Wagub Johni Asadoma Hadiri Wisuda D-III ke-41 ATK, Pertama Kali Digelar di Kampus Milik Sendiri
Kupang, TOPNewsNTT.Com||Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, menghadiri Wisuda Diploma III ke-41 Akademi Teknik Kupang (ATK) yang diikuti oleh 57 wisudawan dan wisudawati pada Jumat, (19/12/2025). Wisuda ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya, setelah lebih dari 40 kali penyelenggaraan, prosesi wisuda dilaksanakan di kampus milik sendiri ATK yang berlokasi di Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, tepat di jalur utama Jalan 40.
Momentum ini menjadi simbol bahwa ATK tidak hanya mampu bertahan dalam berbagai keterbatasan, tetapi terus bergerak maju dan berkembang.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Johni Asadoma menyampaikan ucapan selamat dan proficiat kepada seluruh lulusan serta apresiasi kepada orang tua dan keluarga.
“Saya mengucapkan selamat dan proficiat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati atas keberhasilan menyelesaikan studi. Kepada orang tua dan keluarga, kami turut bersyukur dan bersukacita atas pencapaian ini,” ujar Wagub.
Ia juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Direktur serta seluruh civitas akademika Akademi Teknik Kupang.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direktur dan seluruh civitas akademika ATK atas kerja sama, keikhlasan, serta kesungguhan dalam mendidik dan melayani mahasiswa hingga mampu menghasilkan lulusan yang siap terjun ke masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur mengajak para lulusan untuk mampu mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang dimiliki.
“Ilmu yang diperoleh harus memberi manfaat. Terapkan pengetahuan dan keahlian tersebut untuk berkontribusi bagi kemajuan Bumi Flobamorata. Milikilah pola pikir inovatif, dinamis, dan adaptif, didukung soft skill yang baik serta jejaring yang luas. Jangan pernah berhenti belajar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan ATK, Esthon L. Foenay, mengulas perjalanan panjang pengabdian ATK sejak didirikan pada tahun 1972 atas gagasan Gubernur NTT saat itu sebagai bentuk komitmen mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan vokasi teknik.
“Pada masa awal berdiri, kegiatan perkuliahan Akademi Teknik Kupang pernah dilaksanakan di ruang kuliah Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana. ATK lahir dan bertumbuh dalam keterbatasan, namun tetap berkomitmen pada dunia pendidikan,” ujar Esthon L. Foenay.
Menilik kembali sejarah, Esthon menjelaskan bahwa pada tahun 1975–1976, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membangun kampus ATK di Jalan Soeharto Nomor 72, yang menjadi pusat aktivitas akademik ATK selama kurang lebih setengah abad dalam mencerdaskan generasi muda. Sejak Maret 2025, ATK resmi menempati gedung kampus baru yang dilengkapi fasilitas asrama mahasiswa, termasuk bagi mahasiswa disabilitas.
Sementara itu, Direktur Akademi Teknik Kupang (ATK), Piter Djami Rebo, menyampaikan bahwa sejak berdiri pada tahun 1972 hingga saat ini, ATK telah meluluskan tenaga ahli teknik yang berkontribusi dalam pembangunan, khususnya di bidang keteknikan dan infrastruktur. Pada wisuda tahun ini, rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 2,87, yang menurutnya menjadi refleksi bersama untuk terus meningkatkan mutu akademik.
“Sejak berdiri tahun 1972 hingga hari ini, Akademi Teknik Kupang telah meluluskan 1.948 ahli teknik yang ikut berperan dalam pembangunan, terutama di sektor keteknikan dan infrastruktur,” ujar Piter Djami Rebo.
Lanjutnya, “Kampus ini dibangun dan bertumbuh dalam keterbatasan. Namun kami terus melakukan pembenahan tata kelola akademik, peningkatan kualitas dosen, penguatan kurikulum, serta pengembangan kemitraan.” ungkapnya.
Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang telah mendukung penyediaan sarana kampus yang representatif.
Pada kesempatan tersebut, Direktur ATK juga menegaskan komitmen lembaganya untuk melakukan diversifikasi program studi dan meningkatkan status kelembagaan menjadi politeknik.
“Kami bertekad melakukan diversifikasi program studi dan meningkatkan status kelembagaan ATK menjadi politeknik. Langkah ini strategis agar kami mampu menjawab tantangan pembangunan infrastruktur daerah dan kebutuhan tenaga vokasi yang kompeten,” katanya.
Menutup sambutannya, ia menyampaikan optimisme bahwa cita-cita tersebut dapat terwujud dengan dukungan berbagai pihak. “Kami menyadari jalan ini tidak mudah, namun dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTT, pemerintah pusat, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan, kami optimis target ini dapat terwujud,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, menyerahkan penghargaan kepada tiga lulusan terbaik Akademi Teknik Kupang (ATK), yakni Christin Sisilia Fernandez, Sukirman Enu, dan Frudensius Yanto Ranggus, didampingi Ketua Yayasan ATK dan Direktur ATK.
Dengan terselenggaranya wisuda ini, Akademi Teknik Kupang diharapkan semakin memperkuat perannya dalam mencetak tenaga vokasi yang kompeten dan berdaya saing, serta mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu Ketua Yayasan Akademi Tekhnik Kupang Esthon Funay kepada media menyebut momentum wisuda ke 41 ini suatu anugerah dari Tuhan disaat ATK menerima kebaikan dari Kementerian PUPR RI gedung baru lengkap dengan asrama.
“Ini akan menjadi pemicu bagi kami untuk makin meningkatkan kualitas. Saat ini semua dosen adalah insinyur-insinyur terbaik mantan pegawai PUPR. Dan mereka semua memberikan ilmu yang terbaik yang mereka miliki untuk mencetak insinyur baru untuk mendukung pembangunan di NTT. Jadi masyarakat jangan ragu mendaftarkan anak-anak disini. Kedepan kami punya rencana program menambah prodi. ATK satu-satunya perguruan tinggi negeri milik NTT yang mencetak insinyur ahli jalan dan jembatan. Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah dari pusat hingga daerah.” Ujar Esthon.
Sementara itu Ir.Piet Djami Rebo,M.Si Direktur ATK kepada media mengatakan pertama bahwa wisuda ini adalah sebagai sebuah rasa syukur bagi managemen ATK terhadap kepercayaan yang diberikan kepada mereka melaui masyrakat yang kami pertanggungjawabkan.
“Kedua syukur karena wisuda ini juga sebagai tantangan bagi kami, bagaimana output kami harus meningkat dari tahun ke tahun yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau dunia kerja. Jadi moment ini uuga sebagai kesempatan refleksi bagi kami bagaimana sistem kurikulum harus dibangun yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu momentum seperti ini adalah untuk evaluatif. Syukur tapi evaluatif. Evaluatif ada tindak lanjut dan follow up bagaimana kami menata itu. Kami optimis bahwa dengam berbagai peluang kerjasama yang kami bangun, penataan kami menuju akreditasi yang lebih baik dari yang baik sekali menjadi unggul, sesuatu yang dapat kami capai sesuai dengan target kami. Kami sudah membangun relasi dengan berbagai stakeholder untuk mendukung rencana kami ke depan yang antara lain membuka prodi baru sesuai kebutuhan NTT. Ini sedang dalam kajian. Tapi kami sedang merencanakan menata akademik dan non akademik sehingga outputnya bisa diserap pasar dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua peningkatan kualitas.|| jbr
