Tiga Agenda Besar Dirut Bank NTT Charlie Paulus Usai Dilantik: Perbaiki Tata Kelola Bank, Bangun Ekonomi Daerah dan Bangun Citra Baik

NTT, TopNewsNTT.Com||Gubernur NTT melantik Dirut Bank NTT Charlie Paulus dan jajaran direksi lainnya yakni Direktur Operasional dan SDM: Rahmat Saleh, Direktur Kredit: Aloysius Geong, Direktur Kepatuhan: Christofel Adoe (masih menjabat hingga ada keputusan baru dari OJK), serta Heru sebagai Direktur Dana dan Treasury di Aula Sasando Kantor Gubernur NTT (Kamis, 13 Nopember 2025).

Ada tiga agenda besar yang harus segera dikerjakan Dirut Charlie Paulus usai dilantik yakni Perbaiki Tata Kelola Bank, Bangun Ekonomi Daerah dan Jamin Citra Baik Bank NTT.

“Tadi ada tiga hal yang dipesankan oleh Gubernur NTT sebagai PSP dan jadi agenda besar kerja dirut  yakni “Pertama perbaiki tata kelola didalam Bank NTT, kedua fokus bantu daerah-daerah membangun ekonominya terutama sektor pertanian, UMKM dan ketiga menjamin bank NTT citranya baik, kesannya bagus– jangan seperti saat ini, tiap hari ada saja staf bank NTT ditangkap terus Kejaksaan. Bank NTT harus menjadi bank dengan citra bagus bagi masyarakat NTT di NTT juga diaspora.” Ujar Charlie kepada awak media usai pelantikan.

Charlie menegaskan sebagai dirut diriny juga punya komitmen yakni pertama akan segera melakukan perbaikan tata kelola internal yang kurang sempurna. “Sistem,  prosedur, kewenangan perlu diperbaiki agar janga orang ngeluarin dut suka-suka.” Tegasnya.

“Kedua kredit bermasalah yang cukup besar, saya akan buat case core  khusus untuk menyelesaijan masalah tersebut.” Ungkapnya tegss.

“Ketiga program-program penghematan kakau sekarang kita lihat rasio penghematan itu rasio penghematan go-go kurang bagus. Tapi saya harus memperhatikan dulu bidang mana yang boros-boros perlu dikurangi.” Kata Charlie yang punya pengalaman di beberapa Bank swasta Nasional.

“Saya juga nanti di tiap kabupaten akan buat costumer gathering dengan memanggil semua  pengusaha bisnis. Karena sekaramg di Bank ini kebanyakan kreditnya konsumtif sementara komersial kurang berkembang. Kredit komersialnya yang harus dikembangkan. Kredit komersiL itu kita bicara usaha, bisnis. Saya akan keliling daerah kumpulin semua pengusaha saya jelasin tentang bank NTT dan ajak mereka jadi nasabah Bank NTT  jangan jadi nasabah bank lain. Tapi tentu dengan memperbaiki kualitas pelayanan bank NTT. Jangan kita bujuk orang jadi nadsbah tapi pelayanan jelak.” Tambah Charlie yang mengaku sebagai orang Maumere.

Sementara untuk pemenuhan modal inti saat ini menurut Charlie sudah terpenuhi, “Sekarang kan Modal Inti Minimun Bank NTT sudah mencapai Rp3 Triliun itu sudah terpenuhi. Modal dari segi managemen resiko dan  Rasio kecukupan modal Bank NTT saat ini kan berada pada level 26 persen, sementara syarat kesehatan Bank menurut Standar OJK BI hanya berkisar di 10-11 persen. Saya perkirakan lima tahun kedepan untuk ekspansi tidak perlu tambahan modal. Tapi bank NTT tidak bisa akhiri KUB dengan Bank Jatim karena Bank Jatim sudah masuk sebagai pemegang saham  kecuali besok-besok Bank Jatim mau jual sahamnya dan dibeli kembali oleh pemprov. NTT.” Tandas Charlie.

Selain itu akan ada perombakan staf opersional ke 30 persen dan staf bisnis dan perkreditan dan lainnya menjadi 70 persen. Optimalisasi penggunaan ITE dengan melatih staf bidang operssional dan administrasi agar diberdayakan di bidang bisnis. “Sekarang kita lihat staf di divisi administrasi dan operasional terlalu banyak staf sementara di divisi bisnis seperti perkreditan sangat kurang. Bagusnya, saya ini dari Bank Swasta,  bagusnya yang di bagian bisnis dan perkreditan harusnya 70 persen dan operasional 30 persen. Tapi saya lihat sekarang staf bagian operasionl sampai 80 persen dan bisnis dan perkreditan hanya 20 persen. Ini bukan jaman dulu angkat pegawai banyak-banyak. Harus ada perampingan. Kita akan optimalisasi penggunaan ITE maka kita akan rombak dengan melatih atau tingkatkan sdm mereka. Impetensi di bidang bisnis dan perkreditan akan dilatihndan tingkatkan.” Ujarnya.|| jbr