FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) MEWUJUDKAN EKOSISTEM PEMBIAYAAN SEKTOR PERTANIAN

NTT, TOPNewsNTT||Pemerintah Provinsi NTT melalui Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (PAP), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP), Dinas Peternakan (Disnak) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Provinsi NTT gelar FGD dengan isu sentral Mewujudkan Ekosistem Pembiayaan Sektor Pertanian di Provinsi NTT. Pelaksanaann FGD ini menegakkan Prokes Covid 19. FGD dilaksanakan pada Rabu, 29/09 di Silvya Hotel Premier Kupang.
Hadir juga pada kegiatan yang difasilitasi Bank NTT ini adalah Korem 161 WS, Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Staf Khusus Gubernur NTT Dr. David Pandie, MS dan Ir Tony Djogo, M.Sc; perangkat daerah provinsi NTT terkait yakni Biro Pemerintahan (Pem), Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pihak Off Taker dan BUMN terkait.
FGD ini merupakan bentuk operasional tindak lanjut pertemuan Gubernur NTT dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan NTT (FKLJK) yang diselenggarakan di Bank Indonesia Perwakilan NTT 22 September lalu.
FGD yang dibuka sekaligus bertindak sebagai pemandu oleh Kepala Biro PAP Provinsi NTT Dr. Drs. Lery Rupidara, M.Si ini diawali dengan
stressing point seputar perkembangan perekonomian nasional dan regional NTT dan perkembangan Jasa Keuangan di Provinsi NTT oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT I Nyoman Iriawan Atmaja dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTT Robert H Sianipar.
Komitmen Lembaga Jasa Keuangan yang disampaikan oleh Ketua FKLJK Provinsi NTT yang adalah juga Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho.
Paparan materi pokok oleh Dinas PKP, Dinas Peternakan, perwakilan pihak Off Taker dan Komitmen LJK serta diskusi, rancangan Pokja dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kepala Dinas PKP Provinsi NTT Ir. Lecky. F. Koli M.Si diwakili Sekretaris Ir Mikdonth S.Abola,M.Si yang juga didampingi Kepala Bidang terkait, mengangkat 10 besar kabupaten produksi jagung di NTT yaitu Kabupaten : TTS, SBD, Malaka, Sumbtim, Kupang, TTU, Belu, Matim, Mabar dan Alor.
Dilanjutkan dengan analisa usaha tani dan pendapatan model TJPS dan desain pengembangan, kebutuhan tenaga kerja, ALSINTAN antara lain traktor, excavator, buldozer, alat tanam, pompa air corn combine
hardvester dan corn sheller, masalah pupuk, kebutuhan kolaborasi pertanian khususnya pada program TJPS, titik-titik kritis/risk yang memerlukan perhatian dan antisipasi, serta eksisting dari pihak off taker di bawah koordinasi Dinas PKP serta perluasan lahan dan produksi jagung berikut kebutuhan ekosistem pendukung. Pelaku off taker juga hadir pada FGD ini antara lain PT Agree dan Petrokimia Gresik yang memaparkan skema kerjanya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Johana. E. Lisapaly, SH, M.Si diwakili Kepala Bidang Hiparcus Paoe S.Pt didampingi pejabat terkait, fokus pada persoalan kebutuhan daging, menggambarkan arah kebijakan dan problem pengembangan peternakan, kebutuhan
anggaran ALSINTAN pakan ternak sapi potong kawasan TJPS dan integrasinya dengan program TJPS, teknologi dan pemanfaatan
pengolahan limbah jagung menjadi pakan ternak sapi potong. Dinas Peternakan Provinsi NTT, berupaya keras mengintegrasikan program dan kegiatannya dengan program TJPS.
FGD ini merancang Kelompok Kerja (Pokja) dan dukungan TIK disusul sesegera mungkin dengan penyusunan timeline dan kerja-kerja
teknis operasional dari komitmen mewujudkan ekosistem pembiayaan khususnya pada sektor pertanian terintegrasi dengan peternakan
dimaksud.
Pada sesi akhir FGD yang pelaksanaannya menegakkan Prokes Covid 19 tersebut kembali ditegaskan point-point relevan oleh Kepala OJK NTT, Kepala Biro PAP Provinsi NTT dan Dirut Bank NTT yang mewakili komitmen dan kerja terkait dari pihak Bank NTT FKLJK Provinsi NTT.
Kepala Biro PAP, menutup dengan stressing : point of collaboration, management and attack of risk sektor pertanian dan sektor pembiayaan, intensitas kerja teknis operasional dari Pokja
termasuk TIK dan penyusunan timeline, konsistensi dan komunikasi intensif untuk keberhasilan terobosan pembangunan ekosistem pembiayaan yang merupakan salah satu komitmen Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef.A. Nae Soi untuk mewujudkan NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera.|| juli br