“Tiga Pilar Kasih” Rencana Bisnis Ala Isidorus Lilijawa Calon Direktur PDAM Kota Kupang periode 2025-2030

Kupang, TopNewsNTT.Com||Isidorus Lilijawa, S.Fil; MM salah satu kandidat calon dirut PDAM Kota Kupang periode 2025-2030 punya rencana bisnis yamg diberi label “Tiga Pilar Kasih”.
Isidorus merupakan politisi Partai Gerindra Kota Kupang dan mantan Anggota DPRD Kota Kupang periode 2019-2024 dinyatakan lolos seleksi administrasi dan ujian tertulis, Rabu, 24/9/2025 bersama dua calon dirut lainnya ikut sesi pemaparan Makalah yang berisi ide, gagasan dan terobosan yang akan dilaksanakan jika lolos dalam Seleksi Calon Dirut PDAM Kota Kupang Periode2025-2030 yang sudah berlangsung sejak 15 September lalu.
Dua calon lainnya adalah Dicson Caverius Haba, S.Pt dan Dr. Polce Aryanto Bessie, M.Hum., CHRA., CPLO yang juga mengikuti sesi pemaparan makalah calon dirut di ruang Garuda kantor Wali Kota Kupang (Rabu, 24 September 2025).
Kepada media Isidorus politisi partai Gerindra kota Kupang ini menjelaskan bahwa hari ini mereka bertiga diberikan kesempatan mempresentasikan isi makalah mereka di hadapan para panelis.
“Kami menyampikan antara lain rencana bisnis jika terpilih sebagai direktur Perumda Air Minum Kota Kupang dan kami menjawab pertanyaan para panelis. Dan prinsipnya kami sudah mengikuti tahapan yang ada dan penjadwalan yang selanjutnya kami menanti dari sekretariat Pansel seperti apa. Kami bertiga siap mengikuti proses ini sampai selesai.” Jelasnya.
Perumda air minum, menurut Isidorus merupakan perusahaan milik daerah yang punya tanggungjawab yang besar sekali. Perusahaan harus menyediakan dan mendistribusikan ir bersih kepada masyarakat kota Kupang.
“Memang ada dua urusan disitu yakni urusan pembangunan masyarakat yakni dalam hal penyediaan air minum dan pelayanan. Dan juga urusan lain yakni meningkatkan PAD. PAD itu akan bisa ditingkatkan kalau pelayanannya benar. Sederhananya kalau kita membangun siatem jaringan layanan air yang bagus, air mengalir setiap saat, mereka dengan sendirinya akan mau bayar retribusi air minum. Itu untuk PAD. Jika kita tidak tingkatkan pelayanan tapi kau PAD meningkat tentu akan kontra produktif. Masyarakat tentu akan enggan membayar retribusi kalau pelayanan tidak maksimal dan menjawab kebutuhan mereka akan air bersih. Jika masyarakat tidak dapatkan pelayanan air bersih mereka tidak akan membayar.” Tandas Isidorus.
Ia membeberkan resep peningkatan pelayanan yang disebut “3 Pilar” yakni Pelayanan yang SEHAT, PRODUKTIF, MODERN.
“Yang pertama saya sebut “TIGA PILAR KASIH” KASIH adalah akronim dari Kinerja Perusahaan, Sinergi Pelayanan dan Transformasi Digital yang holistik. Jadi kalau pelayanannya bagus, kinerja perusahaan bagus disupport dengan transformasi.digital yang bagus maka Perumda akan memberikan kontrobusi positif yang maksimal.” Tandasnya.
Terkait sumber air baku yang terbatas, Isidorus mengatakan mengatasinya hanya dengan membuat berbagai terobosan. Kita punya SPAM Kali Dendenga yang belum optimal pemanfaatnnya. SPAM KD punya debit air 150 ribu liter per detik, sudah dibangun oleh Kemen.PUPR melalui Dirjen Cipta Karya dan Pemkot di tahun 2020 sudah membuat kesepakatan akan 12.000 sambungan rumah, tetapi sampai dengan saat ini baru 3.000 sambungan. Itu artinya masih ada 9 ribu lebih sambungan yang belum dibangun. PDAM akan bermanfaat bagi masyarakat kalau pemkot mampu membangun sambungan rumah. Itu akan menjadi hal akan di dorong.
Selanjutnya untuk peran serta masyarakat bisa lewat konsep b to b atau bussines to bussines misalnya ada masyarakat yang punya sumur bor kita kerjasamakan dengan Perumda. Dan yang selama ini sudah berjalan kita akan evaluasi dan tingkatkan pelayananya.
Konsep kedua adalah private public parthernship dengan pihak ketiga misalnya perumahan dan kita bisa mencari dukungan pemerintah pusat. Misalnya dari komisi 5 dpr ri efisiensi sangat terasa dan akn kita carikan solusi terbaik untuk kedua tugas Perumda diatas.
“Prinsipnya kita tidak bisa berjalan sendiri tapi harus kolaborasi dari pihak ketiga.” Tegasnya.|| jbr