Bupati Masneno : “Membangun Akses Sanitasi Pedesaan Yang Lebih Baik”
OELAMASI, TOPNewsNTT|| Bupati Kupang menerima hasil pekerjaan pembangunan jamban dan septik tani individu dalam FGD II Program Sanitasi Pedesaan padat karya kabupaten Kupang TA 2021 (Kamis28/10).
Kegiatan dilaksnakan di Kantor Bupati Kupang di Oelamasi, di buka oleh Bupati Kupang Drs.Korinus Masneno,MM yang didampingi Kepala BP4D Marthen Rahakbauw, sekdis Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Teldy Sanam, PPK Sanitasi pada Balai Prasarana Pemukiman Wilayah NTT Tinny Touselak, para kepala desa penerima sasaran program Sandes TA 2021 dan para fasilitator serta undangan lainnya.

Program sanitasi pedesaaan padat karya dilaporkam PPK Sanitasi Tinny Touselak merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal yang bersiat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya tenaga kerja dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.
“Tahun 2021, PPK Sanitasi Pedesaan melaporkan kabupaten Kupang diintervensi oleh program sandes melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT dengan 2 tahap pelaksanaan kegiatan. Tahap pertama di 10 Desa sasaran yakni Desa Tunfeu, Oben, Tasikona, Oepaha, Oenif, Soba, Nekbaun, Merbaun, Kotabes dan Oenoni II dengan total jumlah unit jamban dan tangki septik individu terbangun sebanyak 302 unit dengan alokasi anggaran Rp5M. Sedangkan tahap 2 dilakukan penambahan pada 4 desa lokus stunting yaitu Oenif, Tasikona, Nekbaun, dan Oenoni II yaitu 113 unit. Presentase pekerjaan fisik tingkat kabupaten Kupang untuk pelaksanaan dana tahap I sebesar 100% dan tahap 2 sebesar 74,75%.
Menanggapi laporan tersebut, Bupati Masneno bersyukur atas program Sandes melalui BPPW NTT., karena dengan adanya intervensi tersebut, akan semakin membantu Pemerintahan kabupaten dalam penanganan dan penurunan presentase angka stunting dan meningkatkan jumlah kepemilikan jamban sehat yang sesuai standar nasional Indonesia.
Bupati Masneno mengungkapkan bahwa faktor penyebab terjadinya stunting adalah karena kurangnya asupan gizi pada anak dan kondisi sanitasi yang buruk.
Pemerintah, ungkap Bupati lagi, baik pusat, provinsi maupun kabupaten telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan stunting, yaitu melalui peningkatan kepemilikan akses sanitasi dasar yang layak dan aman bagi masyarakat melalui program sandes.
Bupati berharap lewat kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah kepemilikan jamban dan tanki septik layak dan aman sehingga dapat menjawab amanat RPJMD kabupaten Kupang 2019-2024, yakni peningkatan presentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sebesar 91,3% diakhir tahun 2024.
“Capaian sanitasi layak dan aman saat ini sudah mencapai 89,4%. Jika target RPJMD ini bisa dicapai, maka kabupaten Kupang juga turut memberikan kontribusi pada pencapaian target nasional. Target RPJMD 2020-2024 yakni tersedianya sistem layanan sanitasi yang berkelanjutan, melalui peningkatan jumlah kepemilikan rumah tangga yang memiliki hunian dan akses air limbah domestik layak sebesar 90% (termsuk 15% akses aman didalamnya).” Ujar Bupati.
Selain itu, Bupati menyinggung masalah sampah yang menjadi salah satu aspek sanitasi yang perlu diperhatukan. Kolaborasi pendanaan pusat dan daerah diharapkan menjadi salah satu strategi untuk membangun infrastruktur persampahan.|| juli br
Sp forkopim.setda kab.Kpg