OELAMASI, TOPNewsNTT|| Dampak badai Seroja pada April lalu dan pandemi Covid 19 belum.usai diradakan masyarakat NTT karena sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
Terhadap keadaan sulit ini tergeraklah hati para pengurus GMIT sehingga pada Kamis 28/10 Pdt.Lukman Bahan, M.Th, Pdt.Markus Leunupan,M.Th, Pdt.Yubus Kaitulang,M.Th dan Pdt.Yustis Maro melakukan audiens bersama Bupati Kupang Drs.Korinus Masneno,MM, terkait kegoatan pelatihan budidaya pertanian hortikultura dan ternak ayam kampung bagi jemaat-jemaat terdampak seroja khususnya Klasis Sulamu yang akan dilaksanalan di Jrmaat Ebenhaeser Taupkole Klasis Sulamu.
Kehadiran para pendeta tersebit dalam rangka meminta dukungan Bupati Kroinus Masneno untuk sukseskan misi tersebut demi pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak seroja maupun Covid 19.
“Badai seroja sebagai pukulan telak bagi semua jemaat sebagai basis pelayanan gereja. Kami bertekad memulihkan dan membangkitkan semangat jemaat dari berbagai kesulitan dan keterbatasan agar lebih produktif lagi. Karena itu kami pengurus klasis Sulamu bersepakat ambil langkah dan bergerak maju bersama di sektor ekonomi riil.potensi-potensi jemaat Inheren dengan kehidupan masyarakat kabupaten Kupang yaitu program revolusi 5P yang digencarkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2019-2024. Bersama kami, para pendeta dan masyarakat semoha dapat bersinergi bangun jemaat menata kehidupan jemaat.” Harapnya.
Yustus Maro menambahkan bahwa pelatihan hanya untuk peningkatan kapasitas jwmaat untuk perkuat, pertahankan dan tingkatkan perekonomian.
“Jika usaha-usaha produktif tersebut berhasil, dapat memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan seperti koperasi. Sebab banyak kemudahan dalam penyediaan sarana produksi dan keperluan sehari-hari.” Jelasnya.
Yustus mengatakan bahwa sudah terbenruk koperasi “Koperasi Produsen Kasih Sejahtera Utama.”
Melalui koperasi, jelas Yustus sebagai pengelola, kekuatan modal yang ada akan membantu masyarakat lewat penyediaan fasilitas pasar dan produk-produk yang dihasilkan. Ia menyayangkan fakta sering semangat masyarakatbasa, namun kendala di modal
Tanggapan Bupati Korinus sangat setuju dengan kegiatan yang dicanangkan oleh pengurus GMIT ini. “Intinya saya dukung, dan seharusnya gereja, jemaat, pemerintah dan masyarakat adalah satu kesatuan dalam pembangunan daerah. Mau apapun visi dan misi, tujuan sesungguhnya adalah pemberdayaan kesejahteraan rakyat.” Tandas Bupati.
Kesuksesan koperasi tersebut, ujar Bupati, harus dimulai dari pendeta dan para pengurusnya. Koperasi dibangun dari keanggotaan para pendeta.
“Apapun persoalannya, tidak ada rumus untuk tangisi kondisi yang tak dikehendaki. Saatnya bangkit, karena rata-rata persoalaj puncak berakhir dari tak mau memulai untuk bangkit. Kepada tim klasis Sulamu, saya imbau untuk segera merancang program-program yang membangun sesuai potensi jemaat. Sehingga bisa diakomodir oleh Dinas Teknis. Saya setuju kegiatan yang sedianya dilaksanakan pasa 2 November nanti. Berfokus pada tanaman hortikultura dan ternak aya.kampung karena langsung bersemtuhan dengan rumah tangga. Berpikirlah untuk bangkit dan jika ingin maju harus akui kekurangan. Sehingga dapat diperbaiki bersama. Ibaratnya pebisnis yang celaka adalah pebisnis yang tahu kekurangannya.”uajr Bupati bijak.|| juli br
Sp forkopim.setda kab.kupang