Kota Aman, Warga Tenang
Kupang, TopNewsNTT.Com|| Pemandangan kota Kupang saat ini makin berubah seiring perjalanan waktu dan pergantian kepala daerah atau Wali Kota dan Waki Wali kota.
Wajar jika setiap tahun pemkot Kupang makin berbenah, menghiasi kota Kupang pembangunan di berbagai aspek. Karena Kupang menjadi representatif dari sebuah Provinsi. Kota setiap tahun mengalami perubahan demi perubahan di semua sektor. Termasuk imfrastruktur penerangan yang saat ini makin masuk ke semua wilayah dari dalam kota di ruas jalan protokol hingga jalan lingkungan dan gang. Dengan wilayah yang cukup luas terdiri dari 6 Kecamatan dan 51 rt, memang pemerintah kota Kupang butuh bukan hanya program dan terobosan yang menjawab seluruh kebutuhan dasar masyarakat, namun juga dibutuhkan kemampuan menerjemahkan dan ketersediaan anggaran tentunya srrts regulasi.
Namun yang pasti kota Kupang makin tertata baik, jalan maiin lebar dan mulus, drainase makin berkualitas dan penerangan jalan yang utama yang punya dampak domino yakni memberikan rasa tenang karena aman beraktivitas di jalan.
Semua itu tidak terlepas dari kerja keras pemerintah dari masa ke masa, termasuk berkat program penerangan jalan yang digagas Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Wali Kota dr. Chris Widodo dan Wakil Wali Kota Serena Francis. Program ini bukan sekadar menyalakan lampu, tetapi menjadi simbol perubahan nyata yang membawa rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh warga.
“Sekarang kalau malam, anak-anak bisa pulang les tanpa takut. Jalan di depan rumah sudah terang,” ujar mama Anna, warga Kelurahan Manulai 2, ia mengaku di kelurahan ini duluanya masih ada spot-spot yang gelap dan agak mengkhawatirkan jika anak-anaknya belum pulang les atau mengerjakan tugas kelompok dari rumah teman. Tapi dengan penambahan beberapa titik lampu di jalur yang dulu gelap dirinya agak tenang.
Program “Kupang Bersinar”, yang dijalankan sejak awal 2024, telah menjangkau hampir seluruh wilayah kecamatan. Lampu-lampu LED hemat energi kini menerangi jalan utama hingga gang pemukiman. Tak hanya mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, penerangan ini juga menekan angka kejahatan jalanan yang kerap terjadi di area gelap.
Menurut data Dinas Perhubungan Kota Kupang, tingkat gangguan keamanan malam hari menurun hingga 35% sejak peningkatan penerangan jalan dilakukan. Sementara itu, aktivitas ekonomi warga seperti warung malam dan pedagang kaki lima meningkat karena suasana kota yang lebih ramai dan aman.
“Penerangan jalan bukan hanya infrastruktur, tapi juga bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Terang yang kami pasang adalah simbol rasa aman yang kami berikan,” tegas Wali Kota dr. Chris Widodo dalam sebuah wawancara.
Selain berdampak pada keamanan, penerangan jalan juga menjadi bagian penting dari upaya Kupang menuju smart city. Lampu-lampu modern yang digunakan dilengkapi sistem pengendalian otomatis yang efisien dan ramah lingkungan.
Bagi warga, program ini membawa makna sederhana namun mendalam — terang di malam hari berarti tenang di hati.
Kota Kupang kini tak lagi hanya bersinar di siang hari, tetapi juga memancarkan keindahan dan rasa aman di malam yang penuh cahaya.
Kadis PUPR Kota Kupang, Maksi Dethan menjelaskan ada 6.612 mata lampu yang sudah dipasang oleh Dinas PUPR hingga tahun 2024 dan ditambah 350 6.956 hingga tahun 2025. Sementara tahuh 2026 menunggu ketersediaan anggaran yang diberikan ke PUPR Kota Kupang.
“Semoga tahun 2026 akan ada penambahan pemasangan lampu lagi sesuai usulan pemerintah. Karena buka hanya pemasangan baru tapi penggantian lampu yang rusak. Memang seluruh wilayaj dengan ribuaj rt butuh dna permintaan terbanyak adalah lampu jalan. Namun kami sesuaika dengan anggaran dna RPJM dan RPJMD Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang saat ini. Anggaran 2025 hanya biss mengcover 340 lampu.” Jelas Maksi.| jbr/ADV
