dr.Mese, “Kota Kupang sudah Zona Hijau Dari Juli, ada kesalahan input data, bukan yang real time”

NTT, TOPNewsNTT|| Ketua Satgas Penanganan Covid NTT sekaligus Kadis Kesehatan Provinsi NTT dr.Messerasi Ataupah menyatakan seharusnya NTT, terutama kota Kupang sudah masuk Zona Hijau sejak bulan Juli lalu dan siap mencabut masa PPKM dan WFH dan BDR, namun ia mengeluhkan hingga saat ini ada beberapa wilayah yang data Covidnya tidak akurat, artinya bukan data realtime akibat kesalahan input data. Bukan data real time tapi data kemarin. Hal ini dinyatakan oleh dr.Mese kepada media ini dalam wawancara Selasa, 24/8 di ruang rapat Dinkes Prov.NTT.
Untuk memastikan kondisi perkembangan Covid sesuai data real time dan akurat yang sangat dibutuhkan untuk penentuan langkah penetapan zona dan penutupan PPKM dr.Mese menyatakan akan melakukan pertemuan virtual bersama semua kepala Dinas Kesehatan dan Satgas 22 kabupaten kota untuk meminta dilakukan cleansing dan perbaikan data real time setiap hari, tidak data hari yang sudah lewat sehingga tidak terjadi pendobelan data, sehingga perkembangan penyebaran Covid bisa dideteksi termasuk penanganannya agar NTT cepat keluar dari zona merah dan masuk zona hijau.
Selain itu akan dilakukan evaluasi terkait kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan untuk dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran sekaligus menangani dampaknya baik secara kesehatan dan ekonomi.
“Apakah sudah cukup mampu memenuhi tujuan memutus mata rantai penyebaran? Apakah sudah mampu memberikan solusi bagi dampak kesehatan dan dampak ekonomi bagi masyarakat? Sehingga NTT dapat segera keluar dari zona merah dan masuk ke zona hijau? Sehingga PPKM bisa disudahi dan semua aktifitas masyarakat dan pemerintahan kembali berjalan normal. Karena kasihan anak-anak sekolah sudah terlalu lama dalam kondisi tertekan akibat pemberlakuan BDR, belajar dari rumah secara online, ada banyak keterbatasan dan kendala. Anak-anak kita harus kehilangan banyak hal baik dalam hal pergaulan, sosialisasi, dan lain-lain. Mereka butuh bermain, bergaul dengan teman, tatap muka dengan guru dan aktifitas lain.” Ungkap dr.Mese prihatin.
Untuk kota Kupang, menurut dr.Mese seharusnya sudah zona hijau dari bulan Juli lalu, namun masih terjadi kesalahan input data bukan data real time, sehingga terjadi dobel nama.
“Nama yang sudah sembuh, masih masuk ke data hari ini ke sata real time. Sehingga data real time yang tadinya harus hijau atau kuning kembali ke merah lagi. Jadi hari ini saya sudah minta ketegasan dari teman-teman dari Nakes Puskesmas untuk melaporkan yang real time, tidak yang kemarin-kemarin atau yang dobel.” Tandas dr.Mese.
“Jadi itu yang kita minta teman-teman di Puskesmas dan Dinas Kesehatan melakukan verifikasi untuk validasi data dengan baik sesuai kondisi dilapangan. Jadi sekali lagi ketelitian dari teman-teman melakukan input data Covid hari ini sangat penting untuk penetapan PPKM level berapa. Kalau hijau seharusnya hijau, kalau merah seharusnya merah, sehingga masyarakat tidak dirugikan karena ketelodoran kita semua.” Tandas dr.Mese mengingatkan.
Terkait penerapan PPKM, dr.Mese mengatakan harus ditentukan level sesuai data real time, tapi penerapan Prokes tetap harus berjalan. Treaching dan Test tetap harus dilakukan untuk mengisolasi yang positif, sehingga tidak terjadi penularan ke orang lain.
“Sebenarnya yang penting point-point itu saja. Sedangkan yang sudah terpapar oleh yang positif langkah isolasi mandiri dan terpusat tetap harus dilakukan. Yang positif masuk rumah sakit biasa atau yang khusus pasien positif Covid.” Jelasnya.
Untuk kota Kupang seharusnya saat sudah zona hijau harus diberlakukan zona hijau tidak lagi PPKM.
“Karena itu untuk kota Kupang kita sudah diskusi dan mereka mau menerima untuk segera lakukan pembersihan atau cleansing data sehingga masyarakat dan anak-anak sekolah kita segera dapat melakukan kegiatan mereka seperti biasa lagi.” Ujarnya meminta.
Sementara Jubir Satgas Kota Kupang Erents Ludji mengatakan bahwa update data Covid kota Kupang selalu real time. Dan penentuan PPKM berdasarkan zona adalah kebijakan Satgas Provinsi NTT.
Bahkan Erents menyebut bahwa angka positif Covid pada Selasa 24 Agustus sudah mencapai 14.014 orang atau meningkat 84 orang dibanding hari sebelumnya.
Total masih dirawat sebanyak 936 orang atau tambah 5 orang dan total sembuh 12.769 atau naik 88 orang.
Meninggal 388 orang, dengan rincian : terkonfirmasi positif 309 orang (naik 1 oramg), probable 38 orang dan suspek 14 orang.
Dari data terakhir tersebut, menurut Erents Satgas Provinsi NTT dapat segera menetapkan apa status kota Kupang, dan apakah PPKM level berapa yang harus diterapkan.
Kepada masyarakat Erents menghimbau agar dapat mematuhi prokes dan penerapan PPKM level 4 yang sudah ditetapkan hingga 3 September mendatang.
Terutama jangan dulu ada pesta atau kegiatan yang dengan konsentrasi oramg banyak. Karena Covid belum bisa dipastikan kapan akan berakhir dan stabil, maka penerapan Prokes harus tetap dijalankan, jika ingin Kota Kupang, NTT bahkan Indonesia keluar dari cengkeraman Pandemi Covid 19.
ia juga meminta empati masyarakat terhadap orang-oramg yang sudah positif, masih dirawat, sedang isolasi dan bahkan yang sampai meninggal agar dengan ketaatan terhadap Prokes, maka dapat menyudahi angka positif dan meninggal.
Empati juga dimintanya dari semua elemen terutama masyarakat terhadap Nakes, TNI, Polri, yang tergabung dalam Satgas yang sudah bekerja serius baik dalam penanganan pasien positif dan meninggal maupun dalam upaya pencegahan lewat traeching, tes dan vaksinasi.|juli br