Optimalisasi SPAM Kali Dendeng, Capai 15.000 SR dan Pembenahan Internal Perumda Jadi Langkah Awal Isidorus Jalankan Tugas Dirut PDAM Kota Kupang
Kupang, TopNewsNTT.Com||Senin, 29 September 2025 kemarin Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo telah resmi melantik Direktur Utama PERUMDA Air Minum Kota Kupang Isidorus Lilijawa, S.Fil.,M.M.
Isidorus yang merupakan politisi Partai Gerindra, mantan Anggota DPRD Kota Kupang periode 2019-2024 itu unggul dalam tahpan seleksi yang sudah berlangsung selama sebulan.
Ditemui di ruangan kerjanya, Iso (Sapaan akrabnya-red) menjelaskan apa saja langkah awal yang akan diambil baik secara internal maupun eksternal untuk melaksanakan dua titipan Wali Kota saat pelantikan yakni pembenahan mangemen dan sdm internal PERUMDA termasuk penyelesaian berbagai problem internal, peningkatan pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dan strategi dalam ikut memberi kontribusi peningkatan PAD Kota Kupang.
“Jadi kemarin saya baru dilantik oleh Pak Wali Kota Kupang dan ada beberapa pesan yang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh kami di Perumda Air Minum Kota Kupang. Pertama berkaitan dengn SPAM Kali Dendeng yang perlu dioptimalkan karena punya kapasitas yang besar tapi yang sekarang baru 150 liter per detik dan yang seharusnya bisa melayani 15.000 sambungan rumah namun sekarang baru terlayani 3.000, artinya kita masih punya PR 12.000 sambungan rumah. Yang mana 12.000 sambungan rumah ini adalah tanggung jawab pemerintah Kota Kupang. Karena berdasarkan MoU antara Pemkot Kupang dan Dirjen Cipta Karya Kemen.PUPR tahun 2020 itu, bahwa pemerintah pusat membangun instalasinya, yang sekarang sudah terbangun, dan pemerintah Kota Kupang membangun Sambungan Rumah (SR) sebanyak 15.000 yang baru terakisasi 12.000 dan masih PR 13.000. Dan jika itu bisa direalisasi, maka 12.000 yang belum terlayani Perumda itu bisa mendapatkan pelayanan lebih baik. Misalnya di Kecamatan Alak, Kota Raja, dan Maulafa sebagian karena itu sumbernya dari SPAM Kali Dendeng.” Jelas Iso.
Umtuk mencapai tujuan tersebut, tegas Iso Perumda akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkot dan akan melihat lagi MoU yang sudah dibuat tahun 2020 bersama dengan Dirjen Cipta Karya.
“Kedua tentang Pipanisasi juga akan menjadi fokus kami karena berkaitan dengan Sambungan Rumah. Alasannya karena yang pertama, di wilayah kota Kupang belum semua masyarakat terlayani oleh perumda air minum kota Kupang. Kedua masih ada daerah-daerah yang sudah ada jaringan tapi air tidak keluar atau air kelur tapi keruh dll. Dan itu akan jadi catatan dan pekerjaan rumah dalam melakukan pembenahan. Terutama untuk pipanisasi seperti harapan Pak Wali Kota, jaringan kita sudah banyak yang harus diperbaharui karena sudah tua sehingga dimakan karat dan banyak yang bocor dan itu kita kelihangan air sampai levep 20% keatas. Memnag mengalir tapi sampai ke pelanggan menetes saja karena bocor.” Katanya.
Di wilayah kota Kupang, sebutnya, “bukan hanya Perumda Air Minum Kota Kupang yang menjadi operator, karena ada juga BLUD SPAM Provinsi NTT dan Perumda Tirta Lontar Kabupaten Kupang. Tiga operator ini bermain di wilayah kota, jadi Perumda Air Minum Kota Kupang bukan oprator tunggal.” Tandasnya.
Karena itu memang yang paling pertama akan dilakukan adalah mengajak dua operator lainnya duduk bersama bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat Kota Kupang tetapi juga bahas kerja sama kita.
“Karena tanpa upaya itu kita berjalan sendiri-sendiri. Padahal ini wilayah otonomi Kota Kupang dimana kita tuan rumah di kota ini. Tapi teman-teman dari Perumda PDAM Kabupaten Kupangdan BLUD SPAM provinsi mereka sudah lebih dulu ada di kota Kupang dan melayani kebutuhan warga kota Kupang. Sehingga kita mencari titik temu.” Sebutnya.
Ia menegaskan, niat baik pak wali kota dan bupati baik, “tapi yang paling adalah utama managemen dari kedua operator ini kita ajak duduk bersama bicara terkait bagaimana jika PERUMDA Tirta Lontar itu berinvestasi di Kota Kupang kontribusinya seperti apa untuk Kota Kupang? Bagaimana misalnya jika Pemkot mau mengambil alih atau mau membeli jaringan PDAM Tirta Lontar apakah itu memungkinkan atau tidak? Kalau tidak memungkinkan, bagaimana bentuk kerjasamanya yang cocok? Nah bagaimana itu nanti kita capai hanya bisa kalau kita duduk dan bahas bersama dan buka hati dan saling sharing.” Kata Iso.
Ia menekankan bahwa tujuan tiga operator ini sama yakni melayani masyarakat Kota Kupang dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum, maka dialog adalah jalan terbaik dan dalam waktu yang tidak lama akan duduk bersama dengan tiga operator dan kepala daerah.
Hal ketiga yang jadi permintaan Walikota, menurut Iso yakni pembenahan tata kelola dan sdm di internal Perumda Air Minum Kota Kupang.
“Memang terus terang hal itu masih menjadi sorotan publik terkait kepegawaian, kinerja pegawai, mentalitas, etos kerja, dan ini jadi catatan penting untuk kami berbenah. Tadi pagi dalam rapat internal saya bilang ke para kepala bagian, diluar kita bilang mau pipanisasi, mencari sumber air baru, memperbanyak sambungan rumah semuanya butuh duit. Yang tidak butuh duit dan bisa dilakukan dengan cepat itu adalah menertibkan pegawai-pegawai yang etos kerja kurang, disiplimkan kinerja rendah tidak pakai duit. Kita kumpulkan dan kasih arahan kalau mau bergerak bersama mari kita ikuti komitmen bersama, kalau tidak mau maka tempatnya bukan disini. Walaupun kita berurusan dengan manusia tapi tidak membutuhksn biaya. Kita tetap bekerja secara masiv di luar tapi jngam lupa benahi didalam. Kalau didalam bersih dan solid maka bergerak keluar akan lebih mudah.” Ungkapnya lagi.
“Tadi saya sudah ngobrol dengan Kepala SPI (Satuan Pengawas Internal), Kabag Administrasi dan Keaungan, dan akan berdialog dengan bagian Teknik dan bagian pengaduan pelanggan. Yang harus kita akan lakukan diawal adalah membangun pemahaman dan paradigma bersama. Kita satu tim dan kita akan jadi super tim jika kita punya pemahaman dan misi yang sama untuk meraih tujuan yang sama. Kalau satu tim tapi tidak sepaham satu ke kir dan satu ke kanan maka kita tidak akan berjalan. Bahkan itu akan mudah melahirkan konflik. Saya belum bisa bicara terlalu banyak dan jauh , tapi paling tidak saya sudah tetapkan langkah-langkah kecil apa yang bisa kita lakukan di awal ini yakni pembenahan internal dalam managemen dulu. Kita sudah sering mendapat laporan terkait masalah di internal PDAM dan banyak hal lain akan kita benahi perlahan dan bersama.” Tutupnya.|| jbr
