Ini Kebijakan Pemda Manggarai Timur Tangani Dampak Pandemi Covid-19

Birokrasi Daerah Ekonomi Kesehatan Sosial

Borong, Top News NTT||Bagaimana kebijakan dan upaya Pemda.Manggarai Timur dalam hal percepatan penanganan Pandemi Covid 19 serta penyerapan Anggaran Covid-19, media menghubungi Sekda Manggarai Timur, Ir. Boni Hasudungan Siregar lewat sambungan seluler. (Minggu, 19/12).

Lewat pesan wa   Boni  menjelaskan bahwa  jika dilihat dari jumlah warga yang terpapar Covid 19 dari 22 Kabupaten Kota di NTT,  di Manggarai Timur jumlahnya yang paling rendah yaitu 2 orang, dan semuanya adalah pelaku perjalanan.

“Dan hingga saat ini Manggarai Timur bukan daerah Transmisi Lokal.” Ujarnya.

Hal ini karena, tulis Boni karena peran serta seluruh anggota gugus tugas dan masyarakat ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Manggarai Barat dalam penerapan protokol kesehatan sebagai upaya penanganan penyebaran Covid 19.

Pada masa awal pandemi Covid 19 di bulan Maret, jelasnya,
“Kita membuat pos-pos jaga disetiap pintu masuk untuk mendata warga yang baru datang dari luar. Tapi setelah pos-pos jaga dipintu masuk sudah tidak boleh lagi,  peran serta masyarakat dan petugas di desa dan kelurahan sangat besar sekali.”

“Kesadaran masyarakat melaporkan dirinya dan dengan sadar melakukan karantina mandiri saat baru datang dari luar,  juga masyarakat lain melaporkan jika mereka melihat ada warga yang baru datang dari luar ke desanya.  Warga juga ikut mengawasi jika warga tersebut tidak melakukan karantina mandiri.” Ungkapnya bangga.

Setiap ada laporan, jelas Boni,
“Petugas kesehatan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan. Saat pasien 01 yang ditemukan pertama langsung segera ditangani langsung dirawat pada shelter pemda sehingga tidak terjadi penyebaran sehingga daerah atau tdk terjadi tranmisi lokal, gugus tugas melakukan penerlusuran warga yang kontak fisik semuanya langsung di test swab dan hasilnya negatif.”

Faktor kedatanagan wisatawan tidak memberi dampak terhadap perkembangan Covid 19 karena wisatawan yang datang ke Manggarai Timur masih sedikit., ungkap Boni,
“Tapi faktor warga yang baru datang dari luar atau pulang sangat berpengaruh, dibuktikan semua warga Manggarai Timur (2 orang) yang terpapar adalah pelaku perjalanan dari luar yaitu dari Makasar dan dari Kupang.”

Sejak bulan Maret sampai akhir September positif Covid 19 tidak ada, lanjutnya,
“Akhir September sampai awal Desember  bertambah  1 orang, lalu awal Desember hingga saat ini bertambah 2.”

Bidang pendidikan pun ada kebijakan pemerintah yang menerapkan BDR jelas Boni,
“Sejak pandemi siswa belajar dirumah, lalu mulai pertengahan Juli sudah berjalan KBM di sekolah, tapi tidak full seperti sebelumnya. Dibuatkan penjadawalan siswa yang masuk sekolah.”

Dampak di sektor ekonomi akibat Pandemi Covid 19 di Manggarai Timur, tulis Boni lagi
“Untuk sebagian masyarakat petani tidak terlalu berpengaruh karena saat terjadi pandemi panen padi dan jagungnya sangat baik. Petani perkebunan khususnya kopi sedikit berpengaruh karena turunnya harga. Untuk pedagang sangat berpengaruh terutama di awal pendemi karena pasar sempat ditutup. Tapi sekarang pasar sudah dibuka dan perdagangan normal kembali hanya daya beli masyarakat sedikit menurun. Untuk pedagang pemerintah saat itu mengambil langkah tidak menarik retribusi.”

Sedangkan terkait anggaran untuk penangan Covid19,
“Semula dianggarkan sebesar Rp41 miliar,  lalu dilakukan penyesuai sesuai perkiraan kebutuhan  pada Perubahan APBD TA 2020 menjadi  sebesar Rp26,4 M,  realisasi sudah sekitar Rp 21 M.  Dari Rp 26,4 M tersebut diantaranya digunakan untuk Penanganan dan Pencegahan Rp 10,4 M Dan untuk Bantuan Sosial Rp 16 M.” Tulisnya merinci.

“Bansos diberikan kepada masyarakat yang belum mendapat bantuan dari program lain dan bansos untuk mahasiswa. Bantuan Sosial kepada masyarakat berupa uang non-tunai sebesar Rp500.000/bulan x 2 bulan untuk warga yang ditetapkan mendapat bansos sharing dengan bansos provinsi, dan Rp 500.000/bulan x 4 bulan untuk warga miskin yang sama sekali belum mendapat bantuan sosial. Sedangkan bantuan sosial kepada mahasiswa diberikan Rp1juta per-mahasiswa. Khusus diberikan kepada mahasiswa warga Manggarai Timur dan masih aktif kuliah.” Tulisnya diakhir wawancara kami.|| juli br