Pemkot Selenggarakan Innovation Award Perdana, Sekda Tekankan Pentingnya Kualitas Inovasi Daerah Kota Kupang
Kupang, TopNewsNTT.Com||Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestly Funay, SE., M.Si., menghadiri acara perdana Kupang Innovation Award 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Acara tersebut berlangsung pada Selasa (5/11) di Palacio Aston Hotel & Convention Center, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Pemerintahan Sekda Provinsi NTT, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Elvis Odja, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Kota Kupang, Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT., Plt. Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT, Djoese Nai Buti, S.Pt., M.Si., Asisten Administrasi Umum, Yanuar Dally, S.H., M.Si., serta jajaran kepala daerah dan camat se-Kota Kupang.
Dalam pidatonya, Fahrensy menyampaikan apresiasi tinggi kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Kupang atas kerja kerasnya menyelenggarakan acara yang bertujuan memacu perangkat daerah, perusahaan daerah, puskesmas, dan sekolah di Kupang untuk meningkatkan inovasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Pemerintah harus mampu melihat kekuatan dan kelemahan agar bisa melakukan perubahan. Inovasi menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas pelayanan publik,” ujarnya.
Melalui inovasi, imbuhnya, pemerintah dapat menciptakan sistem, metode, dan teknologi yang menurunkan biaya, mempercepat waktu layanan, memangkas birokrasi, serta meningkatkan kepuasan masyarakat.
Kupang Innovation Award ini digelar untuk mendorong pertumbuhan inovasi di berbagai bidang, termasuk pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan daerah.
Fahrensy mengungkapkan bahwa inovasi berperan penting dalam mengatasi tantangan lokal seperti kemiskinan, pengangguran, dan akses terhadap layanan dasar. Di samping itu, inovasi juga dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan teknologi baru dalam kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Indeks Inovasi Daerah (IID) Kota Kupang yang sempat menurun dari 47,34 pada tahun sebelumnya menjadi 19,44 pada tahun 2023 menjadi perhatian khusus.
“Kami berharap dengan inovasi-inovasi yang dikembangkan, Kota Kupang dapat bersaing di tingkat nasional dan global, menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Fahrensy.
Merespons laporan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Kupang, Ir. Solvie Y.H. Lucas, Sekda menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mendorong inovasi.
“Kolaborasi adalah kunci untuk menghasilkan inovasi yang efektif dan berkelanjutan. Kerja sama pemerintah dengan perguruan tinggi dan sektor swasta dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, termasuk investasi dalam penelitian dan pengembangan,” jelasnya.
Ir. Solvie Y.H. Lucas juga memaparkan bahwa tema Kupang Innovation Award 2024 adalah “Inovasi Baru, Kota Kupang Maju.” Ajang ini bertujuan menjaring ide inovasi yang dapat diuji coba dan diterapkan, sehingga dapat mempercepat kinerja pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses inovasi.
Sebagai puncak acara, dilakukan pengukuhan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Kupang Nomor 149/KEP/HK/2024 tentang Promotor, Champion, dan Pamong Inovasi Daerah Kota Kupang, di mana Penjabat Wali Kota Kupang ditetapkan sebagai Promotor Hierarki, Ketua DPRD sebagai Promotor Politik, Sekda sebagai Ketua Champion, serta Kepala Perangkat Daerah sebagai anggota dan Pamong Inovasi.
Pada pagelaran Kupang Innovation Award Ke-1 Tahun 2024 ini, tiga nominasi terpilih sebagai pemenang, yaitu Juara 1 SMPN 8 dengan inovasi “Peduli Bumi,” Juara 2 SDK Canossa dengan inovasi “Pelopor Karakter Nilai Canossa,” dan Juara 3 RSUD SK Lerik dengan “Podcast Ngopi Sore.”
Dengan diadakannya Kupang Innovation Award, Pemerintah Kota Kupang berharap inovasi-inovasi yang lahir dapat memberikan solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan akses lebih baik untuk kesehatan, pendidikan, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.|| jbr