Pimpin Upacara Hardiknas 2025, Bupati TTU Baca Sambutan Mendikdasmen RI

Dalam kesempatan ini, Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo,S.IP.,MA, S.IP, MA, bertindak selaku inspektur upacara sekaligus membacakan pidato resmi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti.
Dengan mengangkat tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, pidato tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hardiknas bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan sebagai momentum kebangkitan bersama dalam mewujudkan pendidikan yang adil, merata, dan berkualitas.
“Pendidikan bukan hanya hak asasi, tetapi juga hak sipil yang melekat pada setiap insan. Tidak boleh ada diskriminasi atas dasar apapun dalam memperoleh pendidikan,” tegas Bupati Kebo saat membacakan amanat menteri.
Dalam pidatonya, Menteri Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendidikan adalah proses strategis dalam membangun kepribadian luhur, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Pendidikan juga menjadi instrumen utama dalam mewujudkan keadilan sosial dan kemajuan bangsa secara menyeluruh.
Pidato tersebut juga menyoroti komitmen Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita keempat. Presiden Prabowo bertekad membangun sumber daya manusia unggul sebagai agen perubahan menuju Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.
Upaya ini ditunjukkan dengan langkah nyata seperti revitalisasi sarana prasarana pendidikan, digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru. Guru didorong untuk tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga mentor dan konselor bagi para murid.
Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melakukan berbagai terobosan, di antaranya: Peningkatan tata kelola dan kinerja guru, Penerapan model Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA), Penguatan literasi teknologi melalui pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI), Pembentukan karakter siswa melalui program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, hingga tidur tepat waktu.
Selain itu, program Pagi Ceria juga diluncurkan untuk anak-anak usia dini dengan kegiatan seperti Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu kebangsaan, dan doa bersama. Untuk pendidikan taman kanak-kanak, Kementerian juga memperkenalkan Album Kicau, kumpulan lagu anak yang mendidik dan menyenangkan.
Di akhir pidato, Menteri Abdul Mu’ti menyerukan semangat kebersamaan semua pihak—pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa—untuk bergandeng tangan mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi semesta agar setiap anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi hebat dan kuat,” ungkap Bupati Valen.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi semesta agar setiap anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi hebat dan kuat,” ujar Bupati TTU menutup sambutan.(**)