Kolaborasi YSI dan Pemkab. Kupang Menuju Kemandirian Sistem Pangan Lokal Berkelanjutan

Birokrasi Daerah Pertanian

Oelamasi, TOPNewsNTT|| Bertempat di kantor Bupati Kupang di Oelamasi, Yayasan Sheep Indonesia (YSI) melakukan audiens bersama Bupati Kupang Drs.Korinus Masneno,MM beraama OPD Teknis, diantaranya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk.dan Keluarga Berencana, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kupang. (Rabu, 22/09).

Pertemuan dalam rangka membahas program yang diusung oleh YSI yaitu Kemandirian Sistem Pangan Lokal Berkelanjutan yang merupakan program nasional yang secata konvergensi melibatkan banyak organisasi perangkat daerah.

Program tersebut sangat sinergi dengan kebijakan daerah revoluso 5P yang diimplememtasikan melalui.program unggulan daerah pada 5 bidang, yaitu Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata.

Drs.Andreas Subiyono selaku Direktur YSi menyampaikan persoalan terkait sistem pangan lokal yaitu sistem produksi dan perdagangan.

Menurutnya, saat ini kebutuhan masyarakat akan pangan semakin meningkat, sedangkan ketersediaan lahan pertanian semakin berkurang karena pertambahan penduduk dan adanya persaingan pemanfaatan lahan antara sektor pangan dan sektor non pangan.

Selain itu, produksi dan perdagangan pangan lokal semakin tersingkirkan.
“Karena itu, selain sasaran YSI di wilayah Mentawai dan Sabu Raijua, Desa di Kabupaten Kupang yang akan diintervensi melalui program ini diantaranya Desa Kuanheum, Fatukanutu, Kairane, Niunbaun, Raknamo, Fatuteta dan Desa Oefeto, kecamatan Amabi Oefeto. Dalam periode waktu prohram selama 3 tahun (1 Juli 2021 hingga 30 Juni 2024) memiliki tujuan agar masyarakat lokal melaksanakan inisiatif kemandirian sistem pangan lokal. Pemerintah desa dan kabupaten memiliki kebijakan untuk melindungi dan mendukung kemandirian sistem pangan lokal yang responsif gender.” Jelas Andreas.

YSI sebagai organisasi non pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat ini, melalui direkturnya mengharapkan adanya sinergitas yang baik antata YSI dengan Pemda.

“Namum ada beberapa faktor penyebab tingginya angka kemiskinan , yaitu kurangnya lahan pertanian dan teknologi pertanoan yang masih semi konvensional yang sebabkan produksi rendah yang sebabkan rendahnya pendapatan petani. Ini yang sebabkan kemiskinan di kawasan Indonesia Timur jauh lebih tinggi, terutama di daerah pedesaan. Apalagi di desa masyarakat lebih banyak bekerja di sektor pertanian. Faktor ketergantungan pada makanan dari luar daerah yang tinggi juga salah satu sebab faktor kemiskinan tinggi, karena uang lebih banyak keluar daerah.” Jelas Andreas lugas.

Sementara bupati Kupang Korinus Masneno sangat menyambut baik kehadiran YSI dalam upaya ikut menyejahterakan dan membangun kabupaten Kupang.
“Saya ingin sistem pendekatan yang dibangun YSI bersama Dinas Teknis terpola dengan baik. Diawali dari tahap produksi harus seiring, efektif dan bangun komunikasi yang baik sehingga terjalin kolaborasi sistem yang optimal.” Ujar Bupati antusias.

Ia mencontohkan Dinas Pertanian da Ketahana Pangan yang harus ada penguatan sistem produksi dan perdagangan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian.

“Sistem penguatan untuk ketersediaan pangan lokal bergizi bagi masyarakat dalam upaya penurunan stunting maupun pencegahan Covid 19 melalui Dinas Kesehatan, serta penguatan sistem lainnya dari OPD terkait.” Kata Bupati berpesan.

“Lakukan pekerjaan yang dapat membuat masyarakat bahagia. Kerjalah dan yakinilah apa yang kita berikan ke masyarakat adalah karya yang datang dari Sang Pemberi Kehidupan lewat kita semua. Jauhilah kata saling menyalahkan. Kita semua diharapkan dapat mencontohi keberhasilan daerah lain untuk diterapkan di daerah kita.” Ujarnya bijak.

“Pangan lokal daerah harus menjadi produk unggulan daerahnya. Selain dapat dikonsumsi sendiri, ada nilai jualnya. Apapun kesulitan yamg dialami, disampaikan untuk bisa diketaui. Semua ada solusinya.” Ujarmya berpesan.

Kadis Pertanian dan Ketahana Pangan Kabupaten Kupang, Pandapotan Silalahi katakan bahwa pemanfaatan tanaman hortikultura contoh Jambu Mente, merupakan salah satu potensi daerah yamg cukup besar.
“Kita akan prioritaskan ke program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.” Jelas Silalahi.

Kadis PMD Charles Panie mengingatkan bahwa ada masyarakat yang punya mesin produksi namun terkendala.oleh pemasaran.
“Jagung yanh dipanen ada yamg ditumpukkan saja di gudang. Saya harapkan kehadiran YSI akan memberi motivasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam teknologi pengolahan hasil.produksi pertanian dengan menggembangkan potensi yang ada. Dana desa harus lebih mendukung pemberdayaan masyarakat dan salah satunya di bidang pertanian. Program Dapur Hidup menjadi salah satu inovasi Dinas PMD.” Jelas Charles.|| juli br

Sp.prokompim. kab.kupang