Serah Terima 71 Mahasiswa PKKK STIKES Maranatha Kupang ke Pemerintah Kecamatan Kupang Timur

0

KUPANG TIMUR, TOPNewsNTT|| Managemen STIKES Maranatha Kupang yang dipimpin langsung oleh Pembina Samuel Selan, dan staff dosen menyerahkan 71 mahasiswa PKKK (Praktek Kerja Komunitas Kebidanan) kepada Pemerintahan Kecamatan Kupang Timur  (Senin, 26/04).

Foto bersama perwakilan mahasiswa, Pembina Yayasan STIKES Maranatha Samuel Selan, Dewan Dosen, Camat Kutim, Kapolsek Camplong dan Danramil 1604-02 Kupang Timur

Serah terima mahasiswa D3 Kebidanan yang akan lakukan Praktek Kerja Komunitas Kebidanan (PKKK) di Desa Tuapukan berlangsung di halaman depan kantor camat Kupang Timur dan dihadiri oleh Camat Kupang Timur Deny Matheos Tadoe,S.Pt, Kanit.Bimas Polsek Kupang Timur Max Faay, Danramil 1604-02 Camplong Nerson F.Baitanu, kapten.Inf.

Ke-71 Mahasiswa PKKK ini akan melakukan pelayanan kesehatan terhadap ibu, anak, KB dan Kebidanan dengan melibatkan peran serta masyarakat, dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, KB serta kesehatan wanita sepanjang tahap kehidupan.

Panitia Praktek Kerja Komunitas Kebidanan menjelaskan bahwa 71 peserta adalah mahasiswa semester enam 26/4-15/5 dengan rincian kegiatan Pengkayaan PKK selama satu hari, pengarahan atau pelepasan 1 hari, orientasi wilayah 1 hari, pengkajian atau pendataan empat hari, tabulasi dan analisa data 3 hari, musyawarah masyarakat desa satu hari, evaluasi hasil musyawarah masyarakat desa 4 hari, persiapan ujian PKKK, Ujian PKKK pada keluarga dan lain-lain. Ke-71 mahaiswa ini akan dibagi 4 kelompok yang akan disebar satu desa dengan 5 dusun, ke 1-5 dusun.

Samuel Selan sebagai pembina diwakili Ketua STIKES Maranatha Stefanus Mendik Key  menyatakan bahwa berterima kasih atas ijin pemerintah kecamatan Kupang Timur dan Desa Tuapukan yang mau menerima mahasiswa berpraktek di rumah sakit tanpa dinding selama tiga minggu untuk belajar sebanyak-banyaknya baik secara individu dan kelompok dalam keluarga binaan terkait semua pelayanan KIA.

Asuhan kebidanan yang akan dilakukan oleh mahasiswa Praktek Kerja Komunitas Kebidanan STIKES Maranatha Kupang, meliputi pelayanan bahi ibu melahirkan, masa nifas, menyusui, anak balita dan KB dan jika ditemukan masalah akan didata dan dibuat sosialisasi bagaimana mengatasinya atau dicarikan solusi.
“Kami memohon penerimaan dan kontribusi dalam hal perlindungan bagi anak-anak kami yang seluruhnya adalah puteri. Kami mohon dengan hormat bapak camat, danramil, kapolsek sehingga dalam keadaan sehat dan selamat selamat berpraktek. Dari yayasan akan siapkan 4 orang satpam untuk secara bergilir menjaga mereka.” Pinta Stefanus berharap.

Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar melakukan praktek dengan tetap menjaga etika, kesopanan, dan menjaga nama baik pribadi dan institusi pendidikan, serta menjalin hubungan baik dengan menghargai adat dan budaya di desa Tuapukan.
“Peribahasa “Dimana Bumi Dipijak, Disitu langit di junjung” harus diamalkan dengan baik sambil menjaga diri dan institusi pendidikan. Dan belajarlah, praktekkan ilmu yang didapat selama ini dengan benar dan agar dapat memberikan impact bagi masyarakat di desa ini.” Pesannya bijak.

Camat Kupang Timur, Deny Matheos Tadoe,S.Pt dalam sambutannya menyatakan menerima kedatangan 71 mahasiswa peserta PKKK STIKES Maranatha Kupang, dan walau merasa berat karena mereka akan menginap selama 20 hari di rumah-rumah penduduk dan melakukan segala kegiatan mereka, namun bersyukur pihak institusi akademiai sudah siapkan sekurity.
“Kami perangkat pemerintah kecamatan Kupang Timur, Pemdes Tuapukan, masyarakat, Kapolsek Camplong dan Danramil Kupang akan memberikan proteksi dan bantuan semaksimal mungkin.” Janjinya.

Samuel Selan, kepada awak media di ruang kerjanya menyatakan merasa senangnya  dengan pelaksanaan program PKKK hari ini dan berharap ingin sekali agar puskesmas di desa -desa  yang begitu bagus awalnya dibangun namun di tempati oleh hewan, bisa difungsikan dengan baik setelah mahasiswa STIKES turun mendata masalah dan potensi pelayanan kebidanan dan KB di desa Tuapukan.
“Saya bergumul bisa berbuat sesuatu bagi masyarakat desa teruma dalam pelayanan KIA san KB, yaitu dengan mendidik tenaga kesehatan untuk dapat menempati puskesmas yang sudah dibangun dan memulai pelayanan terhadap ibu dan anak.” Ucapnya terbata.

Samuel Selan juga berharap agar ke-71 mahasiswa ini bisa koordinasi baik dengan pemerintah dan masyarakat agar ilmu yang dipelajari dapat diimplementasi dengan kondisi yang ada di dunia kerja.
“Dan semoga walau ada covid mereka tetap bisa bekerja dengan baik dan dapat berfungsi dengan baik bagi masyarakat di desa.” Ungkapnya berharap.||juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *