Wajah Baru Kota Kupang: Infrastruktur Jadi Simbol Kemajuan
Kupang, TopNewsNTT.Com||Sejak dilantik pada awal 2025, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo bersama Wakil Wali Kota Serena Francis bergerak cepat menata wajah ibu kota Nusa Tenggara Timur. Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, mereka menempatkan penataan infrastruktur dan ruang publik sebagai poros utama program kerja.
Langkah ini bukan sekadar mempercantik kota, melainkan membangun fondasi baru bagi kesejahteraan warga Kupang.
Infrastruktur sebagai Simbol Kemajuan
Dalam pidato perdananya di DPRD Kota Kupang, dr. Christian menegaskan visinya membangun “Kota Kupang yang Bersih, Aman, Berbudaya, Tangguh, dan Sejahtera.”
Visi tersebut diterjemahkan ke dalam empat misi utama: reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik, penguatan ekonomi lokal, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Program prioritas kami dalam 100 hari pertama adalah menyelesaikan masalah sampah dan menata birokrasi. Namun penataan ruang dan infrastruktur menjadi target jangka menengah yang akan berdampak langsung bagi kesejahteraan warga,” ujsr dr.Christian Widodo, Wali Kota Kupang.
Pemerintah Kota Kupang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,44 triliun dalam rancangan APBD 2025, di mana belanja modal difokuskan pada infrastruktur dasar: perbaikan jalan, drainase, penerangan jalan umum (PJU), dan ruang terbuka publik.
Kebijakan ini menjadi pilar utama dalam mempercepat transformasi tata ruang dan mobilitas perkotaan.
Taman, Trotoar, dan Lampu Kota
Wajah baru Kupang kini mulai terasa dari perubahan nyata di berbagai sudut kota.
Beberapa program unggulan yang sudah berjalan antara lain:
Revitalisasi taman kota seperti Taman Bundaran PU dan Taman Ina Boi yang kini menjadi ruang publik ramah keluarga. Pembangunan dan perbaikan trotoar di kawasan protokol untuk mendukung keselamatan pejalan kaki dan menata wajah kota. Perluasan penerangan jalan umum (PJU) yang tak hanya membuat kota lebih terang, tapi juga mendorong aktivitas ekonomi malam hari.
“Kota yang terang dan tertata bukan hanya soal estetika; itu soal keselamatan, iklim usaha, dan rasa bangga warga. Kami ingin kota yang hidup siang dan malam, inklusif untuk semua,” ujar Serena Francis, Wakil Wali Kota Kupang.
Anggaran dan Program Terukur
Dalam Rancangan APBD 2025, total belanja daerah mencapai Rp 1,43 triliun. Dari jumlah itu, lebih dari 25% diarahkan ke sektor infrastruktur dan pembangunan ruang publik.
Pemerintah juga menerapkan pendekatan efisiensi birokrasi, memastikan dana publik benar-benar digunakan untuk proyek berdampak langsung bagi masyarakat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menyiapkan sejumlah paket pekerjaan strategis, termasuk hotmix jalan lingkungan, pembangunan saluran drainase kota, dan rehabilitasi trotoar serta jembatan kecil di wilayah padat penduduk.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kehadiran infrastruktur yang layak tidak hanya memperindah wajah kota, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan ruang publik yang aman dan nyaman, pelaku UMKM kini memiliki lokasi strategis untuk berjualan, sementara masyarakat mendapat ruang interaksi sosial yang lebih sehat.
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi hingga 12% di kawasan yang mendapat penataan baru, terutama di area taman dan ruas jalan yang kini lebih terang dan tertata.
“Infrastruktur adalah simbol kemajuan yang bisa dirasakan semua lapisan. Saat kota tertata, ekonomi ikut bergerak, warga pun lebih bangga tinggal di Kupang,” jelas dr. Christian Widodo.
Menatap ke Depan
Pemkot Kupang juga tengah menyiapkan pembaruan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) jangka panjang yang akan menjadi panduan pembangunan kota hingga 2045.
Langkah ini memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, keseimbangan lingkungan, dan tata kota yang modern.
Namun pemerintah menyadari, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari jumlah proyek, tetapi juga dari partisipasi warga dalam menjaga hasil pembangunan.
“Kami ingin perubahan ini milik bersama. Pemerintah membangun, masyarakat merawat. Dengan begitu, wajah baru Kota Kupang akan bertahan lama,” tandas Serena Francis.
Dari trotoar yang rapi, taman yang hijau, hingga lampu kota yang kini menerangi malam, semua menjadi simbol dari semangat baru Kupang untuk maju.
Di bawah kepemimpinan dr. Christian Widodo dan Serena Francis, infrastruktur bukan hanya proyek fisik, melainkan wujud komitmen terhadap kesejahteraan dan kebanggaan warga.
Wajah baru Kota Kupang sedang dibangun bukan sekadar lebih indah, tetapi lebih hidup, inklusif, dan maju.|| jbr/ADV
