Anggaran Milyaran Rupiah, Makanan Para Siswa SKO NTT Tidak Penuhi Standar Gizi, Kasek Akui Penyedia Telah ditegur PPK dan Dinas


Kupang, TopNewsNTT.Com|| Beredar video dan foto makanan bagi para siswa SKO (Sekolah Khusus Olahraga) Flobamorata Kupang tidak penuhi standar gizi dan beberapa kali basi. Padahal menurut sumber internal anggaran untuk penyedia CV Raja Perkasa Sejahtera berjumlah milyaran rupiah.

Bahkan dalam video dan foto yang diterima media ini, nampak para sisws SKO (Sekolah Khusus NTT membuang puluhan porsi makanan yang basi dengan lauk yang tidak penuhi standar Gizi tersebut.  Padahal sekolah dengan jumlah 200 siswa tersebut merupakan calon atlit dan atlet dipersiapkan untuk mewakili NTT ikut dalam PON 2028 dimana NTT akan menjadi tuan rumah dan untuk diikutkan dalam kejuaraan lainnya, seharusnya standar gizi terpenuhi 4 sehat 5 sempurna. Dari foto yang beredar siswa hanya diberi makan tempe dan ikan goreng serta sedikit sayur dan kondisi ini sudah berlangsung selama dua bulan.

Sumber internal juga berani menyebutkan CV Raja Perkasa Sejahtera sebagai penyedianya diback up oleh salah seorang pejabat.

Ia menyebutkan para siswa mengeluhkan  sering merasa lapar akibat gizi yang tidak terpnuhi, mengeluh sakit-sakitan dan mual karena makanan selalu datang terlambat. “Menu tersebut gizi tidak ada, tidak sesuai RAB. Makanan yang sampai juga selalu basi. Sehingga kondisi ini mempengaruhi kondisi kesehatan dan semangat para atlit dalam berlatih. Selain itu berat badan atlitpun menyusut.” Ujar sumber internal tersebut.

Atletpun, tambahnya hanya dapat mengadu kepada orangtua karena mereka ditekan dan diintervensi tidak boleh mengadu. Bahkan narsus itu menyebut PPK dan Kadis P&K tidak memperhatikan standar nilai gizi makanan.

Sementara salah satu siswa yang minta namanya dirahasiakan ketika ditemui di SKO NTT menyebutkan bahwa kejadian makanan basi baru terjadi beberapa kali. “Awalnya lauk ayam yang basi lalu nasi. Dan kami membuangnya semua. Tapi karena sudah terlanjur makan sebagian siswa sakit perut semuanya. Dan kalau standar gizi kami tidak mengerti tapi memang dibandingkan dua bulan, makanan kali ini lauknya tidak bervariasi. Hanya ayam, ikan, tempe tahu, sedikit sayur dan sepotong buah tanpa susu. Kami merasa kurang bertenaga saat berlatih.” Jelasnya.

Untuk diketahui bahwa jumlah siswa SKO NTT yang diberi makan penyedia sebanyak 200 lebih siswa terdiri dari kelas 10-12 dan seluruhnya tinggal di asrama.

Tanggapan Kadis, Kasek

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo kepada media ketika dikonfirmasi menjawab, “Masalah ini sudah lama dan rekanan sudah dipanggil oleh PPK dan sudah memperbaiki layanan. Coba tanya Kepsek saja.” Jawab kadis lewat chat wa.

Sementara itu kepala SKO Flobamorata Kupang, Hironimus Pati,SP.d,M.M menjelaskan bahwa berkaitan layanan makan dan minum di SKO posisi Sekolah hanya sebagai penerima manfat dan siapaun yang ditunjuk memberikan layanan makan minum disekolah tersebut selalu dijadikan mitra kerja dan secara internal melakukan fungsi kontrol dengan membentuk tim khusus.

“Dan dari perjalanan awal sampai dengan saat sekarang, sistem kerja saya atur demikian. Nah di SKO ini ada perpanjangan tangan saya yakni Tim Pemeriksa Makanan ibu Nita dan rekan. Tugas mereka setiap hari memeriksa makanan dan layanan dari pihak ketiga. Dan saya sudah memberikan warning kepada mereka jika makanan dianggap tidak layak dimakan, jangan di berikan. Karena itu nanti berdampak ke anak. Dan memang sejauh ini sudah menjadi tradisi ketika ada rekanan baru, sangat rentan dengan masalah. Di awal-awal itu dari dulu semua rekanan yang baru masuk ke sini. Nah hal yang sama dialami oleh rekanan yang ini. Kalau diawali dengan rapat koordinasi maka hal-hal teknis kami sampaikan. Kemarin di bulan pertama mereka bekerja tentu ada sedikit persoalan muncul dan dicatatan kami ada dan langsung ditindak lanjut. Hanya kami sebagai penerima manfaat tidak bisa memberikan teguran langsung ke penyedia tetapi kami melaporkan ke PPK karena yang terikat kontrak adalah penyedia dan PPK. Tugas kami melaporkan ke PPK dan Dinas P&K. Fsn diakhir bulan SKO selalu mengirimkan BAP ke Dinas dan PPK dan mereka melakukan evaluasi. Dan jika ada temuan mereka akan langsung menindak lanjuti. Itu pun yang terjadi pada September kali lalu semua sudah kami laporkan dalam BAP dan PPK langsung turun dan ambil tindakan dan menegur penyedia di hadapan saya.” Jelasnya.

Hiro menambahkan di bulan Oktober sudah tidak mendengar ada laporan lagi. Dan itu terjadi beberapa kali saja terjadi di bulan September tapi tidak setiap hari.

“Pihak sekolah  tidak pernah lakukan tekanan dan intervensi ke siswa tapi karena ini lembaga formil, kami hanya mengarahkan saja ke para siswa, jika ada persoalan silahkan melapor ke pihak sekolah agar diambil tindakan daripada masalahnya keluar dan terjadi multi tafsir. Karena di sini ada pengasuh asrama, wali kelas, guru BK, guru wali, jsdi guru wali hadir sebagai orangtua asuh.” Tegas Hiro

Hironimus juga mengakui pemberian makanan ke para siswa di SKO sudah berjalan sejak sekolah berdiri tahun 2016 dan sudah 7 penyedia yang terlibat masuk keluar dari sekolah ini. Namun diakuinya selama ini tidak pernah kejadian dan kelihan ada makanan basi, telat atau tidak penuhi unsur gizi.

Hironimus berjanji akan lakukan kajian dan pengawasan terkait mutu dan kualitas makanan agar tidak terjadi lagi.(**)