Pemimpin Ideal Dimata Bildad T.M.Thonak,S.H, “Seseorang Yang Sudah Selesai Dengan Dirinya Sendiri”

KUPANG, TOPNewsNTT.Com|| Anak Muda milenial, lawyer muda dan anak Timor asli asal Camplong, Bildad Thorino Mauridz Thonak,S.H adalah sosok cerdas, berkomitmen tinggi dan serius dalam bekerja serta cukup supel.
Pada Pilwalkot Kupang 2024 ini Bildad mengejutkan kalangan yang mengenalnya dengan ikut bertarung dalam Pilkada Kota Kupang 2024 sebagai salah satu balon wali kota Kupang.
Mewakili kelompok milenial, Bildad maju dengan tageline #PerintisBukanPewaris# yang menginginkan adanya regenerasi dalam sejarah pemerintahan kota Kupang bahwa di era 2024 saatnya orang muda memimpin, Bildad punya ciri seorang pemimpin ideal yang siap mengabdi bagi masyarakat yakni ia adalah seseorang yang “sudah selesai dengan dirinya sendiri.”
“Artinya tidak ada lagi hal yang dikejar untuk kepentingan, kepuasan, dan kebutuhan pribadi atau diri sendiri dan keluarganya. Ia sudah mencapai level tertinggi menurut versi dirinya bagi dirinya dan keluarga, tidak ada hal menantang lagi yang membuatnya belum puas mengejar sehingga jika ia menjadi pemimpin maka seluruh sumber daya dirinya adalah untuk kepentingan negara, pemerintah dan masyarakat, bukan untuk pribadinya lagi. Itu syarat seorang pemimpin yang sejati. Dan untuk diri saya, sudah pads level itu, sudah selesai dengan diri saya sendiri.” Ulas Bildad.
Pria muda yang sejak 2016 menjalani profesi Pengacara ini tentu sangat dikenal baik dikalangan sesama pengacara dan masyarakat pencari keadilan. Sering ditemui di PN Kupang mengawal berbagai kasus yang dipercaya padanya, Bildad adalah sosok pekerja keras yang sangat serius jika sudah menyangkut profesinya.
Dalam pergaulannya Bildad sangat bersahaja, tahu menempatkan diri dengan baik, rendah hati dan sopan. Ia dikenal sangat cermat dan cerdas dalam membedah kasus hukum yang ditanganinya dan membuat pembelaan hukum bagi kliennya.
Saat ini sebagai warga negara Indonesia yang punya hak politik memilih dan dipilih, Bildad ikut dalam perhelatan Pilwalkot Kupang sebagai Bakal Calon Wali Kota Kupang periode 2024-2029.
Dari perbincangan dengan awak media hari ini, Bildad mengungkapkan dirinya sudah mendaftar ke 4 parpol antara lain PDIP, Nasdem, PKB, Gerindra. Dan bakal mendaftar lagi ke PAN dan PSI dan Nasdem.

Dari sejarah perhelatan Pilkada Kota Kupang hingga berusia 138 tahun, dan HUT ke 28 kota Kupang sebagai Daerah Otonom, baru di Pemilu 2024 bakal calon datang dari anak muda.
Cukup berani memang, Bildad mengingat dirinya adalah murni dari kalangan profesional pengacara dan baru berkiprah selama 10 tahun sebagai pengacara.
Namun anak Kefa ini dengan ringan mengatakan, “Kenapa tidak saya orang muda mencalonkan diri sebagai pemimpin kota ini? Ini seperti mimpi yang ketinggian, kebesaran atau gila, tapo untuk membuat perubahan baik harus ada oramg dengan mimpi besar, tinggi dan gila. Sudah saatnya anak muda “yang anak kampung” ini ambil alih pemerintahan ke tangan kami. Kami punya pendidikan dan pengalaman cukup untuk membuat mimpi itu jadi kenyataan. Why not?” Ungkapnya santai dan yakin.
Kepada media Bildad mengungkapkan dirinya maju berawal dari bincang-bincang santai dengan rekan media di PN Kupang terkait situasi politik 2024 di Kota Kupang yang sudah berjalan dan mereka mendorong dirinya untuk maju polwalkot dan karena jadilah dirinya menyatakan diri maju dan mendaftar.
“Kebetulan disambut positif oleh beberapa kalangan, kemudian terjadilah banyak diskusi tentang ide dan gagasan tentang kota ini mau dibawa kemana dan apakah anak muda dengan profesi lawyer ini layak ini ikut dalam konstetasi pilkada kota Kupang dan layak dipilih dalam pilkada Kota Kupang.” Ujar Bildad.
Bildad menegaskan kemudian ada dorongan dalam dirinya ketika peroleh dorongan dan mendengar pendapat positif terkait ide maju pilkada Kota Kupang dengan mempertimbangka juga kapasitas dan value dirinya selama ini baik sebagai masyarakat Kota Kupang, kelompok milenial dan seorang pengacara.
“Saya ini, pasti teman-teman yang dekat dan kenal saya tahu karakter saya. Saya bukanlah orang yang punya ambisi berlebihan, saya juga sadar bahwa sebagai warga negara saya punya hak politik memilih dan dipilih dan punya kapasitas yang bisa diperhitungkan untuk memimpin kota ini jika dipercaya Tuhan dan masyarakat. Kenapa tidak saya maju? Jadi intinya saya ikut saja proses Tuhan, proses alam dan proses leluhur yang tentukan apakah saya layak mengurus 500an ribu rakyat kota Kupang? Saya hanya minta restu Tuhan agar ketika saya jadi maka bisa jalankan amanah Tuhan dan masyarakat dengan baik.” Pungkas Bildad kalem.
Bildad sadari dirinya masih baru dalam bidang politik, namun ia sudah punya fokus sektor yang akan diurusinya nanti jika Tuhan berkenan,
“Kita kan selama ini tinggal di kota Kupang dan melihat, mendengar, mengamati issue yang menjadi problem adalah penataan birokrasi yang masih belum semestinya. Saya melihat ini hal yang ada hubungannya dengan bidang saya. Orang lupa segala urusan dalam hidup dan pemerintahan berhubungan dengan hukum. Orang bernafaspun hukum yang mengatur bahkan matipun diatur hukum. Roda birokrasi yang berjalan hukum yang mengatur. Bila orang memahami hukum dengan benar, maka roda birokrasi akan berjalan dengan benar. Terkait penempatan posisi jabatan, mutasi, kebijakan publik, pasti jika paham hukum maka kebijakan dan keputusan akan berjalan baik. Misalnya saja kebijakan publik penggunaan anggaran yang terkait kepentingan masyarakat tentu punya beberapa variabel yang memberikan azas manfaat bagi masayarakat. Jika tidak ada asaz manfaat bagi publik maka itu sudah berpotensi korupsi. Dan jika orang tidak paham maka orang akan berbuat sembarangan. Seperti misal sarana prasarana pemerintahan yang dibeli menggunakan apbd yang jelas-jelas uang rakyat tapi tidak memberikan asaz manfaat, secara hukum itu berpotensi korupsi. Maka kebijakan yang tidak memperhatikan aspek hukum yang memberi manfaat bagi masyarakat dan pemerintah itulah perlu ditelaah dari aspek hukum agar jangan terjadi pemborosan uang rakyat yang berpotensi hukum.” Jelas Bildad lagi.
Bildad mengatakan jika ia dipercaya jadi Wali Kota maka sektor kedua yang akan diperhatikan adalah terkait lapangan kerja dan dukungan terhadap UMKM baru yang mendukung menopang ekonomi keluarga dan mwndongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Kupang.
“UMKM harus didukung karena jangan lupa kota Kupang adalah kota jasa. Sehingga lapangan pekerjaan bukan hanya menunggu kepada pasar yang menyiapkan tapi kita harus menyiapkan tenaga kerja untuk dilempar ke pasar. Hari ini kan semua ke pasar. Bayangkan misalnya jagung dan bahan lokal lainnya dijual di pasar modern. Padahal kita punya potensi. Kalau pemerintah hadir dan memberdayakan masyarakat dengan modal, pelatihan dan pasar maka bahan lokal NTT bisa punya value tinggi dijual dipasar modern. Maka pemerintah harus menciptakan tenaga kerja untuk mengisi kekosongan itu. Bayangkan saja telur ayam saja masih dipasok dari luar NTT. Padahal kita punya potensi sda tapi sdm belum maksimal. Misalnya penataan pasar tradisoional di Kota Kupang apakah sudah kayak sebagai pasar di pusat kota provinsi? Sejak saya masuk Kupang 2004 sampai sekarang masih begini saja tampilan dan penataannya. Sudah berganti pimpinan tapi masih seperti ini kondisi pasar di ibukota provinsi kita. Tampak depan saja yang bagus, tapi coba masuk ke bagian belakang. Itulah maka saya ingin maju dan jika terpilih saya akan ubah wajah kota ini dengan penataan ruang publik yang layak.” Ungkapnya.
Bildad menegaskan untuk mewujudkan semua ide dan gagasannya yang tertuang dlam visi, misi dan program kerja Wali Kota nantinya adalah koordinasi.
“Kegagalan dalam pelaksanaan semua visi, misi dan program kerja pemerintah adalah kurangnya kekuatan diplomasi yang baik. Diplomasi untuk komunikasi baik dengan legisltif, pimpinan SKPD, mitra kerja pihak ketiga dan masyarakat. Pemerintah juga harus punya kerendahan hati untuk memberitahukan kebutuhan publik variabelnya apa. Mau buat ini tujuan apa dan jika semuanya jelas maka legislatif juga akan mengerti dan setuju. Hari ini mental karena tidak ada komunikasi yang baik. Masing-masing dengan ego sektoral, dan itu menjadi rumit.” Tambahnya.
Terkait bom tenaga kerja karena bonus demografi dan lapangan kerja, Bildad menyatakan bahwa pendidikan membuat kemungkinan lebih besar orang menjadi sukses. Dan lapangan kerja akan tercipta dengan sendirinya dan pemerintah harus hadir memberi rung dan akses lewat lapangan kerja mandiri baru.
“Seperti tadi saya bilang kebutuhan pasar, bisa diisi oleh daerah saja, dan pemerintah hadir memberi akses, ruang dan dukungan seperti anggaran, peningkatan kapasitas dan skil sehingga semua kebutuhan pasar dapat diisi oleh tenaga kerja lokal.” Tandas Bildad.
Bildad menyatakan ia akan mempersembahkan semua uang bisa diberikannya bagi masyarakat dan pemerintah Kota Kupang.
“Saya masih muda, saya punya pendidikan, profesi dan pengalaman, dan saya akan abdikan untuk pemerintah dan masyarakat Kota Kupang. Saya berkomitmen jika saya terpilihpun maka saya hanya ingin satu periode saja. Penataan birokrasi, infrastruktur jalan, UMKM, dan semua sektor lainnya bakal dijamah.
Bildad mengatakan bahwa dengan dirinya sebagai kaum milenial mencalonkan diri maka ia ingin jadi pionir dan idola kelompok muda milenial dan gen-z untuk memimpin kota ini. “Sudah saatnya yang muda menjadi pemimpin daerah ini, agar terjadi perubahan kearah kemajuan bagi daerah. Ini ibukota provinsi.” Ungkap Bildad.
Sekilas tentang Bildad Thonak, S.H adalah pria asal Camplong, lahir di Camplong, menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Camplong dan sekolah menengah atas di STM Negeri Kupang dan S1 Hukum di Undana.
Dan memulai karir sebagai lawyer di Kupang sejak 2016 hingga kini.
Bernama lengkap Bildad Torino Mauridz Thonak, SH, Lahir di Desa Camplong, Kabupaten Kupang, 18 Maret 1989 berusia (35 tahun).
Terlahir dari ayah Arnoldus Thonak dan Ibu Elsy Taeko.
Bildad sudah menorehkan berbagai prestasi di dunia hukum sebagai pengacara muda antara lain memenang Perkara UNDANA, membebaskan Terdakwa tindak pidana pemilu, pernah menjadi Kuasa Hukum Bank Crista
Jaya, Menjadi Kuasa Hukum Mantan
Dirut Bank NTT / Bapak Izhak Rihi, Menjadi ketua Tim Pemenangan caleg NASDEM Dapil Maulafa Ibu Neda Lalay dengan perolehan 3.500 suara.
Bildad menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana (S1 Hukum) 2009-2013 di UNIVERSITAS NUSA CENDANA, lulus SMK 2 KUPANG (2004-2007), tahun (2001-2004) lulus dari SMP I FATULEU dan tahun 1997-2001 lulus SD GMIT CAMPLONG 2.
PENGALAMAN KERJA
Di sumpah menjadi Advokat pada 10
Desember 2016 dari Organisasi KONGRES ADVOKAT INDONESIA (KAI), Mendapatkan penghargaan dari POLDA NTT karena memenangkan POLDA NTT dalam pengajuan Peninjauan Kemabli (PK) perkara tanah Pol Air yang sudah 10 tahun POLDA NTT kalah perkara.
Sebagai kuasa Hukum POLDA NTT dalam
Perkara Pra Peradilan yang di ajukan oleh
tersangka dalam dugaan tindak pidana Mafia
BBM di Kabupaten Sabu Raijua.
Terpilih sebagai Ketua K.A.I periode tahun
2023-2027.
Pemgalaman berorganisasi : saat ini menjabat sebagai Bidang Hukum pada GMIT, Bidang Hukum Ikatan Motor Indonesia DPD Provinsi NTT dan Bidang Hukum PSSI Kota Kupang.|| jbr