Tetap Ber-KUB dengan Bank Jatim MIM Bank NTT Hanya Rp2.4T, Ini Langkah Strategis Pencapaian Modal Inti Rp3T

NTT, TopNewsNTT.Com||Pj. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus Pemegang Saham Pengendali Bank NTT, Andriko Notosusanto menjelaskan bahwa Bank hingga akhir Desember 2024 ini mencapai Modal Inti Minimun sebesar Rp.2.4 triliun sehingga tetap ber-KUB dengan Bank Jatim. Hal ini dijelaskan Andriko dalam jumpa pers terkait perkembangan KUB bank NTT hingga akhir tahun 2024 dan langkah strategis pencapaian modal inti Rp3 Triiliun sesuai POJK Nomor 12/2020.
Langkah strategis yang ditempuh adalah mengajukan permintaan penyertaan modal ke pemerintah NTT sebesar Rp100 miliar serta meminta pemda di 22 kabupaten kota ikut melakukan penyertaan modal agar MIM Rp3 T bisa dicapai.
Hal ini dilakukan menurut Andriko agar Bank NTT tidak berlama-lama ber-KUB dengan Bank Jatim.
Demikian disampaikan PSP Bank NTT, Andriko Notosusanto dalam konferensi pers yang berlangsung di Lanyai 2 Kantor Gubernur pada Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memperkuat modal inti Bank NTT dan meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur menjelaskan bahwa Bank NTT memiliki potensi besar untuk menjadi institusi keuangan terpercaya.
“Bank NTT memiliki modal yang cukup baik, jaringan yang luas, dan pengalaman yang mumpuni. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk jajaran direksi, komisaris, dan mitra-mitra ekonomi yang turut mendukung upaya penguatan ini,” ujarnya.
Langkah penyertaan modal ini, menurut Pj. Gubernur, merupakan hasil sinergi dan kolaborasi yang dirintis dengan baik. Salah satu momen penting dalam proses ini adalah penandatanganan kerja sama antara Bank NTT dan Bank Jatim. Meskipun Pj. Gubernur tidak hadir secara langsung di acara tersebut karena menghadapi bencana banjir di beberapa wilayah, ia tetap berdiskusi secara intensif dengan pihak terkait mengenai sinergi antara kedua bank.
“Kami berharap jajaran direksi dan komisaris Bank NTT dapat memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin, sehingga Bank NTT dapat menjadi bank yang profesional, terpercaya, dan benar-benar berkontribusi dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat NTT,” tegasnya.
Selain itu, Pj. Gubernur juga menyampaikan bahwa penguatan modal Bank NTT tidak hanya mengandalkan penyertaan modal, tetapi juga melalui peningkatan profitabilitas. Dalam hal ini, ia berharap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait penyertaan modal segera disetujui oleh DPRD.
Pada penandatanganan kerja sama dengan Bank Jatim, delapan anggota DPRD dari Komisi III, termasuk Wakil Ketua DPRD, turut hadir untuk menyaksikan langsung prosesi tersebut.
“Kami mengajak seluruh kabupaten/kota di NTT sebagai pemegang saham untuk ikut serta dalam penyertaan modal ini. Dengan penguatan modal inti yang solid, Bank NTT dapat mencapai target modal inti lebih dari Rp3 triliun dan menjadi bank kebanggaan masyarakat NTT,” ungkapnya optimis.
Langkah ini diharapkan mampu mendukung visi pembangunan ekonomi NTT yang inklusif dan berkelanjutan melalui peran aktif lembaga perbankan daerah.
“Kita yakin dengan dukungan semua pihak, Bank NTT dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi di NTT,” pungkas Andriko.|| jbr