Pertajam Peran Agen Kelurahan Cantik Kelurahan Oebufu, BPS Kota Kupang Gelar Pembinaan Statistik Sektoral

Kupang, TopNewsNTT.Com|| Pertajam Peran  Kelurahan Cantik Kelurahan Oebufu, BPS Kota Kupang Gelar Pembinaan Statistik Sektoral.

Patris Tupen Kepala BPS Kota Kupang menjelaskan BPS selain menjalankan program kegiatan selain statistik dasar, juga melakukan pembinaan terhadap statistik sektoral yang diselenggarakan oleh dinas dan intansi, desa dan kelurahan.

“Nah desa dan kelurahan itu merupakan ujung tombak dari pelaksanaan statistik, jadi BPS memandang perlu bahwa mereka juga sebenarmya ujung tombak dari tata kelola statistik sektoral.” Ujar Patris.

“Untuk itu kami membina bagaimana dinas dan instansi melaksanakan tata kelola penyelenggaraan statistik dalam bingkai statistik nasional, yang secara strategisnya itu kita mulai dari level yang paling bawah yaitu tingkat kelurahan atau desa. Karena mereka adalah ujung tombak.”tamabh Patris.

Jadi kalau proses menghasilkan data itu diperoleh secara benar, maka data-data yang dihasilkan itu bisa dipakai oleh semua dinas instansi.

“Karena itu selain kami melakukan pembinaan di level kabupaten kota, kami juga melakukan pembinaan dilevel desa dan kekurahan.” Cetusnya.

Ia memapaparkan bahwa secara konseptual tujuan pembinaan itu ada empat yakni, pertama meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif dari perangkat desa atau kelurahan, serta masyarakat didalam penyelenggaraan kegiatan statistik.

“Karena itu dalam penyelenggaraan statistik, tanggal 5 September lalu, yang hadir itu bukan teman-teman yang tadi dari kelurahan saja, tapi ada perwakilan masyarakat, LPM. Kita mau menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan, ketersediaan data itu penting. Data itu kalau dirunut dari bawah maka data itu datang dari bawah, karena itu mereka harus mengerti bahwa data itu sangat penting dalam tata kelola pembangunan karena data menjadi kompas atau guidenes dari arah kebijakan dan program pemerintah.” Jelas Patris detil.

Karena itu lanjutnya menambahkan, “kalau mereka bisa menghasilkan data yang benar di tingkat level paling bawah, maka semua sektor OPD, kalau membutuhkan data tinggal ambil saja.”

Kedua adalah standarisasi pengelolaan data statistik untuk menghasilkan data harus ada prosesnya. Mulai dari perencanaan, didalam itu harus ada buku panduan, konsep dan devinisi tentang meta data kegiatan, meta data indikator, batasan-batasannya sehingga objek yang dikumpulkan harus punya cakupan yang terukur, jelas.

Setelah itu semua sudah ada harus ada pelatihan, baru dilakukan pengumpulan data, lalu dilakukan proses pemeriksaan, validasi, sebelum data itu layak masuk dalam tabulasi dan desiminasi.

Tujuan ketiga adalah optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik. Artinya kalau data sudah dihasilkan, harus tahu cara membaca dan mengerti data tersebut menggambarkan permasalahan apa. Sehingga  tahu kalau masalah seperti itu maka rancangan dan program seperti apa, dan data itu dipakai menjawab permasalahn yang betul-betul terjadi di tengah masyarakat agar programnya tepat sasaran.

Tujuan keempat adalah membentuk agen-agen statistik di tingkat kelurahan. Mereka akan membantu kita menjadi vocal point untuk pengumpulan data dan proses penyajian data diharapkan mereka menjadi tutor di tingkat kelurahan.

Untuk diketahui, pembentukan Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) di Kota Kupang sesuai dengan arahan BPS pusat sudah memasuki tahun ketiga. Dan di Kota Kupang sudah terbentuk di 4 Kelurahan yakni di Kelurahan Oetete, Fontein, Bakunase 2 dan Oebufu sebagai sample.

BPS sedang mencari payung hukum bersama Pemkot.Kupang untuk diskusi pembiayaan dari pemda. Pembentukan Desa/Kelurahan Cantik sesuai Perpres 29/2009 tentang Satu Data Indonesia dan turunan dibawah harus ada Perwali yamg sudah ditandatangani sebagai.payung hukumnya di tingkat pemkot.

Agen statistik di kelurahan harus melewati 3 tahapan pertemuan dan pembinaan. Tiga pertemuan hal teknis dibicarakan mengenai bagaimana tata kelola data.

Sampel datanya adalah sesuai kebutuhan data di tjngkat kelurahan, penduduk, pemerintahan, kesehatan, pendidikan, eokonomi, sosial kemasyarakatan dan harus diperbaharui secara berkala. Dan kita juga belajar data dari mereka dan agen adalah pegawai kelurahan yang dilatih.

“Kita berharap tata kelola.data yang disampaikan betul-betul dilakukan, sehingga data yang dihasilkan adalah data yang benar-benar objektif di semua sektor di.level bawah. Dan jika data mereka betul-betul ojektif dan terupdate maka semua OPD yang membutuhkan data  ditingkat bawah ini bisa  dirujuk ke bawah. Jadi tidak ada lagi perbedaan data antara satu OPD dengan OPD yang lainnya, padahal objek penelitian dan lokusnya sama.|| jbr