Prospek NTT di tangan Gubernur VBL dan Wagub JNS di mata Staf Khusus Gubernur : Prof. Daniel D. Kameo, SE, MA., Ph.D

Birokrasi Politik Profil Regional

Media ini berkesempatan emas berbincang seputar prospek provinsi NTT ke depan ditangan emas pasangan fenomenal Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan wakil gubernur NTT Josef A.Nae Soi, “Pemimpin dengan Karaterisktik Leadership Komunikasi Politik Berkualitas tinggi” sebut Daniel Kameo, staf khusus gubernur NTT

Perbincangan berlangsung santai di penghujung sore (17.00 wita) Kamis, 1 Oktober 2020 pada momen hari Kesaktian Pancasila di ruangan staf khusus gubernur lantai 2 gedung Sasando, jalan El Tari, Oebobo.

Pria asal pulau Timor dengan seabreg pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan S3 ini dengan kalem menjawab beberapa pertanyaan seputar pandangannya terhadap pribadi VBL dan JNS,  komitmen keduanya  (VBL & JNS)  untuk wujudkan komitmen NTT Bangkit dan NTT Sejahtera, alasan mengapa beliau mendukung VBL dan JNS sebagai pasangan Pemimpin pembuka tabir keterbelakangan bagi NTT yang selalu peroleh kredit provinsi “T” (minus).

Perbincangan dimulai dengan pertanyaan apakah dalam pandangannya sebagai staf khusus  keberadaan pasangan VBL dan JNS bisa membawa perubahan dalam banyak aspek untuk membawa NTT keluar dari stigma Provinsi ter-T.
“Menurut pendapat saya masalah utama NTT selama ini pada aspek leadership atau kepimpinan. Kita tidak pernah punya pemimpin yang capable, dengan  kapasitas untuk membangun daerah ini atau kompetensinya tidak cukup atau tidak sampai untuk membuat bagaimana kebijakan pembangunan yang dapat mengangkat darerah yang sudah sarat dengan berbagai masalah sosial,  ekonomi, politik. Komandannya harus luar biasa, karena masalahnya bukan masalah biasa-biasa saja. Karena itu kita butuh pemimpin atau leadership yang kapasitasnya  diatas dari yang biasa saja. Beruntung NTT memiliki pasangan pemimpin yang kompetensinya  luar biasa, dan itu  ada pada pasangan gubernur dan wakil gubernur VBL dan JNS. NTT beruntung mendapat pemimpin seperti ini. Pada awalnya saya mengatakan pemimpin ini mungkin  dikirim oleh Tuhan.  Orang NTT sudah lama tenggelam dalam berbagai masalah. Dan ini semacam penyelamat yang dikirim oleh yang Maha Kuasa yang dikirim untuk didudukkan disini sebagai pemimpin NTT. Tanpa mengecualikan proses politik sistem demokrasi kita. Tapi kita harus bersyukur kedua orang dipilih Tuhan untuk memimpin NTT.” Ulasnya diawal wawancara kami.

“Jadi leadership sangat penting karena NTT memiliki masalah yang luar biasa. Karena itu saya secara pribadi mempunyai harapan dan juga punya optimisme yang tinggi bahwa dibawah kepemimpinan kedua beliau  ini, NTT akan berubah drastis. Masalah  ketertinggalan dan kemiskinan; ketertinggalan dalam pendidikan, sosial ekonomi, kita bisa keluar dari semua masalah ini. Kita harus keluar dulu baru bisa membuat peruabhan.” Lanjutnya memberi alasan.

“Salah satu kekuatan mereka berdua, yakni  beliau ini mempunyai jaringan komunikasi politik yang sangat bagus. Mampu membuat komunikasi politik yang baik, untuk ke bawah dan ke atas ke pusat yang sangat baik. Dalam dunia  politik dan sistem  birokrasi Nasional Indonesia, hal ini sangat membantu dalam menjalankan pemerintahan dan kegiatan pembangunan di daerah yaitu jika pemimpin memiliki kemampuan komunikasi politik yang bagus dan kompeten.  Pemimpin seperti ini adalah  aset yang sangat bagus bagi pembangunan suatu daerah. Ini penting dalam sistem politik kita, tergantung kamu bisa telepon dan hubungi siapa sebelum sistem birokrasi berjalan secara formal. Sistemnya sudah ada. Kamu kenal siapa dan bisa telepon siapa sebelum suratnya masuk sehingga kepentingan kita di daerah sudah aman itu yang penting.  Surat hanya sebuah formulitas saja,  kita belum sampai ke Jakarta,  Gubernur sudah menelepon ke Menteri . Jika menunggu proses dalam sistem birokrasi yang berbelit, maka lama atau bahkan tidak terakomodir. Karena kemampuan komunikasi kedua pemimpin ini maka memudahkan banyak hal dalam pembuatan atau pengambilan keputusan di tingkat provinsi. Komunikasi politik di daerah ke bupati walikota, kita tahu dalam sistem otonomi daerah, kabupaten kota merupakan basis otonomi.” Tandasnya lagi.

“Provinsi itu perpanjangan tangan dari pemerintah pusat jadi daerah ini bisa saja jalan sendiri. Namun karena kemampuan kedua penimpin ini membuat NTT  menjadi satu karena kemampuan komunikasi keduanya dengan para bupati dan walikota sehingga menjadikan NTT satu.” Ungkapnya jujur.

“Jadi ini penting sekali untuk membangun NTT. NTT harus dilihat sebagai satu daerah, satu region, satu wilayah pembangunan tidak bisa sendiri-sendiri.

Bayangkan saja pulau Timor, ada kota Kupang, kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu dan Malaka, sendiri-sendiri di satu pulau, maka yang terjadi adalah ketidaksinkronan dalam berbagai aspek kegiatan pembangunan. Padahal ini satu tempat dengan 5 kabupaten kota. Pulau Sumba dengan 4 kabupaten kalau masing-masing dengan sesukanya sendiri, maka kegiatan pembangunan tidak akan jalan.” Lanjutnya.

“Misalnya kita mau membangun industri pakan ternak dengan bahan jagung, jagung ada diseluruh NTT. Bagaimana kalau setiap kabupaten bilang tidak mau tanam jagung? Masing-masing kabupaten bilang kami mau tanam padi. Ya tidak jadi industri ini.” Ujarnya memberi contoh.

“Tapi karena kepemimpinan mereka berdua ini bisa berkomunikasi secara baik dengan daerah, maka kabupaten akan mendukung setiap program ini, karena penting bagi pengembangan ekonomi NTT.” Lanjutnya.

“Jadi intinya saya melihat kapasitas leadership  kedua pemimpin ini sangat bagus. Salah satu karaterisktik leadership adalah kemampuan komunikasi politik. Dan tentu saja kemampuan untuk mempunyai visi daerah provinsi ini mau dibawa kemana adalah kemampuan karateristik leadership yang dimiliki oleh kedua pempimpin ini. Gubernur VBL bisa melihat jauh ke depan, dia bisa mempunyai visi sehingga dia tidak terkungkung dengan kondisi yang ada. Dia mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh kebanyakan pimpinan lain bahkan dalam sistem birokrasi di NTT. Dia bisa melihatnya bahwa NTT mempunyai ini dan itu dan bisa menjadi begini dan begitu. Dia bisa melihat NTT dengan karateristik daerah dan potensi apa bisa menjadi apa dimasa depan. Dan ini butuh pemimpin yang bisa memiliki visi masa depan dan kemampuan mengkomunikasikan lagi kepada orang lain supaya visi dan mimpinya sama.” Tandasnya bangga.

“Kalau dia hanya bisa bermimpi sendiri tanpa kemampuan berkomunikasi, maka ini kerja tim, ini kerja milik banyak orang, bukan milik gubernur. Yang lebih penting lagi mimpinya mampu dikomunikasikannya, dia harus mampu meyakinkan orang lain bahwa ini baik mari kita mimpi bersama, jangan hanya mimpi satu orang gubernur. Jadi dia mengajak semua stakeholder di NTT untuk ikut terlibat atau menyumbang dalam proses pembangunan di NTT.” Imbuhnya.

Selama 3 tahun berjalan, progres pelaksanaan program dan janji politik yang menjadi komitmen gubernur dan wakil gubernur menurut Daniel ada yang kelihatan dan ada yang tidak kelihatan, atau visible   dan invisible.

“Progres visible  atau yang kelihatan itu adalah proyek-proyek fisik. Gebrakan kedua pimpinan ini adalah percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Karena rumusan dasar keduanya adalah jika pembangunan tidak didukung dengan infrastruktur maka, infrastruktur akan menjadi hambatan utama dalam proses pembangunan fisik.” Imbuhnya.

“Jadi itu kita lihat keduanya mempunyai target pembangunan yaitu tidak boleh ada bagian dari daerah yang terisolasi. Karena itu dalam kehidupan modern saat ini, keterjangkauan itu sudah merupakan suatu keharusan. Secara fisik melalui jaringan transportasi, maupun melalui jaringan telekomunikasi. Infrastruktur dasar kelistrikan dan  air bersih, listrik dan telekomunikasi menjadi prioritas mereka. Jadi hal-hal tersebut yang dalam dua tahun terakhir ditekankan habis-habisan sehingga sangat kelihatan sekali dalam pengeluaran APBD bahwa pengeluaran terbesar adalah dalam pembangunan lima kebutuhan dasar infrastruktur. Jadi itu kelihatan sekali.” Singkapnya.
“Karena masyarakat mau lihat sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa yang bisa dipegang.” Ia mengingatkan.

“Hal kedua adalah invisible yaitu tidak keliahatan tapi penting sekali yaitu perubahan mindset atau cara orang berpikir. Orang NTT terlalu lama selalu disebut sebagai daerah tertinggal. Berbagai macam label yang dicapkan ke NTT,  Nanti Tuhan Tolong. Lama-lama orang NTT akan percaya pada label ini dan ia sendiri mengucapkannya. Kecuali saya tidak akan pernah mengucapkan apalagi percaya itu. Kata-kata menjugde diri miskin, bodoh dan tidak punya kemampuan apa-apa lama-lama akan membuat pikiran dan semangat orang NTT mati, dia sudah apatis, karena jika kata-kata itu diucapkan seorang pemimpjn wilayah, maka akan dapat membunuh karakter setiap masyarakatnya. Jadi orang maupun diri sendiri akan merendahkan kita bahwa kita orang NTT sudah tidak memiliki kemampuan apa-apa, tidak ada harapan untuk bangkit lagi. Kalimat-kalimat yang tidak membangun motivasi dan menyadarkan kemampuan diri adalah senjata pembunuh bilogis yang akan mematikan ssmangat dan raga, sehingga orang NTT tidak akan mau bangkit dan melakukan apapun. Penekanan bahwa sebagai orang NTT tidak mampu bangkit karena tidak memiliki kemampuan diri, yang bisa tolong Tuhan saja.” Ungkapnya sedikit emosional.

“Secara pribadi, saya adalah orang yang akan selalu melawan jika ada orang di forum resmi yang mengatakan kalimat ini, saya selalu menginterupsi. Saya akan bilang, tolong pendapat pribadi anda seperti itu silahkan saja tapi jangan diucapkan di forum. Saya orang NTT tidak percaya itu. Karena anda tidak mewakili saya.” Ujarnya.

“Namun sejak kedatangan kedua pemimpin ini, kata-kata tersebut sudah hilang. Dalam setiap forum resmi saya bilang tolong jangan keluar dari mulut orang NTT. Orang lain katakan silahkan, tapi jangan orang NTT. Karena daerah ini adalah daerah yang kaya, yang punya segala sesuatu dan orang-orang yang kompeten. Tapi  NTT selama ini  hanya tidak punya adalah leadership dan manager yang bagus untuk memanage kekayaan ini agar berguna bagi orang banyak, masyarakat NTT. Leadership yang bagus, baik dan punya kemampuan dan hati baik yang NTT tidak punya. Sekarang sudah punya.” Ungkapnya bersemangat.

Setelah kedatangan kedua pemimpin wilayah NTT ini, menurut Daniel mindset masyarakat NTT mulai berubah.
“Orang mulai percaya bahwa kita punya segala sesuatu dan kita mampu berbuat dan keluar dari berbagai macam masalah ini.  Saat ini yang dibutuhkan masyarakat NTT percaya dan percaya dulu, dan setelah itu tinggal kerjanya. Tapi mindsetnya harus dirubah. Dan itu yang saya mulai lihat orang mulai berubah, bergairah melihat bahwa kita punya tabah, sapi, babi, ikan, garam, pariwisata, ada banyak sda di NTT. NTT kaya, tapi siapa yang bilang kita tidak ada?  Jadi orang yang bilang kita punya dan tidak tidak mampu adalah agar kita juga bilang kita tidak punya dan tidak mampu bangkit biar kita tidak bisa bangkit,  maju dan  menjadi pesaing dia. Tanpa sadar pikiran kita didoktrin untuk berpikir bahwa tidak punya apa-apa, tidak mampu berbuat apa-apa agar kita berada orang tersebut.” Ujarnya tersenyum.

Tapi sekarang, ujarnya meyakinkan bahaa  mindset atau cara berpikir orang NTT mulai terbuka pelan-pelan dan sadar akan kapasitas dan kualitasnya untuk bangkit dan maju. Dan itu yang harus ada dalam pikiran orang NTT.

Di bidang sistem birokrasi NTT pun mulai tertata dengan baik. Baru saja dibawah kepemimpinan kedua orang pemimpin ini NTT masuk dalam 5 besar Provinsi dengan tingkat korupsi terendah.

Ini sebuah perkembangan yang baik untuk NTT dan baru pernah terjadi.  Berbagai indikator tingkat ibu melahirkan dan kematian anak turun. Tingkat gizi kurang atau stunting turun. Angka-angka yang selama ini menjadikan NTT minus mulai turun dalam dua tahun terakhir ini.” Jujurnya memaparkan.

“Jadi kita sedang menuju ke arah yang lebih baik. Jika saja covid tidak melanda, kita NTT sudah pasti akan berlari lebih kencang lagi. Dengan leadership kuat dan komunikasi politik yang bagus, sumber daya yang tak terhingga ini, kurangnya apa lagi? Tinggal kemauan kerja saja. Dukungan pemerintah pusat begitu kencang. Presiden Joko Widodo sudah sebelas kali datang ke NTT? Dan Kamis, 1 Oktober 2020 presiden datang ke Labuan Bajo adalah kedua belas kali. Jokowi sudah bangun 7 bendungan di NTT. Ini namanya ada perhatian nasional di NTT. Mengapa? Pasti NTT ada sesuatu?  Ada 34 provinsi di Indonesia, tapi kenapa NTT dapat perhatian luar biasa?” Tanyanya menantang.

Jawabanya karena Labuan Bajo saat ini ditentukan  sebagai destinasi pariwisata Super Prioritas, Super Premium. Di Indonesia hanya ada 5  Super Premium, NTT dapat satu yakni Labuan Bajo. Ini semua tanda-tands kebangkitan NTT. Sehingga dalam setiap kesempatan saya selalu kata masa depan ekonomi nasional ada di NTT. Pariwisata Nasional yang akan jadi perhatian dunia itu  ada di bagian Timur Indonesia, khususnya di NTT, yakni di Sumba, Alor, Labuan Bajo. Dunia itu, kita tunggu dan persiapkan saja infrastruktur, SDA, agar orang NTT jangan jadi penonton, tapi jadi pemainnya. Karena besok, NTT akan jadi masa depan ekonomi nasional Indenesia.” Bukanya.

“Kalau NTT produksi garam industri sesuai rencana, kita bisa menutup paling sedikit 50% kebutuhan garam industri Nasional. Itu berarti industri nasional ini bergantung 50% pada NTT. Artinya garam saja akan mengangkat NTT pada Peta Strategis Nasional karena garam NTT adalah garam industri dengan kualitas tertinggi karena kandungan NaCLnya yang sampai 97-98%. Dan garam NTT akan  menjadi garam yang akan menjadi komponen penting dalam industri makanan, minuman, farmasi yang merupakan industri startegis nasional. Kita bukan lagi bicara soal garam saja, tapi kita sedang bicara soal garam industri pakan, minuman, yang merupakan industri strategis nasional. Ketiga industri strategis nasional diatas memakai bahan baku garam. Infus di RS bahan bakunya salah satu garam, yaitu garam industri yang memiliki kadar NaCl 97-98%% seperti yang diproduksi NTT.  Itulah masa depan NTT.” Bebernya.

Di Sumba, ujarnya lagi,  “Memiliki sumber daya listrik tenaga surya 60.000 mega watt. 60 ribu giga mega watt cukup untuk melayani seluruh kebutuhan listrik di Jawa yang hanya 62 ribu giga Watt. Tapi kita tidak saja omong listrik disini, kita sedang bicara listrik dengan energi terbarukan. Apa pentingnya listrik dengan Energi Baru Terbarukan? Karena dunia akan menuntut,  ekonomi global menuntut semua komoditi yang dihasilkan sektor industri harus dihasilkan menggunakan EBT (Energi Baru Terbarukan). Jadi jika Indonesia mau jualan barang, pakan, pangan, obat, harus menggunakan listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). Kalau bukan EBT maka tidak akan terjual di Eropah, Amerika Utara. Tidak akan bisa laku, karena sudah sepekat namanya RE100 (ReNewnable Energi 100) 100 maksudnya 100%.  Jadi ini kumpulan perusahaan-perusahaan multi nasional dan Internasional yang penting di dunia seperti misalnya Unilever mereka sepakat bahwa tahun 2030-2035, industi raksasa tersebut akan menggunakan listrik EBT. Itu kesepakatan dunia.” Ujarnya bersemangat
“Indonesia kalau mau eksis di peta ekonomi global, dunia, maka harus ikut, tidak ada pilihan lain. Kecuali untuk dipakai sendiri. Tapi ada perusahaan dunia yang beroperasi di Indonesia akan keluar jika Indonesia tidak beralih ke Listrik EBT karena produksi dia harus memakai Listrik EBT agar dapat dijual di pasar dunia. Karena jika dia msih di Indonesia dan pakai listrik yang bukan EBT maka dia tidak masuk pasar dunia.” Imbuhnya lagi.

Kelebihan.Listrik EBT itu, jelas Daniel sangat  bersih dan murni karena mengguakan tenaga surya dan dapat mengurangi emisi gas dan karbondioksida di udara. Alasan lain adalah lantara  Indonesia sudah ikut tanda tangani perjanjian dunia yang akan mengurangi emisi yang gas dan karbondioksida dan penyumbang terbesar  dari listrik tenaga disesel dan batu bara.
“Potensi Sumba dan Daratan Timor saja sudah 60 ribu mega watt. Yang ada di jawa 62 ribu mega watt sehingga bisa menutupi semua kebutuhan listrik EBT di Jawa. Kapasitas EBT NTT sebesar itu sehingga bisa memenuhi kebutuhan di Jawa.

“Dengan kemampuan Gubernur dan wakil gubernur melihat potensi Panas NTT menjadi listrik EBT ini, maka seharusnya kita bersyukur kita memiliki NTT.” Imbuhnya.

“Sekarang matahari paling terik (tingkat iradiasi di Indonesia) ada di pulau Timor dan pulau Sumba sampai 60 ribu mega watt. Tahap pertama akan bangun di Sumba sebesar 20 ribu mega watt dan bisa penuhi kebutuhan NTT. Tidak ada lagi listrik tenaga batu bara dan diesel hanya  sebagai cadangan saja, yang ada hanya listrik EBT tenaga surya yang bersih dan murni dan NTT sudah ikut menurunkan emisi karbon di udara.” Jujur diakuinya.

Alasan presiden datang ke Labuan Bajo terus, menurut Daniel karena ada alasanya. Yakni  karena di Labuan Bajo akan adakan pertemuan dunia  G20 tahun 2023.  Indonesia akan jadi tuan rumah dan semua pemimpin dunia akan datang ke Labuan Bajo dan Labuan Bajo akan  menjadi pusat pariwisata listrik EBT pada 2023.  Sekarang pemerintah sedang mempersiapkan semuanya infrastruktur. Tamunya adalah pemimpin dunia maju kelas kakap dunia. Ada lagi Asian summit dalam tahun 2022.
“NTT adalah raksasa yang sedang bangkit menggetarkan dunia.  Saat ini sedang terjadi lonjakan luar biasa di NTT, memang belum banyak yang berubah dalam 3 tahun berjalan ini, namun dibandingkan dua tahun lalu, ini sebuah lonjakan besar.” Ujarnya.

“Pemerintah ini juga berani dengan lakukan pinjaman, tidak murni andalkan APBD. Kalau tidak aka butuh berapa tahun dapat bangun jalan? Saya sangat optimjs, orang NTT juga harus optimis agar ada emosi dab gairah. Jangan jadi penonton, ikut dalam semua prigram inj.misalnya untuk bangun listrik EBT di Sumba karena akan ada ribuan tenaga kerja disana perumahan, makan mimum, tenaga kerja. Kita akan kekurangan tenaga jika semua project itu akan dilakukan. Jadi masyarakat dunia usaha  NTT harus mendukung dengan mulai buka usaha kesana dibidang penginapan, warung makan, transportasi dan tenaga kerja.” Lanjutnya.

Sebagai staf khusus, Daniel Kameo memberi pesannya untuk semua lapisan masyarakat NTT, semua  orang NTT untuk  sadar   bahwa ini daerah kaya dan saat ini ada orang yang mau pimpin kita memanfaatkan semua sumber daya untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kepentingan banyak orang. Jadi mari kita dukung sekarang demi NTT Bangkit menuju Sejahtera.
“Saat ini kita tidak bisa bangun dan jalan, tapi bangkit, melompat dan berlari. Tidak bisa berjalan lagi. Dan sekarang ada pemimpin yang Tuhan bawa sebagai pemberian bagi NTT untuk membawa kita bersama-sama dalam satu derap.langkah bangkit, melompat dan berlari demi memajukan masyarakat NTT, mari dukung. Stimulus dari pemerintah ditangkap, jika ada masalah dikemukakan dan dikomunikasikan dengan baik. Pemerintah sekarang adalah pemerintah yang terbuka komunikasinya, bukan devensif. Gubernur dan wakil gubernur akan mengatakan terima kasih untuk masukkannnya.” Ajaknya.

“Lewat kades, camat, bupati, langsung gubernur. Setiap hari gubernur menerima sangat banyak tamu dari kalangan masyarakat, atas sampai bawah, sampai orang jualan barangpun diterima. Gubernur yang sekarang secara  genuic atau lebih tulus  dalam membangun NTT. Dia sangat tulus dsn ketulusan dsn keseriusan ini kita manfaatkan. Kita ambil.untuk.membangun NTT, dia sedang menerima secara terbuka. Mari.kita terbuka menerima semua kebijakan yang sudah dibuat kedua pemimpin kita saat ini. Dia sudah buat inftastruktur, jangan jadi penonton. Masyarakat yang tinggal dipinggir jalan janngan jadi penonton. Mau buat usaha apa dengan jalan yang sudah ada, ayo lakukan.” Ujarnya menyemangati.

Sebagai contoh, ujar Daniel, Kita sudah bangun jalan Bokong-Lelogama dari.jalan berbatu, lumpur menjadi mulus dan hotmix kaka.masyarakat yang punya tanah sepanjang jalan itu manfaatkan buka usaha rumah makan, toko, dan lain-lain sepanjang jalan, buka pertanian dan peternakan dan jadikan sebagai usaha yang lebih tertata demi peningkatan ekonomi keluarga. Pemerintah sudah bangun observatori terbesar di Timau yang ajan menjadi pusat studi ilmu astronomi nasional dan dunia. Orang dari luar akan datang, masyarakat tangkap dengan bangun semua infrastruktur pendukung seperti rumah makan, penginapan, toko, dan lain-lain kebutuhan tamu. Ada dan pembangunan dan pemberdayaan usaha dari pemerintah, ayo ambil dan lakukan sudah, persiapkan sudah. Orang sekutar Timau harus melakukan sesuatu untuk menyambut tamu yang akan datang. Kita butuh dukungan dari masyarakat, pemerintah, stakeholder di Kabupate untuk membuka akses itu. Jika takut investor masuk segera manfaatkan sendiri, jangan beri peluang untuk investor masuk. Itu tanah kalian. Saya ajak dan tantang para mahasiswa pemuda untuk jangan banyak bicara, demo, di medsos, bantu masyarakat menemukan peluang itu sebagai orang intelektual. Banyak bicara protes saja tanpa berbuat sesuatu hanya menghambat program pemerintah.

“Coba pemuda, mahasiswa sebagai orang intelektual buat pelatihan bagi pemuda seperti usaha warung, potong rambut, warung kopi, tambal ban, dan lain-lain usaha yang keterampilannya akan memberi dampak investasi bagi pemuda dan masayarakat. Banyak dana KUR, pinjaman lunak, bantuan sosial bisa diakses sekarang. Tapi sebelum anggaran turun, maka masyarakat persiapkan dulu sdm, infrastruktur baru  masuk bisa langsung diserap dalam usaha, bukan lagi dimakan. Jadi mental, daya juang dan managemen masayarakat akan usaha yang bakal digeluti. Jangan menunggu lagi harus didorong oleh pemerintah untuk bagaimana memanfaatkan sda dan sdm yang ada dalam diri anda, temukan, manfaatkan dengan dukungan infrastrukur yang sudah ada, serta program yang ada. Tidak ada orang lain yang mampu membangun diri anda, andalah sendiri. Jangan biarkan semenit saja dalam hidupmu berlalu sia-sia tanpa melakukan sesuatu. Lakukan sekarang atau tidak sama sekali. NTT butuh pemimpin yang punya kualitas leadership dengan karatetikstik kemampuan komunikasi politik yang sangat menjamin, dan keduanya butuh parthernship yang dapat diajak bangkit dan berlari, jika mau NTT Bangkit dan Sejahtera.” Tutup  Daniel.

Tentang Siapa Prof.DR.Daniel D.Kameo,SE, MA, Ph.D Staf Khusus Gubernur NTT Prof. Daniel D. Kameo, SE, MA., Ph.Dlahir di  Kupang, 7 Desember 1954

Berdomisili di Jl. Bukit Sawo 4, Salatiga, Jawa Tengah. Selain sebagai staf khusus gubernur NTT, Daniel juga merupakan guru besar pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis  Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah.

Menyelesaikan Pendidikan Akademik S3 >(Ph.D) dari University of New England, Armidale,  Australia pada  1998,  pendidikan S2 (MA) dari Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda pada  1987, 

S1 (Drs) dari  Fakultas Ekononomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada  tahun 1979. 

Saat ini dengan Pangkat Akademik sebagai Profesor/Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan (2002)</b

Karir pekerjaannya dimulai pada tahun 1979 – 1980 sebagai Development Officer, pada Kantor Pembantu Rektor Urusan Pengembangan dan Humas.

Pada tahun 1980 – sampai saat ini sebagai Dosen pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UKSW  Salatiga.

Pada tahun 1982 – 1985 sebagai Ketua Biro Penelitian pada  FE UKSW

Tahun 1987 – 1989 sebagai Ketua Unit Perencanaan dan Pembangunan Wilayah (UPPW), FE UKSW,  

Pada 1989 – 1992 sebagai Pembantu Dekan I (Bidang Akademik) FE UKSW, 

Pada tahun 1999 – sampai saat ini sebagai Dosen Program Studi Magister dan Doktor Studi Pembangunan, Program Pascasarjana UKSW Salatiga, 

Tahun 1999 – 2002 sebagai Chief Editor pada Journal of Inter-disciplinary Development Studies KRITIS, 

Tahun 2000 – 2003 sebagai  Ketua Program Studi Magister Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW Salatiga, 
Pada tahun 2003 – 2005 menjadi  Direktur Program Pascasarjana UKSW Salatiga

Tahun 2005 – 2009 sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik UKSW Salatiga, 

Pada tahun 2005 – 2010 sebagai  Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Pada tahun 2010 – 2015 sebagai Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Tahun 2015 – 2019 dipercaya sebagai  Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah, 2012 – Sampai saat ini masih menjabat Anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem dan pada tahun 2018 – 2023 dipercaya sebagai  Staff Khusus Gubernur Nusa Tenggara Timur Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Refernsi lain yang ikut mendudukan Prof.DR.Daniel D.Kameo layak menjadi Staf Khusus Gubernur NTT adalah pengalamannya antara lain sebagai profesor tamu (Visiting Professor/Guest Lecture) pada beberapa Universitas Ternama di Eropah antara lain  pada September – December 2011 di Eastern University, St. Davids, Pennsylvania, USA.

Januari 2011 pada Univesidade Oriental Timor Lorosa’e, Dili, Timor Leste, 

>Semester I 2008 dan Semester I 2009 untuk Program Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Dibidang jurnalis, Daniel juga memiliki kualifikasi mumpuni karena memiliki jabatan untuk 2014 – 2028 sebagai  Anggota Dewan Redaksi Harian VICTORY NEWS dan tahun 2019 – saat ini sebagai Ketua Dewan Redaksi Harian VICTORY NEWS.

Beliau juga pada 1999 – 2017 sebagai Assessor, Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT), Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementrian Ristek dan Pendidikan Tinggi .■■ juli br