UPTD Museum NTT Gelar Lomba Karya Tulis Perhiasan Tradisional Masyarakat NTT Tingkat SMA/SMK Se kota Kupang
KUPANG, TOPNewsNTT|| UPTD Museum Daerah Provinsi NTT kembali menggelar Lomba Karya Tulis Perhiasan Tradisional Masyarakat di Provinsi NTT tingkat pelajar SMA/SMK se kota Kupang di Aula Museum NTT di jalan Perintis Kemerdekaan Kupang.
Kegiatan akan berlangsung selama 2 hari (Selasa dan Rabu, 1 dan 2/11).
Pada pembukaan Selasa, 1/11, ketua panitia Dr.Wenseslaus Gampur, S Pd.,M.Si melaporkan bahwa kegiatan lomba dilaksanakan dalam rangka menjadikan museum sebagai tempat belajar bersama-sama dan sama-sama belajar karena di museumlah menjadi pusat pelestarian seluruh tata nilai peradaban dan sejarah kehidupan manusia.
Latar belakang digelarnya lomba ini untuk memperjelas fungsi museum bukan hanya sebagai tempat penyimpanan benda-benda koleksi semata tapi ingin memberikan pengertian dan informasi bagi semua pihak bahwa benda-benda koleksi tersebut mengandung unsur sejarah peradaban manusia yang membentuk kepribadian manusia dalam bertindak dan bertutur dengan sesamanya.
Pasal 3 UU No 11 /2010 tentang cagar budaya menyatakan bahwa pelestrian cagar budaya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa dan umat manusia, meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya, menperkuat kepribadian bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat Internasional.
Lomba Karya Tulis juga untuk memperkenalkan budaya NTT terkait jenis perhiasan tradisional dan pemanfaatannya dalam tradisi budaya masyarakat di NTT.
Juga untuk tumbuhkan rasa cinta, bangga dan menghargai keranekaragam warisan budaya yang menjadi identitas diri.
Giatkan siswa/i untuk pelajari pengetahuan budaya lokal maupun nasional dengan memanfaatkan museum sebagai media pembelajaran tentang peradaban budaya di NTT.
Tingkatkan kreatifitas siswa/i, tingkatkan pemahaman terkait tata cara penggunaan perhiasan dan tingkatkan pemahaman siswa/i akan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam perhiasan tradisional di NTT.
Kriteria yang dinilai adalah gagasan tulisan, metode penulisan, bahasa yang digunakan, kesesuaian dengan thema, sub thema dan kesesuaian dengan kondisi aktual (budaya daerah yang dipilih).
Juri juga menilai penampilan peserta (cara penyajian materi), bahasa yang disajikan, ketepatan waktu, kreativitas presesntase, dan argumentasi terhadap pertanyaan dewan juri.
Dewan juri terdiri dari Dr.Fransiskus Sales,S.Pd.MM (Asosiasi), Dr.Andreas Ande,SPd,M.Si (Akademisi) dan Gerardus Diri Tukan,S Pd., M.Si (Akademisi).
Peserta berasal dari 5 sekolah menengah atas umum dan kejuruan yaini dari SMK Swastisari Kupang (“Makna Perhiasan Tarian Caci”).
SMK Mentari Kupang judul (“Ekspansi perhiasan Adat Sebagai Identitas Diri Kabupaten TTS di Tengah-Tengah Tradisi Yang Terlupakan”).
SMAS Advent Nusra judul “Menganilisis Makna Tersembunyi Dari Perhiasan Teadisional Mamuli sebagai Indentitas Diri Masyarakat Sumba.”
SMAN 1 Taebenu judul “Mutiara Dari Nusa Kenari.”
SMK Wira Karya Kupang judul “Perhiasan Tradisional Kabupaten TTS.”
Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan yang sambutannya disampaikan oleh kepala UTPD Museum Daerah NTT Aplinuksi .MA.Asamani, S.Sos.,M.Si.
Ia berharap dengan lomba ini generasi muda dimulai dari para pelajar dapat memahami pesan tata nilai budaya di balik lomba dan perhiasan tradisional NTT.
“Dalam lomba akan ditampilkan aspek historis tentang perhiasan tradisional, perananan perhiasan Tradisional dalam berbagai aspek kehidupan budaya masyarakat NTT, jenis-jenis perhiasan tradisional dari berbagai suku dan daerah di NTT.” Ujarnya.
Ia menekankan bahwa perhiasan tradisional merupakan hasil karya budaya sehingga harus dihargai dan salah satunya dengan lomba ini.
Ia berharap dengan lomba ini peserta dan semua pihak dapat menimba pikiran dan masukkan terkait dengan benda koleksi museum sebagai tempat belajar bersama-sama dan sama-sama belajar tentang tatanan budaya di NTT.
“Mari kita tunjukkan museum sebagai tempat hidup seluruh tata nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia menuju masa depan yang baik, dalam rangka mencapai manusia yang berkualitas dan berkarakter serta budaya.” Ajaknya.|| juli br