Program Bangun Karya, Kolaborasi pemprov.NTT, BPOM RI dan Bentoel Grup Ditutup Gubernur NTT, 10 UMKM Terbaik NTT Peroleh Penghargaan

Kupang, TopNewsNTT.Com||  4 Juni 2025- Akhirnya Program Bangun Karya, hasil kolaborasi antara Badan Pengawas Obat dan  Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi NTT, dan Bentoel Grup resmi ditutup dalam sebuah upacara penutupan yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang (Rabu, 4 Juni 2025) pukul 17.00 wita.

Sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa, program ini telah berhasil memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan, olahan kosmetik dan obat tradisional dari empat kabupaten dan kota prioritas.

Salah satu capaian utamanya adalah pembangunan rumah produksi sesuai standar Good Manufacturing Practices (CMP) yang mendukung perizinan dari Badan POM RI Sebelumnyam, program ini juga telah mengedukasi 300 warga dan pelaku usaha mikro dan kecil tentang penerapan praktik produk yang baik.

Sejak diluncurkan pada Mei 2024, Bangun Karya telah menjadi wadah kolaboras strategis antara sektor industri, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan BPOM KuRI dalam  mendorong pemberdayaan UMKM lokal.

Dalam sambutannya, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Neikiades Laka Lena menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata dari saktor swasta dan regulator nasional penguatan ekonomi daerah:

“Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah swasta, masyarakat    mampu menjawab tantangan konkret di lapangan, Kita mulai dari desa, dari pelaku UMKM kecil untuk membangun NTT yang berdaya saing dan siap menghadapi pasar global. Semangat ini juga sejalan dengan Program One Village One Product (OVOP) yang  telah kami luncurkan beberapa hari lalu sebagai begion transformasi okonom desa ” ujar Melki.

Plh. Kepala Badan POM RI, Irjen. Pol. Dr. Jayadi, dalam sambutannya menegaskan lembaganya terhadap penguatan kapasitas pelaku usaha lokal

“Badan POM sangat mendukung inisiatif yang mendorong UMKM untuk tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga patuh terhadap regulasi keamanan produk. Legalitas hanya soal izin, tapi jaminan mutu bagi masyarakat.”

Bentoel Group sebagai mitra utama program Bangun Kanya menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun masa degan UMKM Indonesia yang inklusif dan berdaya saing. Dian Widyanart, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, mengatakan “Melalui Bangun Karya, kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM di daerah seperti Nusa Tenggara Timur memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan bersaing. Program ini kami rancang bukan hanya untuk mendidik, tetapi juga membekali secara praktis, termasuk pendampingan fasilitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan POM RI

Kami percaya bahwa dampak sosial yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika dunia usaha turut aktif mengambil peran dalam pembangunan inklusif.

“Untuk terus dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat, kami juga ingin meminta dukungan dari pemerintah terhadap keberlanjutan industri tembakau. Bukan hanya bagian dari warisan budaya, industri ini telah banyak memberikan kontribusi positif bagi penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan ekonomi kerakyatan.”

Penutupan program ini ditandai dengan penayangan dokumentasi capaian, penyerahan apresiasi kepada 10 UMKM terbaik, serta ramah tamah bersama seluruh pemangku kepentingan. Program ini diharapkan menjadi model kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pemberdayaan UMKM berbasis regulasi dan inovasi di Indonesia.|| jbr