Sejumput Tanah dan Air 7 Kabupaten Lambang Rahim Flobamorata dukung Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur

Birokrasi Regional

NTT, TOPNewsNTT|| Sejumput tanah dan air dari tujuh Kabupaten wakili  22 kabupaten kota di NTT dukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Penyerahan dilakukan oleh 7 Bupati (Belu, Sumba Tengah, Flores Timur, Lembata, Rote Ndao, Sabu Raijua dan Alor) yang diterima langsung oleh Gubernur NTT Viktor B.Laiskodat didampingi Wakil Gubernur Yosef A.Nae Soi. Penyerahan yang diawali oleh Natonis ini berlangsung di Halaman Depan Kantor Gubernur NTT (Jumat, 11/03).

Ketujuh kabupaten itu adalah Belu mewakili daratan Timor, Sumba Tengah mewakili Pulau Sumba, Lembata dan Flores Timur mewakili daratan Flores serta Sabu Raijua, Rote Ndao dan Alor.

Sejumput tanah dibawah oleh Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM, Bupati Sumba Tengah  Drs. Paulus S. K. Limu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, sedang Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Bupati Alor Amon Djobo, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Bupati Nikodemus Rihi Heke membawa air.

Tanah dan air sebagai lambang wilayah utuh NTT yang dibawah dalam berbagai wadah dengan volume 1 kg tanah dan 1 liter tersebut diserahkan masing-masing bupati dengan serentetan kalimat adat sebagai pernyataan dukungan terhadap pembangunan IKN Nusantara (Ibu Kota Negara) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.

Gubernur NTT dalam sambutannya menyatakan hari ini moment yang luar biasa karena ada penyerahan dan penyatuan tanah dan air yang dibawah 7 bupati mewakili 22 kabupaten kota di NTT sebagai bentuk dukungan Pemda NTT terhadap pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalantan Timur.

“Bapak Presiden telah tetapkan agar para gubernur harus membawa tanah dan air dari masing-masing daerah yang akan disatukan nanti pada tanggal 14 Maret di Ibu Kota baru Nusantara di Kalimantan Timur. Karena itu hari ini kita telah melakukan prosesi secara adat untuk menerima secara adat tanah dan air sebagai wujud bahwa dsri rahim Flobamorata ini dibawa tanah dan air untuk selanjutnya disatukan dengan seluruh tanah dan air dari seluruh pelosok Nusantara untuk menjadikan sebagai dasar pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Oleh karena itu saya memberikan teman-teman bupati dan walikota yang sudah memberikan dukungan dengan menyerahkan tanah dan air dari daerah masing-masing untuk selanjutnya akan saya bawa tanggal 13 Maret ke Kalantan Timur bersama para gubernur dan presiden RI Joko Widodo. Kita doakan semua akan berjalan dengan semestinya dan nantinya kita akan memiliki sebuah ibukota negara baru yang disebut Nusantara.

Perpindahan ini sudah diremcanakan jaub sebelumnya pada saat presiden pertama Bung Sukarno Hatta terkait pemindahan ibukota negara. Barulah pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat terlaksana dengan baik.

Kita berdoa, semoga tanah dan air yamg diambil dari rahim flobamorata ini dapat memberikan sumbangsih, energi, dorongan dan semangat untuk membangun ibukota negara berhasil dan kita segera punya sebuah ibukota negara baru itu berhasil lebih cepat dan kita segera punya ibukota negara baru  yang bisa memberikan sebuah keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

Jadi kedepan, kita tidak usah ke Jakarta tapi ke Kalimantan sebagai ibukota negara. Itu adalah sebuah keputusan yang secara  politik yang luar biasa.

Oleh karena itu sekarang kita disini sebagai pelaku sejarah dalam rangka mendukung kebijakan politik itu menjadi bagian tak terpisahkan dari NTT.

Hari ini kita hadir disini menjadi pelaku sejarah dan remcana pembangunan ibu kota negara akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan ibukota negara baru yang menjadi bagian tak terpisahkan dari NTT.

Lalu tanah dan air yang tersisa dari sebagain yang dibawa ke Kalimantan Timur, akan diaimpan di musem dan akan jadi saksi sejarah dan wujud bahwa saudaranya dikirim ke sana dan sisanya menunggu di sini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Saat press confres bersama media, gubernur VBL mengungkan konsep penyatuan  tanah dan air hari ini adalah sebagai  simbol dulungan Rahim Flobamora secara utuh.

“Karena NTT adalah provinsi kepulauan maka tanah diambil dari 3 kepulauan terbesar di NTT yakni daratan Timor, Sumba dan Flores, sedmagkan air dibawa dari kepulauan kecil Alor, Sabu Raijua dan Rote Ndao. Dan dianggap cukup menjadi satu kesatuan rahim Flobamorata.” Ungkap Gub.VBL.

Harapannya sebagai gubernur NTT dengan adanya ibukota baru ini, pertama tidak macet, mungkin 50 tahun lagi baru macet seperti Jakarta.

Kedua terjadi sebuah perpindaha  kekuasaan yang begitu besar dari Jakarta ke sebuah pulau yang begitu besar. Dari Jakarta di Pulau Jawa dibandingkan dengan Pulau Borneo, Kalimantan, jelas Kalimantan lebih besar. Perpindahan yang strategis. Lalu di Kalimantan tidak ada gempa sehingga memudahkan penataan pemerintaahan megara.

Ketiga dengan perpindahan ibukota negara ke bagian Kaltim, daerah-daerah di sektor Timur Indonesia akan cukup cepat melakukan pembangunan. Dan ini sebuah kebijakan dan keputusan hebat dari seorang Joko Widodo sebagai presiden.

Keuntungan untuk NTT dengan adanya Ibukota Negara di Kalimantan Timur adalah makin dekat jarak tempuh dari NTT.

“Makin dekat makin untung toh dari segala aspek.” Tandas gubernur akhiri press confres.**{juli br}