BPH PGRI NTT dan Kota Kupang berbagi 115 paket sembako kepada warga UPG 1945

0

KUPANG, TOP News NTT■■ BPH PGRI NTT dan Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Kupang menyumbang 115 paket sembako kepada dosen, pegawai dan mahasiswa UPG 1945 pada Jumat, 15 Mei 2020. 100 paket sumbangan BPH PGRI NTT dan 15 paket PGRI Kota Kupang di halaman Kampus UPG 1945 pada Jumat, 15 Mei 2020. Pembagian berlangsung aman dengan menerapkan protab Covid 19 yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan tidak kontak fisik. Demikian penjelasan Ketua BPH PGRI NTT Samuel Haning kepada media ini pertelepon.

Sedangjan ketua PGRI Kota Kupang Aplonia Dethan (Guru di SMPN 4 Kupang) kepada media  menyatakan bahwa dalam moment bulan Pendidikan dan Covid-19 ini, PGRI kota Kupang merasa terpanggil ingin berbuat sesuatu untuk meringankan beban masyarakat dan mahasiswa, dosen dan staf UPG 1945 dengan berbagi 15 paket sembako.” Jelas Aplonia.

Selain kepada UPG 1945, PGRI Kota Kupang  akan berbagi ke beberapa titik di masyarakan kota Kupang. Karena pengurus ada dari pihak gereja dan tentu ada orangtua siswa sehingga ke mereka itu destinasi kami. Di UPG’45, karena melihat bahwa para  dosen tidak memiliki penghasilan tetap, begitu juga mahasiswanya banyak dari kalangan tidak mampu. Selain kepada Warga UPG 1945 masih ada 6 titik di 6 kelurahan selain itu gereja. Ke UPG 1945 15 paket, dan 200 paket lagi ke  6 titik ke gereja dan masyarakat. Dana pengadaan dari iuran anggota, ada beras dan mie instan.

Kepada masyarakat kota Kupang dan NTT Aplonia Dethan mengajak, “Mari sama-sama kita taat kepada himbauan pemerintah  untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. Kita harus bwrsama2 memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Dengan demikian penyebaran Covid-19 dapat segera teratasi dan kita bisa kembali beraktifitas seperti biasa.”

Rektor UPG 1945 David R.Selan kepada awak media diruang kerjanya usai pembagian menyatakan bahwa sangat mengapresiasi upaya PGRI Kota Kupang yang mau berbagi dengan para dosen, staf dan mahasiswa yang tidak pulang kampung.

“Berkaitan dengan Covid-19 sudah mewabah dan kota Kupang sudah dapat. Tapi kondisi ini tidak buat kita tinggal diam tapi berusaha bagaimana tetap.jaga jarak. Tadi kita senam dan bagi sembako jaga jarak dari BPH PGRI NTT dan Kota Kupang. Pemberian sembako juga sudah diberikan kepada guru honor kota Kupang. Dan di UPG 1945 bagi dosen, staf dan mahasiwa ada 100 paket yang kami siapkan dari BPH PGRI NTT serta 15 paket dari PGRI Kota Kupang. Kami berharap walau sedikit yang kami berikan bukan untuk meniru orang lain, tapi ini sebagai bagian dari sambung rasa. Kondisi ini sulit dan kita harus menjaga diri dengan isolasi diri dan  waspada. 14 hari masa perkembangan, dan kita dalam.ruangan ini tidak tahu siapa yang terkena. Dan kita butuh kena panas dan mencuci tangan dengan air mengalir. Kita harus budayakan cuci tangan dengan memberdayakan semua apa yang ada dengan air mengalir. Juga makan makanan bergizi dan istirahat agar jangan menjadi media masuknnya virus. Karena imun yang turun akan sebabkan mudahnya masuk semua virus, bakteri dan jamur. Apalagi tes butuh biaya sehingga kita harus berupaya jangan terinfeksi. Kita harus menjaga kesehatan dan aktivitas publik. Harus sering cucu tangan. Mengantisipasi lebih baik.” Tandas David. ■■ juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *