OELAMASI, TOPNewsNTT|| Bupati Kupang berharap membuka Seminar Hasil Validasi Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Kupang, (Kamis, 16/12).
Kegiatan diselenggarakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan berlangsung di ruang rapat Bupati Kupang dan dihadiri oleh ketua tim peneliti Faperta Undana Muh S.M.Nur bersama tim, kadis Pertanian Padapotan Sialagan, perwakilan BPS kabupaten Kupang, perwakilan BPKH kabupaten Kupang, para akademisi, peserta dan pimpinan OPD.
Lahan pertanian Pangan Berkelanjutan memiliki pancaran dan fungsi penting bagi sebagian masyarakat Indonesia yang memiliki sumber penghasilan di sektor agraris sehingga lahan pertanian memiliki nilai strategis, ekonomis, sosial dan budaya.
Kadis Pertanian Pa dapotan Sialagan mengatakan dalam laporannya bahwa dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan kebutuhan lahan untuk pembangunan perkembangan ekonomi dan industri mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah menjadi non-sawah dan juga non pertanian. Tentunya hal ini akan mengancam daya dukung wilayah secara nasional dalam menjaga kemandirian, ketahan dan kedaulatan pangan.
Pandapotan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk memaparkan hasil kajian teknis dan validasi data luas lahan di kabupaten Kupang.
“Mengurangi laju konversi lahan pertanian serta melakulan perlindungan terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan di kabupaten Kupang, maka dalam tahun anggaran 2021 teralokasi sejumlah dana untuk penyusunan peta lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang mencakup peta lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), peta lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan (LCP2B) dan peta kawasan pertanian pangan berkelanjutan (KP2B) kabupaten Kupang yang merupakan dokumen teknis sebagai acuan dalam rancangan peraturan daerah perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang telah dilaksanakan atas kerjasama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kabupaten Kupang dengan Fakuktas Pertanian Universitas Nusa Cendana sebagai tim ahli.” Lapornya.
Sementara Bupati Masneno dalam sambutannya mengatakan sebagai daerah dengan kontribusi PDRDBnya didominasi oleh sektor pertanian dan dengan prioritas pembangunan daefah yang fokus pada bidang pertanian, kabupaten Kupang terus melakukan berbagai langkah konstruktif yang mampu
meningkatkan produktivitas pertanian.
“Segala bantuan terus digulirkan bagi masyarakat petani hingga saat ini. Kendati demikian pemerintah memiliki komitmen bahwa berbicara tentang pertanian tidak sebatas langlah pemenuhan kebutuhan masyarakat petani saja, melainkan adanya kebijakan yang mengatur tentang ketersediaan lahan pertanian berkelanjutan sehingga kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan di daerah dapat diwujudkan.” Kata Bupati.
Bupati Masneno ungkap fakta di lapangan saat ini menunjukkan maraknya kegiatan alih fungsi lahan pertanian dari waktu ke waktu tanpa diikuti upaya terpadu untuk pencetakkan lahan pertanian yang baru menjadi sebuah ancaman terhadap daya dukung wilayah pertanian di daerah apabila tidak dilakukan langkah kebijakan yang tepat.
Hal ini, ujar Bupati mendorong Pemkab.Kupang untuk melakukan langkah perlindungan terhadap ketersediaan lahan pertanian sekaligus mengurangi kegiatan alih fungsi lahan pertanian di daerah ini.
Bupati Masneno berharap kegiatan seminar yang dilaksanakan bisa memberi gambaran detail tentang hasil kajian tim terhadap ketersediaan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang ada dikabupaten Kupang saat ini.
Ia juga berharap lewat kegiatan ini dapat menjadi sarana komunikasi dan koordinasi yang efektif bagi pemangku kepentingan yang ada kaitanbya dengan hal yang perlu disesuaikan berdasarkan hasil kajian san rekomendasi tim.|| juli br
Sp forkopim setda kab.kupang