Akses Jalan untuk Semua: Infrastruktur yang Inklusif dan Merata

Kupang, TopNewsNTT.Com|| Kota Kupang kini tengah bertransformasi menuju wajah baru—kota yang bukan hanya maju secara fisik, tetapi juga tumbuh dengan semangat pemerataan dan keberpihakan kepada seluruh warganya. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Kupang, dr. Chris Widodo, bersama Wakil Wali Kota Serena Francis, pembangunan infrastruktur jalan menjadi salah satu prioritas utama dalam mewujudkan visi besar: “Kupang yang Maju, Tertata, dan Inklusif untuk Semua.”

Jalan Mulus, Mobilitas Lancar

Sejak awal masa kepemimpinannya, dr. Chris menegaskan bahwa infrastruktur adalah tulang punggung pembangunan. Pemerintah Kota Kupang fokus memperbaiki akses jalan di berbagai wilayah, dari pusat kota hingga kawasan pinggiran seperti Taebenu, Kolhua, Naimata, dan Oepura.

“Jalan bukan sekadar sarana transportasi, tapi simbol keterhubungan antarwarga. Ketika semua wilayah terhubung, kesempatan ekonomi dan sosial akan tumbuh merata,” ujar dr. Chris dalam salah satu tinjauannya di lokasi proyek jalan Oebobo–Liliba.

Pemerintah Kota Kupang mencatat, pada tahun anggaran 2024–2025, lebih dari 70 ruas jalan kota telah diperbaiki dan diaspal ulang. Tak hanya itu, penataan bahu jalan, penerangan umum, dan trotoar ramah difabel juga mulai diterapkan secara bertahap.

Pembangunan yang Berkeadilan

Program peningkatan infrastruktur jalan diarahkan dengan prinsip “pemerataan berbasis kebutuhan”. Artinya, pembangunan tidak hanya berfokus di pusat kota, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah permukiman padat dan perbatasan kota.

Wakil Wali Kota Serena Francis menambahkan, “Kita ingin semua warga merasakan manfaat pembangunan yang sama. Tidak boleh ada wilayah yang tertinggal hanya karena jauh dari pusat pemerintahan.”

Kawasan seperti Manutapen, Belo, dan Fatukoa kini mulai menikmati akses jalan yang sebelumnya rusak dan berlubang. Dengan perbaikan tersebut, mobilitas warga meningkat, biaya transportasi menurun, dan aktivitas ekonomi lokal semakin hidup.

Infrastruktur untuk Semua Kalangan

Kebijakan pembangunan jalan di era Chris–Serena juga memperhatikan unsur inklusivitas. Setiap proyek kini diarahkan untuk memperhatikan akses bagi penyandang disabilitas, pejalan kaki, dan pengguna sepeda.

Langkah Pemerintah Kota Kupang dalam memperluas akses jalan juga diintegrasikan dengan pembangunan drainase, penerangan jalan, dan penghijauan. Tujuannya jelas: menciptakan kota yang nyaman, aman, dan sehat.

Dengan kolaborasi lintas OPD dan partisipasi masyarakat, Kupang kini bergerak menuju kota yang semakin tertata, di mana setiap jalan yang dibangun membawa harapan baru bagi warganya.

Visi besar dr. Chris Widodo bukan sekadar membangun jalan, tetapi membangun konektivitas sosial dan ekonomi yang merata. Dalam pandangannya, keberhasilan pembangunan infrastruktur tidak diukur dari panjang jalan yang diaspal, melainkan dari berapa banyak warga yang terbantu karenanya.

“Kupang adalah rumah kita bersama. Tugas pemerintah adalah memastikan setiap warga bisa melangkah dengan mudah melalui jalan yang layak, aman, dan menyatukan,” tandas dr. Chris Widodo, Wali Kota Kupang.

Sejak awal masa kepemimpinannya, dr. Chris menegaskan bahwa infrastruktur adalah tulang punggung pembangunan. Pemerintah Kota Kupang fokus memperbaiki akses jalan di berbagai wilayah, dari pusat kota hingga kawasan pinggiran seperti Taebenu, Kolhua, Naimata, dan Oepura.

“Jalan bukan sekadar sarana transportasi, tapi simbol keterhubungan antarwarga. Ketika semua wilayah terhubung, kesempatan ekonomi dan sosial akan tumbuh merata,” ujar dr. Chris dalam salah satu tinjauannya di lokasi proyek jalan Oebobo–Liliba.

Pemerintah Kota Kupang mencatat, pada tahun anggaran 2024–2025, lebih dari 70 ruas jalan kota telah diperbaiki dan diaspal ulang. Tak hanya itu, penataan bahu jalan, penerangan umum, dan trotoar ramah difabel juga mulai diterapkan secara bertahap.

Seorang penyandang disabilitas pengguna kursi roda yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, “sekaramg fasilitas jalan sudah inklusif. Ada bidang miring dan pegangan. Sehingga kami yang punya keterbatasan bisa lewat menggunakan alat bantu. Misalnya trotoar sudah ada bidang miring untuk kami yang gunakan kursi roda bisa lewat. Moga ke depan di gedung-gedung perkantoran seperti kantor lurah, camat, puskesmas juga tersedia. Saat ini belum semuanya tersedia. Tapi sudah ada yang sediakan. Makasih pemkot.Kupang.”

Dijelaskan Jack Pu’u PPK  PPK Dinas PUPR Kota Kupang  yang mengurusi paket jalan tahun anggaran 2024-2025 sudah dikerjakan antara lain, “Untuk jalan ada total 100 Paket terdiri dari 4 paket dengan RSS (hotmix) Rp9M lebih (DAK) dan DAU Rp10M, dan 96 paket dengan lapen dengan total dana Rp22M tersebar di 6 kecamatan walau tidak semua kelurahan tapi menjawab di 80 kelurahan. Di kelurahan yang belum dapat akan dikerjakan dengan dana kelurahan. Untuk paket RSS dengan hotmix kawasan Kelapa Lima,  Oebobo, Sikumana, Belo dengan dana DAU,  Dua Paket jalan dengan Konstruksi beton di perempatan GOR menuju ke jalan depan PDAM kabupaten Kupang dan ke PM dengan dana DAK. Itu lewat usulan masyarakat di musrembang dan Pokir anggota DPRD Kota Kupang.” Ujar Jack.|| jbr/ADV