harusnya mereka lebih yakin lagi bahwa Yesus memang Allah yang menjadi manusia tanpa kehilangan Ke-AllahanNya
Sedangkan peristiwa “angin ribut diredakan” baru terjadi di Markus 4 artinya peristiwa pernyataan Yesus tentang diriNya sudah lebih dahulu terjadi dan harusnya murid-murid sudah dapat meyakini itu
Jadi sebenarnya bahwa murid-murid tidak perlu takut akan kematian mereka karena Yesus adalah Manusia dan Allah (sekaligus adalah guru mereka) telah mengajarkan banyak hal pada mereka
Pesan yang dipelajari :
Kita sebagai orang Kristen (pengikut Kristus) bahkan selalu aktif pekabaraninjil, aktif dalam kegiatan gereja, terlibat dalam pelayanan bahkan seperti murid-murid, kita selalu dekat dengan Yesus, janganlah kita takut akan kematian atau tidak percaya bahwa akan ada kebangkitan dan surga bagi orang-orang percaya, tapi sebaliknya kebangkitan dan hidup kekal adalah jaminan dari Yesus dan pasti terjadi, tidak mungkin tidak terjadi atau bukan kemungkinan besar terjadi tapi PASTI TERJADI.
jika kita sebagai orang kristen masih belum yakin akan keselamatan kita maka perasaan Yesus yang sama seperti murid-murid meragukan keselamatan mereka akan Yesus rasakan jika kita masih ada dalam pemikiran seperti itu.
2. Matius 8:26 Ia berkata kepada mereka: ” kamu yang kurang percaya?”….
Kurangnya kepercayaan membuat murid-murid menjadi takut
Matthew Henry :
Pengetahuan-Nya mengenai penyebab dan sumber ketakutan mereka: “Kamu yang kurang percaya.” Banyak orang memiliki iman yang benar namun lemah, dan iman seperti ini bekerja tetapi hanya sedikit saja.
Ya..mungkin kita telah sungguh sungguh beriman pada Yesus tapi saat badai iman kita menjadi lemah, maka kita memiliki iman yang benar maka harus juga disertai dengan iman yang kuat
Kurang percaya pada Yesus juga membuat kita merasa KUATIR..kuatir akan makanan minuman dan pakian ( kebutuhan primer)
Sehingga Yesus menguatkan kita dalam matius 6:25-34
Khusus dalam ayat 30
Matius 6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Kurang percaya juga yang membuat Petrus tenggelam saat berjalan diatas air tapi Yesus ada disana dan berkata : “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Matius 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Wycliffe bible comenntary :
Tuhan menghormati imannya itu dengan memberikan kekuatan adikodrati kepadanya. Pada saat konsentrasi imannya terpecah, Petrus kembali tunduk kepada kekuasaan alamiah.
Konsentrasi Petrus tidak lagi pada kuasa Tuhan tapi pada kuasa yang lain..
Ya kadang kurangnya iman maka pikiran akan ketakutan yang akan mengendalikan kita
Pesan yang dipelajari :
– Kurang percaya pada Yesus bisa membawa kita pada ketakutan, kekuatiran dan kejatuhan dalam berbagai dosa
Sadarlah bahwa Yesus lebih besar dari rasa takut,kuatir dan kuasa alam
Lalu bagaimana cara menghadapi katakutan? Caranya dengan doa
Adam Clarke:
Tuhan, tingkatkan iman kami! adalah doa yang perlu bagi semua orang yang ingin diselamatkan.
(https://biblehub.com/commentaries/clarke/matthew/8.htm)
– Kisah Yesus meredakan angin ribut adalah sebuah deskripsi (gambaran) tentang KEMAHAKUASAAN YESUS ATAS ALAM..ini bukahlah simbolik ( angin tidak merupakan gambaran atau simbol apapun ) tapi ini adalah angin dan badai yang harafiah (benar benar angin dan badai) jadi memang tidak bisa dipakai sebagai patokan dalam hal praktis
Misalnya : kita naik kapal dari kupang ke Rote dan dalam perjalanan ditengah laut terjadi angin ribut dan gelombang, lalu kita kita berharap Allah akan melalukan seperti saat Yesus meredakan badai
Ini jelas salah, bisa saja Allah menghendaki gelombang menjadi reda, tapi kalau gombang terus terjadi maka kita tidak bisa persalahkan matius 8:26 ini.
Tapi pelajaran Rohani yang diambil adalah Yesus tetap menyertai kita dalam setiap keadaan
Saat ini kita ada dalam badai Corona, pasti Allah mengetahui ini dan mengijinkan hal ini terjadi, lalu kita berdoa supaya Corona ini cepat terhapus namun jika doa itu tidak terjadi maka janganlah kita merasa Allah sudah tidak menepati janji tapi tetap Yakin apapun keadaan kita ( entah kita bebas dari corona atau tidak ) bahwa janji keselamatan kita (masuk surga) tetap ada dan tidak pernah hilang asalkan kita tetap percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruslmat pribadi
– Kita tahu Yesus adalah Allah yang MAHA KUASA sanggup menolong kita dalam keadaan apapun tapi dalam praktek sehari-hari ketika kita diijinkan Allah menemui kesulitan kesulitanjanganlah kita merasa Allah tidak pedulikan kita, tidak sanggup mendengar doa kita, tidak bisa merasakan beban kita, Allah tidak menolong kita dll, tapi sadarlah bahwa Allah tahu dan mengijinkan kita ada dalam bahaya tapi tangan Allah tidak pernah kurang panjang untuk menolong atau telinga Allah tidak kurang tajam untuk mendengar
Yesaya 59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
Tapi sadarlah apapunyg terjadi, Tuhan ada bersama kita dalam keadaan apapun
Roma 8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tidak ada apapun yang dapat memisahkan kita dari Kasih Allah
Roma 8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Bahkan juga Allah berjanji akan selalu menyertai kita
Ibrani 13:5 ….. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Yohanes 14:18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.
– Murid-murid takut tapi tetap mereka datang pada Yesus untuk membangunkanNya
Maka hal positif yang kita pelajari dari mereka adalah jika kita dalam pergumulan apapun datanglah pada Yesus bukan yang lain, karena memang hanya Yesus yang sanggup meredakan segala pergumulan kita.
Jadi orang yang sungguh sungguh beriman memang tidak perlu merasa takut kalau tidak selamat / masuk surga (binasa) dan perasaan keraguan akan keselamatan harus dihilangkan dalam hati setiap orang percaya karena keraguan itu sama dengan ketidakpercayaan akan janji Yesus dan Kuasa Yesus dalam penyelamatan. **
(penulis adalah sarjana Pendidikan Agama Kristen Protestan guru pada salah satu SD di kota Kupang).