CSR Rp100 Juta Bentuk Kepedulian Bank NTT Bagi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Alor

Kalabahi, TopNewsNTT.Com||Bank NTT kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap dua masalah krusial di kabupaten Alor lewat penyerahan CSR senilai Rp100 juta yamg diserahkan langsung oleh Pimpinan Cabang Bank NTT Kalabahi, Glaanthyano S.R. Ndoen kepada Bupati Alor, Iskandar Lakamau, Senin pagi (7/7/2025) di ruang kerjanya. CSR bagi berupa : 1.150 sak semen, 10 pak seng, dan 30 kilogram paku.
Bantuan material bangunan senilai Rp100 juta ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank NTT sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap dua persoalan krusial di Kabupaten Alor: kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Saya menyampaikan terima kasih yang tulus. Ini bukti nyata bahwa pembangunan adalah kerja bersama,” ujar Bupati Iskandar Lakamau.
Berbeda dari kebanyakan program CSR yang berfokus pada pelatihan atau penanaman pohon, Bank NTT memilih pendekatan langsung lewat penyediaan material bangunan. Bantuan ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti rumah sehat, sanitasi layak, dan fasilitas pendukung gizi — upaya konkret untuk menjawab kebutuhan masyarakat miskin dan rentan stunting.
“Bank NTT tidak sekadar hadir sebagai lembaga keuangan, tapi menjadi mitra strategis dalam pembangunan sosial,” ungkap Glaanthyano S.R. Ndoen.
“Semangat ini sejalan dengan misi Gubernur NTT dan Otoritas Jasa Keuangan, yang mendorong perbankan daerah agar lebih dekat ke akar persoalan masyarakat.”|| jbr
Penyerahan bantuan turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Alor. Mereka menyadari bahwa bantuan ini bukan sekadar untuk membangun dinding rumah, tetapi juga untuk membongkar tembok kemiskinan yang masih membelenggu pelosok-pelosok Alor.
Kabupaten Alor termasuk dalam peta prioritas nasional pengentasan kemiskinan ekstrem. Dalam upaya ini, sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan karena intervensi dari pemerintah pusat maupun daerah tak cukup hanya mengandalkan APBD. Di titik inilah, peran CSR seperti yang dilakukan Bank NTT menjadi sangat relevan dan strategis.
Ketika semen dan seng menjadi simbol solidaritas, dan ketika pejabat tak hanya memotong pita seremonial tetapi merancang strategi nyata, maka pembangunan tidak lagi tinggal dalam wacana. Dari ruang kerja bupati, langkah kecil menuju perubahan mulai ditapaki menuju kampung-kampung yang haus akan keadilan sosial.(**)
Rls. Hms.pemda.alor