Jelang Pengumuman Hasil Verifikasi Caketum BPD HIPMI NTT, 11 BPC Surati Gubernur NTT dan Ketua BPP

Organisasi Regional

NTT, TOPNewsNTT||Demikian antara lain keterangan Yusak Benu (Ketua BPC HIPMI Kota Kupang) didampingi Jever Ketum BPC HIPMI Manggarai saat press confress di Sekretariat PT Alpha Bangkit Sejahtera di Kelurahan Fatululi (Selasa, 4/01/2022).

Yusak Benu saat mmeperlihatkan dukungan 11 Ketum BPC HIPMI NTT bagi dirinya ke kursi Caketum BPD HIPMI NTT

Pernyataan tersebut ditandaskan Yusak yang juga sedang mengikuti proses verifikasi administrasi pendaftaran dalam Bursa Bakal Calon Caketum BPD HIPMI NTT periode 2021-2024, yang akan di umumkan pada Rabu, 5/01/2022.

Menurut Yusak komitmen ini dicetuskan oleh dirinya dan  11 ketum BPC HIPMI pendukung yang sudah mengirimkan surat dukungan resmi berkop HIPMI, dan ditandatangani oleh Ketua BPC, Sekretaris dan bendahara dan bahkan ada yang menandatangani di atas meterai (Yusak memperlihatkannya kepada awak media) agar SC dan Care Taker dapat menjamin  proses verifikasi berjalan benar dan ada kesempatan terbuka lebar bagi semua kader HIPMI NTT yang potensial menjadi Ketua BPD. Dan jangan alasan administrasi, besarnya biaya pendaftaran menjadi alasan penjegalan balon ke pemilihan caketum sehingga tidak aklamasi tapi  melalui pemilihan yang fair do floor.

Lebih jauh Yusak menyatakan :

“Terkait dinamika yang terjadi sekarang dalam pencalonan Calon Ketua Umum BPD HIPMI NTT, saya ingin memberokan keterangan terkait dinamikan yang berlangsung. Saya mau berterima kasih kepada Tim Care Taker dan SC. Mereka ini orang-orang dari luar NTT, jauh-jauh datang ke NTT karena mau membangun BPC-BPC di daerah. Dan saya berterima kasih kepada mereka yang sudah bekerja kerja untuk Musda dan Musdalub HIPMI NTT dan semoga akan berjalan dengan baik.” Ujar Yusak.

Diungkapkan Yusak dalam dinamika yang terjadi, Rabu, 5/1/2022 adalah hari penutupan verifikasi dua calon yang sudah mendaftar.

“Dari dua balon yang mendaftar ini, satu persyaratan tidak saya penuhi yaitu sk kepengurusan untuk 3 tahun. SK itu bukan saya tidak miliki, saya sudah 4 tahun berHIPMI, saya juga beberapa kali berbicara dalam rapat HIPMI, saya juga ikut Musda kali lalu yang sknya dipegang oleh teman-teman, tapi karena BPD HIPMI dalam beberapa tahun tidak berjalan dan selama 3 tahun tidak ada proses pengurusan KTA baru sehingga SK itu saya sudah tidak tahu dimana. Itu bukan kesalahan siapa-siapa tapi merupakan kesalahan saya.” Ungkapbya.

“Tapi saat ini saya mempunyai 1 surat yang mewakili 11 BPC dari 19 BPC di NTT. 3 belum dilantik sehingga yang aktif ada 11 BPC. Dan 11 BPC ini sudah ajukan surat ke gubernur NTT dan ketua BPP HIPMI yakni Ketum Mardani Marni, yang menyatakan bahwa mereka tidak mau terkait dalam polemik yang sekarang terjafi, yang bisa saling bermusuhan antara BPC dan merusak organisasi HIPMI. Tapi mereka ingin minta gubernur NTT dan Ketum BPP HIPMI Madani Marni supaya syarat administrasi tidak mengganjal salah satu calon sehingga ada dua calon yang masuk dalam Musdalub untuk bertarung visi, misi, gagasan, ide dan kerja-kerja yang telah dilakukan, sehingga 19 BPC dapat memilih mana yang terbaik menjadi Ketum BPD.” Jelas Yusak.

Pertarungan ini, ungkap Yusak mencontohkan, “mirip sekali dengan Musdalub KADIN NTT yang dari 5 calon hanya ada 1 calon yang dapat memenuhi semua kriteria dan membayar uang pendaftaran. Sedangkan 4 calon yang lain walaupun tidak membayar uang pendaftaran, tidak punya KTA dan syarat lainnya, tetapi oleh gubernur NTT mengatakan “saya tidak mau fokus pada siapa calonnya, tapi saya mau adalah calon terbaik yang bisa kerja. Sehongga dulu saya sebagai ketua OC menghadap gubernur NTT, beliau bilang buka ini. Siapapun calonnya dibuka supaya semuanya bertarung di floor. Sehingga KADIN sebagai organisasi induk memberi kesempatan 5 calon bertarung di floor, nanti waktu bertarung mau ada pemilihan atau aklamasi intinya bertarung dulu di floor, memaparkan visi misi program. Sehingga semua BPC ini bisa memilih secara objektif mana yang mereka ingin pilih.”

“Permintaan yang sama yang diminta oleh  11 BPC HIPMI ini untuk gubernur NTT dan Ketum BPP Mardani Marni membuka ini supaya kami dapat  bertarung.”

“Ketika saya dijegal dalam bursa ini, saya tidak mau menyalahkan siapapun. Hanya mau tanya ada  agenda apa dibalik ini? Ini yang harus kita kawal bersama.” Katanya

Ini bukan tentang Yusak Benu dan Ikhsan Darwis, Pungkas Yusak, tapi ini tentang kebangkitan ekonomi dimana  HIPMI harus ambil peran didalamnya.

“Dalam hal ini saya minta dan mohon Ketum BPP  dan Gubernur NTT dengarkan aspirasi ini, karena ini aspirasi 11 BPC HIPMI se NTT. Ada lagi dua yang akan masuk siang ini tapi mereka tidak mau terjebak dalam dinamika ini sehingga dapat merusak hubungan antara mereka dengan saya maupun dengan Ikhsan.”harapnya

Surat ini sudah layangkan, tandas Yusak, “dan sebentar pertemuan dengan gubernur kami harapkan mendapatkan hal yang baik bahwa ketika kontestasi itu berjalan dengan positif, saya percaya BPC ini dapat melihat dengan jelas bahwa siapa yang mereka pilih dan ketua HIPMI NTT yang mereka pilih ini akan membawa HIPMI lebih baik. Karena kalau aklamsi karena hanya ada satu calon, bagaimana jika calon ini tidak dapat membawa HIPMI jaub lebih baik?

“Saya sudah melayangkan surat ke ketua care taker dan ketua SC bahwa besok pagi ada debat visi misi dan prorgam antara saya dan Ikhsan di Pos Kupang, Pod Cast.”cetusnya.

Paling tidak, harapnya, “Sebelum pengumuman hasil verfikasi dan pemilihan, semua orang, baik wartawan dan BPC dapat mendengar visi misi kita dan dapat mengukur kapasitas dan kualitas kami secara terbuka.”

“Dan jika kapasitas saya tidak sanggup saya siap mundur, tidak usah ada pemilihan. Saya siap mundur. Tapi jika dianggap Yusak punya potensi dan kapasitas mengapa tidak didorong dalam kontestasi? Sayang kalau dalam  kontestasi ini ada putera daerah dan salah satu kontestan yang mau mencoba visi misinya ternyata tidak lolos hanya karena masalah adninistrasi.” Tandas Yusak tegas.

Yusak menyatakan ada kehaadiran Jever,  Ketum BPC HIPMI Manggarai yang rela hadir hanya untuk mengikuti proses kontestasi ini agar berjalan dengan benar.

“Analogi saya, jika saya menjadi salah satu ketua sebuah organisasi yang dalam kepenguruspan saya organisasi mati, dan tiba-tiba saya maju dan bilang akan angkat marwah organisasi, kan lucu. Karena ditangan bendahara HIPMI inilah kepengurusan HIPMI NTT yang lalu mati dan tiba-tiba bendahara maju dalam pemilihan dengan mengatakan akan angkat marwah HIPMI kan lucu? Apa yang kau kerjakan selama 3 tahun lalu? Jangan sekarang mau pemilihan baru muncul mau angkat marwah organisasi. 3 tahun kemana? Jika punya jiwa kepimpinan, maka tanpa ada ketua organisasi bisa jalan. Karena jika lunya passion penimpin, tanpa ketuapun  organisasi tetap jalan. Leader akan gunakan posisi apapun untuk memimpin.  Ini bukan tentang janji-janji karena HIPMI NTT bukan organisasi bukan sekelas di kelurhan, tapi HIPMI NTT harus mengikuti larinya gubernur bekerja bersama pemerintah provinsi. Kalau Yusak tidak terpilih ya tidak apa-apa.” Tegas Yusak mencontohkan.

Namun Yusak mengatakan jika sudah melalui semua mekanisme dan hanya lantaran ketiadaan sk pengurus 3 tahun sebelumnya dirinya teganjal masuk bursa balon caketum, maka akan ada langkah-langkah yang akan dilakukannya, walau tetap akan menghormati keputusan SCdan Care Taker Ketum BPD HIPMI NTT. Tapi demi aspirasi 11 BPC yang sudah mendukungnya, maka ia dan 13 BPC akan berjuang hingga semua proses berada pada ranah demokrasi yang sebenarnya.

Tapi ia tidak mau mengedepankan egonya, loby dan usaha akan dilakukan tapi akan hormati keputusan SC dan Care Taker. Ia berprinsip bahwa seorang pemimpin harus bisa kalahkan egosentrisnya dan mengedepankan perjuangan dengan menggunakan seluruh potensi yang ada pada diribya demi kemajuan organisasi.

Baginya bekerja dan menghasilkan karya untuk bangun NTT lewat HIPMI tidak harus lewat kursi ketua, tapi dengan membandingkan antara fakta kepemimpunan HIPMI NTT selama ini yang vakum dibandingkan dengan upaya-upaya kerja nyata yang sudah dilakukan selama ini bagi ekonomi NTT lewar UMKM dan enterpreneur muda dari kampus-kampus di NTT, maka saya ingin CS dan Care Taker bisa melihat ini sebagai sebuah potensi yang patut diperhitungkan dalam proses verifikasi yang sedang berjalan agar fair.|| juli br