Galakkan Budaya dan Seni, Dispar Gelar Festival Sepe Sebagai Iconic Kota Kupang

KOTA KUPANG, TOPNewsNTT|| Dalam rangka menggalakkan sektor budaya dan seni di Kupang, Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar Festival Sepe, (24-25/11) berlangsung di Tamnos Kupang.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Ari Wijaya membuka Festival Sepe mengatakan bahwa Festival Sepe adalah sebuah ajang bagi masyarakat Kota Kupang untuk meningkatkan kecintaan dan kebanggaannya pada seni dan budaya.
Selain itu, motif Tenun Ikat Bunga Sepe telah mendapat pengakuan secara nasional pada tahun 2022 berupa sertifikasi hak kekayaan intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Sepe yang merupakan ikon Kota Kupang tentunya hal ini menjadi kebanggaan bagi kita bersama, sekaligus menjadi ciri khas unik dari Kota Kupang,” ujar Ari dalam sambutannya, Jumat (24/11/2023).
Provinsi NTT, kata Ari, merupakan pintu gerbang selatan Indonesia. Kota Kupang merupakan ibu kota provinsi yang perlu mengembangkan potensi pariwisata agar memiliki daya tarik bagi wisatawan.
“Kota Kupang perlu mengembangkan potensi pariwisata. (Festival Sape) Sekaligus ajang untuk mempromosikan tenun ikat motif Sepe. Supaya dikenal luas,” jelas Ari lagi.
Sementara Kadis.Pariwisata Kota Kupang Josefina M.D. Getha, S.T, M.M Festival mengangkat Thema Sepe karena Kota Kupang pada bulan Nopember hingga Januari akan dihiasi dengan kembang berwarna merah merona dari Pohon Sepe atau Flamboyan (sebutan orang Kupang) atau nama latinnya Delonix regia selali. Moment ini selalu diidentikkan sebagai tanda jelang perayaan Natal dan Tahun Baru dimana lagu-lagu Natal mulai diperdengarkan dimana-mana. Fenomena Bunga Pohon Sepe inilah yang kemudian dituangkan menjadi sebuah Gagasan oleh Pemkot Kupang (Mantan Wali Kota Jefry Riwu Koreh) untuk menjadikan “Pohon Sepe” sebagai sebuah iconic yang menjadi ciri khas Kota Kupang.
Dan untuk lebih memperkuat iconic tersebut, Pemkot.Kupang mendesain lampu hias berbentuk bunga (kembang) Sepe, menciptakan motiv tenun Kembang Sepe pada Tenun Ikat yang akan menjadi milik Masyarakat Kota Kupang dan sudah dipatenkan dengan HAKI, serta yang terakhir menyelenggarakan “Festival Sepe” yang sudah kali ke 3 diselenggarakan.
Pada Festival Sepe kali ketiga tahun 2023 ini, menampilkan Pakaian yang dirancang khusus menyerupai kembang jantan dan betina Pohon Sepe yang sudah ikut dalam Ajang Nasional.
“Tahun depan kita berharap akan dilaksanakan lagi Festival Sepe dengan ragam kegiatan yang lebih bervariasi dan dengan anggaran yang lebih besar. Kami berharap peserta dari UMKM juga dapat memperoleh manfaat ekonomi dengan diselenggarakanya event ini. Festival ini sudah menjadi agenda dan kalender tetap event pariwisata dan budaya kota Kupang.” Jelas Josefina menutup wawancara.
Sementara Jhony Rohi Plt.Kadis Parkeraf provinsi NTT menyatakan Dinas Pariwisata Provinsi NTT tentu akan mendukung dan mendorong setiap kegiatan yang akan memajukan pariwisata dan meningkat jumlah kunjungan wisatawan agar kota Kupang jangan hanya menjadi kota transit tapi menjadi kota dengan tujuan wisata dunia. Dan itu bisa dicapai selain meningkatkan fasilitas di destinasi wisata tapi juga dengan mengangkat potensi destina pariwisata baru yang belum dikelola selama ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Rita Salean menjelaskan Festival Sepe atau flamboyan menandakan Natal dan Tahun Baru akan tiba.
“Bermekarannya bunga sepe ini setiap bulan November 2023. Mulai bermekaran dan menyambut Natal dan tahun baru,” jelasnya.
Menurut dia, bunga sepe memiliki banyak makna di akhir tahun. Sepe merupakan ikon Kota Kupang dan Festival Sepe merupakan event tetap di Kota Kupang.
“Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari 24-25 November 2023,” pungkasnya.
Festival Sape tahun ini mengangkat tema ”B Pung Kupang, B Pung Sepe” yang artinya (Saya Punya Kupang, Saya Punya Sepe).
Festival ini diramaikan dengan kegiatan fashion show, lomba tarian daerah, UMKM, hingga mural bunga sape.