Usai Penanganan Kebakaran, TPA Alak Bakal Dibangun TPST

KUPANG, TOPNewsNTT.Com||Pemkot Kupang sudah menetapkan TPA Alak akan dibangun TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) agar pengelolaan sampah lebih komprehensif. Lautan sampah yang sudah berubah menjadi abu (residu) akan diolah menjadi paving block dan aspal.
Menurut Ahmad Likur (Kabid.Pengelolaan Sampah dan B2W) DLHK Kota Kupang saat ditemui di lokasi TPA Alak.
“Sebenarnya, kami akan membangun TPST di lokasi ini untuk penanganan sampah secara komprehensif. Ke depan kami akan mengubah residu sampah menjadi Paving Block dan Aspal. Sesuai hasil Komunikasi kami dengan Balai BP2W (Balai Pemukiman dan Prasarana Wilayah) Provinsi NTT kita akan garap lokasi ini menjadi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) atau pengelolaan sampah secara komprehensif. Residu (abu pembakaran) ini akan dijadikan paving blok dan aspal. Kedepannya tidak akan ada lagi residu (abu) sisa pembakaran dari sampah ini.” Jelas Ahmad.
Akhmad menambahkan, luas lahan TPA Alak adalah 4,6 hektar, TPST hanya membutuhkan 2,1 hektar, masih ada sisa 2,5 hektar bisa digunakan untuk TPS.
“Ketika itu dimanfaatkan semaksimal mungkin, saya yakin dan percaya musibah berulang ini tidak akan terjadi lagi. Kita sedang lakukan penggarapan. Ada alat besar buldozer dan eksa untuk gali lubang untuk menguburkan sampah ini. Jadi lokasi ini harus disterilkan dulu menjadi Clear and Clean baru dibangun TPST. Namun belum sempat dilakukan pembersihan menyeluruh dan dibangun, bencana kebakaran sudah terjadi dua kali dalam rentang waktu berdekatan. Ini hari Minggu lalu.” Ungkap Ahmad
Ahmad menjelaskan bahwa yang menjadi penyebab kebakaran adalah karena diantara campuran sampah lama dan baru ada gas metan dipicu suhu panas dan angin.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa DLHK sudah melakukan penanganan sampah dengan cukup baik sesuai, yakni awalnya sistem open dumping atau penutupan sampah dengan tanah namun saat ini sudah tidak memungkinkan lagi
“Tapi sistem penanganan sampah Open Dumping menurut Perpres no.18/2024 sudah tidak dijinkan karena akan menyebabkan kebakaran. Dan sudah diubah menjadi sanitary renvile diubah menjadi TPST atau secara komprehensif akan ditangani. Kita sedang menuju itu tapi bencana sudah terjadi. Mungkin dengan kebakaran ini maka akan mempercepat proses ini menuju TPST sehingga tidak ada warga terdampak lagi. Asap menimbulkan dampak ISPA akibat asap.” Ungkap Ahmad.
Luasan kebakaran saat ini sudah mencapai 70 persen dan dipimpin Plt.Kadis penangan difokuskan satu sektor yakni sektor A dan selanjutnya berpindag ke sektor B. Sektor A saja ada 4 sub sektor.
Kami akan berupaya semaksimal.mungkin memyelesaikannya. Dan hanya pertolongan Tuhan saja kami dapat menyelesaikan ini. Kami berharap masyarakat mendoakan agar ada mujizat Tuhan misalnya turun hujan dan pemadaman akan merata.
“Kami berharap pihak ketiga stake holder masyarakat, pengusaha perbankkan, pertamina, PLN sekitar wilayah TPA dapat ikut serta membantu kami. Hingga hari kedua kebakaran ini saja kami kerahkan 7 tangki dan masing-masing tangki sudah membawa untuk padamkan api.
Kepada masyarakat, Ahmad berharap menolong DLHK dengan memilah sampah dari mulai rumah tangga. Bahan-bahan yang masoh bisa digunakan dan didaur ulang dan mudah terbakar jangan dibuang ke tempat sampah. Misalnya botol aqua, kertas-kertas dari rumah tangga bisa dibersihkan dan dijual sehingga bernilai ekonomi. Sehingga mengurangi timbunan sampah hingga ke TPS.
Untuk penanganan kebakaran dan clear and clean lokasi TPA Alak bantuan tenaga dari DAMKAR 2 regu 12 orang dan DLHK Kota Kupang mengerahkan 25 orang dan dua alat berat dua unit, dan tangki 7.
Ia berharap masyarakat bijak terhadap diri sendiri dalam penanganan sampah harus dari setiap pribadi.
“Jangan selalu melimpahkan persoalan kemanusiaan ke pemerintah saja, tidak bijak. Kita harus bijak dalam hal ini. Ketika semua masyarakat menjadikan tanggungjawab bersama maka tidak akan terjadi persoalan dan bencana seperti ini. Untuk armada dan sarana prasarana pendukung cukup memadai.” Ujar Ahmad.
Sementara plt.Kadis.LHK Kota Kupang Max Mahuri meminta perhatian dan kepeduljan pihak pengusaha sekitar lokasi kebakaran untuk ikut membantu pemerintah mengatasi masalah ini.
Dalam pantauan media di lokasi TPA Alak timbunan sampah yang menggunung sebagian besar sudah berubah menjadi puing kebakaran yang menghitam dan masih berasap. Masih terdapat kobaran api yang tidak terlalu besar namun asap cukup tebal dari sektor A utara didalam lokasi. Sebagian tembok sudah dijebol untuk jalan masuk tangki air dan alat besar eksa dan buldozer yang mengeruk timbunan sampah yang masih terbakar untuk dilakukan penyemprotan air untuk pemadaman oleh satu unit mobil pemadam kebakaran yang diparkir dalam lokasi kebakaran menurut Ahmad satu unit mobil pemadam tersebut sudah disiagakan dilokasi sejak kemarin.
Nampak para pemulung dengan sepatu boot dan alat seadanya menaiki timbunan sampah yang masih berasap mengambil benda yang masih bisa dimanfaatkan untuk dijual.|| jbr