Kupang Berubah: Kota yang Tumbuh Lebih Tertata dan Modern

Kupang, TopNewsNTT.Com||Siapa sangka, saat ini setelah berusia 139 tahun dan 29 tahun daerah otomoni , wajah Kota Kupang kini kian berubah. Dari kota pesisir yang dulu identik dengan masalah sampah dan jalan berlubang, kini perlahan menjelma menjadi kota yang tertata, bersih, dan berwawasan modern.

Perubahan ini bukan datang begitu saja. Sejak dilantik, dr. Christian Widodo dan Serena Francis menegaskan komitmen untuk menjadikan Kupang sebagai kota yang tertib, sehat, dan layak huni bagi semua warganya — sebuah visi yang kini mulai terlihat nyata di berbagai sudut kota.

Kupang Green & Clean: Gerakan Kota Bersih, Warga Sehat

Langkah pertama pemerintahan Chris–Serena adalah menata pengelolaan sampah dan ruang publik. Melalui program “Kupang Green & Clean”, pemerintah mengajak warga untuk bersama‐sama menata lingkungan.

Dalam 100 hari pertama, sudah terlihat hasil konkret:

921 tempat sampah telah dipasang di RT dan kelurahan, 30 unit kontainer besi baru disebar di titik‐titik padat, dan sistem pengangkutan sampah berbasis GPS diterapkan agar pengelolaan lebih efisien.

Selain itu, pemerintah meluncurkan edukasi pemilahan sampah dari rumah tangga, menanam pohon di Taman Nostalgia dan kawasan pantai, serta menghidupkan kembali taman‐taman kota sebagai ruang hijau yang aktif dan nyaman.

“Kami ingin Kupang menjadi kota yang tidak hanya bersih, tapi juga indah dan sehat. Setiap warga punya peran untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya,” tegas dr. Christian Widodo, Wali Kota Kupang.

Penataan bukan hanya pada fisik tapi dalam instrumen tata kelola pemerintahan dan birokrasi yang dengan komitmen Reformasi Birokrasi: Pemerintah Kota yang Bekerja Cepat dan Melayani

Kupang tidak bisa modern jika birokrasinya masih berjalan lamban. Karena itu, Chris–Serena melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh.

Langkah yang diambil meliputi:

Penataan jabatan ASN dengan prinsip “the right man on the right place”, Penerapan sistem merit dalam promosi pegawai, dan peluncuran Simposium Reformasi Birokrasi untuk membangun budaya kerja baru di tubuh pemerintah kota.

Transformasi digital juga menjadi bagian dari misi ini. Melalui aplikasi layanan daring, warga kini bisa mengurus administrasi kependudukan, izin usaha, hingga pembayaran pajak daerah dengan mudah dan cepat,  tanpa harus antre lama.

“Kota modern berarti pelayanan publik yang mudah diakses, cepat, dan transparan. Pemerintahan yang tertata adalah fondasi utama kota yang maju,” ujar Serena Francis, Wakil Wali Kota Kupang disuatu kesempatan.

Infrastruktur dan Ruang Publik: Kota yang Hidup Siang dan Malam

Kupang kini semakin terang dan tertata. Program penerangan jalan LED hemat energi mulai diperluas di jalan utama dan lingkungan warga.

Di sisi lain, ruang publik seperti taman dan trotoar kota terus diperindah agar menjadi tempat beraktivitas warga, dari anak muda hingga lansia.

Beberapa program prioritas yang sudah berjalan meliputi:

Revitalisasi taman kota dengan fasilitas WiFi publik, arena bermain anak, dan area UMKM, Penataan kawasan Pantai Tedis dan Bundaran El Tari sebagai ikon wisata kota, serta pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki dan pesepeda.

Kupang tidak lagi sekadar kota transit, tetapi kota yang hidup 24 jam, penuh interaksi, dan ramah bagi semua kalangan.

Air Bersih untuk Semua Warga

Chris–Serena juga menaruh perhatian besar pada pelayanan dasar, khususnya akses air bersih. Dalam program unggulan mereka, pemerintah berkomitmen memperluas jaringan air bersih hingga ke wilayah pinggiran, dengan sambungan gratis bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Tujuannya sederhana: agar tidak ada lagi warga yang harus menunggu giliran berhari-hari untuk mendapatkan air. Penataan kota modern bukan hanya soal estetika, tapi tentang kualitas hidup yang layak bagi setiap orang.

UMKM Naik Kelas, Ekonomi Kota Bergerak

Pembangunan Kota Kupang juga diarahkan untuk memberdayakan ekonomi lokal.

Melalui program Kupang Enterpreneurship Hub, pemerintah memberikan pelatihan digital, perizinan cepat (NIB gratis), hingga dukungan pemasaran bagi pelaku UMKM.

Digitalisasi menjadi kunci para pelaku usaha diajak memanfaatkan platform daring untuk memasarkan produk mereka ke tingkat nasional, bahkan internasional.

“Kami ingin setiap warga punya kesempatan yang sama untuk maju. Kupang harus menjadi kota yang produktif dan mandiri,” ujar dr. Chris Widodo.

Kupang Menatap Masa Depan

Semua langkah nyata di atas menunjukkan satu hal: Kupang sedang bergerak menuju masa depan.

Dengan kepemimpinan dr. Chris Widodo dan Serena Francis, kota ini bukan hanya berubah dari segi fisik, tetapi juga dari cara berpikir dan bertindak lebih disiplin, partisipatif, dan berorientasi hasil.

Kini Kupang tengah menulis babak baru:

Kota yang bersih dan hijau, pemerintahan yang efisien dan melayani, ekonomi yang berkembang, dan warga yang bangga tinggal di kotanya sendiri. Kupang Berubah menjadi Kupang Maju dan Kupang untuk Semua.|| jbr/ADV