Usai Kunjungi SPAM Kali Dendeng, Wali Kota Kupang Janji Akan Benahi Kekurangan Akibat Kerusakan Untuk Tingkatkan SR di Tahun 2026
Kupang, TopNewsNTT.Com|| Wali Kota Kupang didampingi dirut PDAM Kupang Isidorus Lilijawa dan kepala instalasi SPAM Kali Dendeng melakukan kunjungan lapangan ke Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Dendeng dan aliran sungai Kali Dendeng pada Rabu (15/10).
Dalam kunjungan yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut, Wali Kota meninjau langsung proses pengolahan air serta berbagai kendala yang dihadapi dalam distribusinya kepada masyarakat.
“Kita mulai dari SPAM Kali Dendeng, lalu lanjut ke aliran kali. Kita diskusi banyak hal, mulai dari alur air, proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, hingga penyaluran ke reservoir. Ada dua reservoir, kapasitas 3000 dan 1000,” ujar Wali Kota Kupang dalam keterangannya kepada media.
Ia menjelaskan bahwa dari hasil pantauan langsung, terdapat sejumlah permasalahan teknis yang menyebabkan debit air yang keluar belum maksimal.
Produksi saat ini sekitar 50-52 ribu liter per hari, padahal kapasitas maksimalnya bisa mencapai 70-80 ribu, bahkan 90 ribu liter jika sistem dan jam operasional ditambah.
“Kita sudah catat semua, termasuk yang rusak-rusak. Ini akan kita anggarkan di tahun 2026 lewat anggaran murni. Rencananya akan dibahas sekitar bulan November,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan pentingnya optimalisasi tidak hanya pada distribusi air ke rumah-rumah, tetapi juga pada proses hulunya, yakni sistem produksi air.
Ia menyebut akan ada penambahan sambungan rumah (SR) secara bertahap untuk menjangkau lebih banyak kelurahan, seiring dengan peningkatan debit air.
“Kita urut dulu benang kusutnya dari awal. Makanya saya datang lama di lokasi, diskusi langsung, mencatat, dan bahkan menggambar mekanisme aliran air supaya saya paham dan bisa merencanakan dengan matang,” jelasnya.
Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, Isidorus Lilijawa, mengapresiasi kehadiran dan perhatian langsung dari Wali Kota. Ia menilai kunjungan ini sangat berarti bagi peningkatan layanan air bersih di Kota Kupang.
“Terima kasih kepada Pak Wali yang sudah hadir dan berdiskusi langsung. Ini menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah air. Kita saat ini baru melayani sekitar 3.000 sambungan rumah, padahal potensinya bisa menjangkau hingga 15.000,” ujar Isidorus.
Menurutnya, banyak potensi air yang belum dimanfaatkan karena keterbatasan infrastruktur, termasuk pompa dan sistem distribusi yang perlu diperbaiki.
Ia juga menyebut beberapa bagian seperti pintu air yang rusak akan segera diusulkan untuk perbaikan agar distribusi lebih maksimal.
“Kami berharap pada 2026 nanti bisa dilakukan penambahan sambungan rumah secara signifikan. Tapi tentu ini semua menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Targetnya, air tidak hanya mengalir tapi juga dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” pungkasnya.|| jbr
