Simon Nesi Pastikan pindah kemanapun, KBM SMPS dan SMAS Nesi Neomnat Tetap Berjalan

0

KUPANG, TOPNewsNTT||Demikian penegasan Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah Nesi Neonmat, Simon Nesi, terkait kelangsungan dua lembaga pendidikan swasta yang bernaung dibawah yayasannya ini ditengah terpaan masalah dipindah paksa dari gedung eks kantor bupati Kupang (Senin, 9/8).

Kedua lembaga pendidikan menengan (SMPS) dan menengah atas (SMAS) Nesi Neomnat yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Nesi Neonmat merupakan sebuah yayasan pendidikan swasta yang didalamnya terdapat anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Yayasan pendidikan swasta ini sudah berdiri sejak 2007 dan beberapa kali berpindah lokasi dan pada 2016 menempati gedung eks Kantor Bupati Kupang hingga diperintahkan pindah oleh pol pp kabuoaten Kupang pada senin lalu.

Setelah 5 tahun menempati eks Gedung Kantor Bupato Kupang dengan sistem pinjam pakai sejak masa pemerintahan Bupati Ayub Titi Eki, akhir pada Senin, 9/8 lalu Yayasan Pendidikan ini berpindah lokasi ke Eks Gedung Sekolah Pariwisata Ratu Jelita di bilangan Kelurahan Kelapa Lima, kota Kupang.

Ditemui awak media, ketua yayasan dekalgus kepala sekolah kedua lembaga sekolah swasta ini Simon Nesi,Amd  diruang kerjanya menuturkan kronolgis sampai  mereka keluar dari eks kantor bupati tersebut, dikarenakan ada sekelompok Pol PP  kabupaten Kupang sudah mulai menutup 2 ruangan terakhir yang masih dipergunakan dari 13 ruangan yang sudah terlebih dulu ditutup, yang selama ini dipakai oleh lembaga pendidikan ini. Karena penutupan paksa ruangan demgan palang kayu itulah, sehingga mereka tidak bisa  menggunakannya lagi untuk kegiatan KBM. “Kami keluar dari kantor eks bupati karena ada sekelompok polpp  mereka memaku semua ruangan sehingga kami tidak bisa buka.” Akunya miris.

Simon mengatakan bahwa walaupun sudah berkomunikasi dengan para pol pp bahwa ada pemberian waktu bagi sekolah oleh Bupati Korinus Masneno untuk mencari tempat dulu, namun para pol pp tidak memberi kesempatan lagi.

Karenanya, Pihak sekolah mengambil sikap  terpaksa pindah ke lokasi Eks Ratu Jelita.

“Semua ruangan sudah di segel termasuk aula pertemuan guru dan murid sudah dipalang sehingga meja dan kursi masih ada dalam ruangan tersebut.” Jelas Simon Miris.

Demi kelangsungan Yayasan Pendidikan dan kedua lembaga pendidikan dibawah asuhannya, Simon bertekad walaupun masih alami kendala lahan yang belum siap untuk dibangun gedung sekolah, ia dan para guru dna staf akan tetap menjamin pendidikan akan tetap berjalan dengan baik.

“Walau masih sewa kami akan komitmen tetap jalankan KBM demgan baik, tidak akan berhenti hanya karena masalah ini. Jadi para siswa dan orangtua jangan ragu, kuatit, kami tetap bertanggung jawab sebagai penyelenggara pendidikan Nesi Neomnat. Walau di bawah pohon dan tenda pun akan tetap berjalan.”  Ungkapnya berkomitmen.

Yang disyukurinya adalah walau dalam kondisi mengalami kendala pun, dukungan orangtua siswa tetap ada untuk pihak Yayasan.

“Setiap hari ada saja siswa datang cari dan lihat lokasi sekolah.”ujarnya.

Di gedung Ratu Jelita ini ada ruangan, yang duanya dipakai sebagai ruang kepala sekolah dan ruang guru sekaligus tata usaha, dan 3 ruangannya dipakai sebagai ruang kelas dan ruang lab komputer.

Saat ini kedua lembaga pendidikan memiliki 500 siswa lebih.

Ia berkomitmen kedepan, yayasan pendidikan ini akan memiliki gedung sendiri. || juli br

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *