Minimalisir Dampak Bencana Hidrometeorologi Aiibat Pergeseran Iklim, Ini Upaya Pemprov.NTT

NTT, TopNewsNTT.Com|| Waspadai masyarakat dan petani soal anomali cuaca, el nina ke La Nina, pemprov.NTT bersama BMKG beri warning, serta apa upaya Dinas Pertanian dan BPBD Provinsi NTT mempersiapkan petani dan masyarakat menghadapi perubahan ini dan kemungkinan timbulnya bencana. Agar petani menyiapkan hal-hal yang perlu dilakukab agar musim tanam.bisa dilakukan dengan meminimalisir kerugian akibat gagal tanam dan gagal panen.
Hal ini dilakukan dalam jumpa pers kepada awak media (Jumat, 27/9).
Hadir kadis pertanian NTT Josh Umbu Wada dan kalak BPBD NTT Cornelis Wadu.
Kepala BMKG Provinsi NTT Rahmatulloh Ajie,SP menjelaskan terdapat Potebsi La Nina Lemah sebahagian besar wilayah NTT akan alami musim hujan lebih awal dan sama dari normalnya.
Pada pertengahan Maret 2024, Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur – BMKG merilis Prediksi Musim Kemarau 2024 bahwa awal musim kemarau 2024 di Nusa Tenggara Timur pada umumnya akan terjadi pada Bulan April 2024. Hasil pemantauan perkembangan musim kemarau 2024, menunjukkan bahwa sebagian besar zona musim/ZOM di wilayah Nusa Tenggara Timur (25 ZOM/89%) telah
memasuki musim kemarau pada bulan April – Mei.
Perkembangan ENSO 2024 hingga awal September 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global yaitu Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan ENSO berada pada kondisi netral dengan nilai anomali suhu di samudra pasifik
bagian tengah dan timur (atau disebut sebagai indeks Nino 3.4) sebesar -0.29.
Sementara itu, kondisi anomali suhu muka laut di Samudera Hindia menunjukkan fenomena Dipole Mode Event (Indian Ocean Dipole) dalam kondisi netral dengan indeks Dipole Mode sebesar +0.27.
Kondisi ENSO fase Netral diprediksi berpeluang menuju La Nina Lemah mulai Oktober 2024. Sementara itu, fenomena IOD diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga awal tahun 2025.
Awal Musim Hujan 2024/2025 dilihat dari total 28 ZOM di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 1 ZOM diprakirakan akan mengawali Musim
hujan bulan Oktober 2024 (3%), meliputi Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai bagian Tengah dan Manggarai Timur bagian Tengah. Sedangkan untuk 19 ZOM (68%), Awal Musim Hujan terjadi pada bulan November 2024, sementara untuk 8 ZOM (29%) terjadi pada bulan Desember 2024.
Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode Awal Musim Hujan 1991-2020), maka Awal Musim Hujan 2024/2025 di Nusa Tenggara Timur diperkirakan MAJU (lebih cepat dibandingkan normalnya) pada 11 ZOM (39%). Sementara yang diperkirakan SAMA DENGAN NORMAL-nya pada 12 ZOM (43%) dan Mundur (terlmbat dibandingkan biasanya) pada 5 ZOM (18%).
Sifat Hujan Pada Musim Hujan 2024/2025 apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi Curah Hujan Musim Hujan (periode 1991-2020), secara umum kondisi Musim Hujan 2024/2025 diprediksi ATAS NORMAL atau musim hujan lebih basah dari rerata klimatologisnya pada 22 ZOM (79%), kemudian sejumlah 6 ZOM (21%) akan mengalami kondisi hujan NORMAL (musim hujan sama dengan rerata klimatologisnya).
Kapan Puncak Musim Hujan Tahun 2024/2025?
Puncak Musim Hujan 2024/2025 di wilayah Nusa Tenggara Timur diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Januari 2025 sebanyak 16 ZOM (57%).
Kesimpulan Prakiraan Musim Hujan 2024/2025
Pada umumnya Musim Hujan 2024/2025 wilayah Nusa Tenggara Timur akan datang lebih awal hingga sama dengan normalnya, dengan sifat hujan yang lebih basah dari kondisi Musim Hujan biasanya.
Rekomendasi Menghadapi Musim Hujan 2024/2025 BMKG mengimbau K/L, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan,
terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya) sebanyak 79%. Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.
Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini.
Pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prediksi Musim Hujan 2024/2025 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi. Di sisi lain, BMKG
mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit yang rawan terjadi pada periode musim hujan, seperti demam berdarah.
Kadis pertanian menyatakan melihat kondisi fenomena iklim yang sebelum el nino ke la nina di akhir 2024 ini maka akan ada pengaruh iklim untuk produksi dan aktivitas pertanian.
Luas tanam agak turun pada musim kemarau dan etersediaan air yang terbatas maka petani harus optimalkan dan efeisiensi air yang tersedia untuk musim tanam sesuai kondiai air yang tersedia dan menanam tanaman pertanian yang sesuai dengan kondisi musim.
Yang sudah dilakukan Oleh Dinas Pertanian guna membantu petani menghadapi perubahan musim ini antara lain dengan melakukan konservasi air melalui smart farming di pedesaan dan di kota menanam tanaman pertanian yang disesuaikan dengan musim yakni tanaman tanamah hortikultura.
Dan tindakan antisipatif sesuai dengan info BKMG untuk disampaikan ke petani dan edukasi petani terkait el nino dan la nina dan kemunkinan munculnya bencana hirdometerologi yakni Distan bersama tim penyuluh lakukan persiapan antispasif ke petani dengan lakukan Mitigasi pertanian dengan mengedukasi petani untuk menanam benih yang adaktif sesuai kondisi el nino dan lanina, bahkan pemda NTT dengan dukungah APBD 1 dan APBD 2 menyiapkan benih walau tidak akan bisa kebutuhan seluruh arela petani.kalaku padi sekitar 186 ribu hektar jadung 260 ribu hektar.
Dari sisi program Distan kita kementan terbatas 1025 persen karena fiskal yang terbatas. Tapi coba dioptinalkan petani dengan swadaya yang ada bisa sesuaikan dengan menyiapkan benih yang berkualitas.
Distan juga melakukan Brigade Alsinta, petani jelang musim hujan ini mempersiapkan lahan tanam pada Oktober -Nopember.
Dari kemetan Distan NTT peroleh tambahan Alsinta untuk provinsi NTT tersedia sekitar 64 yang sudah dibagi ke beberapa kabupaten berupa traktor Oktober-Nopember untuk persiapan lahan dan mitigasi di lahan pertanian desa maupun kota.
Distan NTT juga peroleh bantuan dari Kementan untuk kegiatan pompanisasi dan perpipaan untuk perluasan areal tanam di 22 kab kota dengan memanfaatkan sumber air yang tersedia baik air permukaan dan sungai-sungai dan sudah berjalan. Dan sangat baik untuk tingkatkan indeks musim tanam dengan bantuan bemih padi, jagung dan hortikultura dari Kementan untuk petani gagal tanam dan gagal panen akibat dampak kemarau.
Sementara Kalak BPBD Cornelis Wadu menjelaskan dari 5 poin kewenangan BPBD NTT sudah melakukan beberapa langkah yakni penyampaian informasi terkait kondisi wilayah NTT yang terdiri dari 3 pulau besar dna pulau kecil dengan topo grafi berbeda.
Dengan terjadinya pergeseran iklim maka BPBD NTT melakukan beberapa hal yakni : sudah sampaikan ke masyarakat untuk tangani kekeringan dilakukan pada tahap 1 adalah 20 titik sumur bor dengan pembagian 3 tiitk sumur bor setiap kabupaten dengan b|| jbriaya ler sumur bor Rp400-700 juta, minus kota kupang karena Kota Kupang punya bantuan 20 titik sumur bor.
Hal lain adalah berikan mitigasi ke masyarakat terkait kondisi perubahan iklim. NTT lebih rawan ke gempa, longsor dan gunung berapi seperti di Flores Timur gunung Leotobi yang erupsi gunung berapi hingga ke Sikka.
Juga mitigasi ke masyarakat diwilayah rawan gunung berapi untuk antisipasi kemungkinan kebakaran.
Juga sampaikan informasi lewat website Pusdaplop bpbd.ntt.provinsi.go.id.
Dengan semua upaya itu maka diharapkan masyarakat lebih waspada.