NTT, TOPNewsNTT|| Kantor Bahasa Provinsi NTT butuh gedung sendiri setelah 13 tahun melakukan pelayanannya di bidang pengembangan bahasa Indonesia di NTT selalu berpindah.
Padahal instansi vertikal yang berada dibawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini hadir di NTT sejak 23 Juli 2009.

Saat ini Kantor Bahasa Provinsi NTT hanya menempati gedung dengan 7 ruangan diatas lahan seluas 540m² di Kompleks BPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat tidak layak menjadi kantor bagi sebuah instansi vertikal ini dibandingkan dengan total staf yang terdiri dari staf PNS sebanyak 16 orang (termasuk Kepala Kantor Bahasa) dan PPNPN sebanyak 10 orang.
Menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT Elis Setiati,S.Pd.,M.Hum., saat berdiri di NTT mereka brkantor pertama kali di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, kantor kedua berlokasi di Jalan El Tari dan saat ini berkantor di kompleks Kantor BPMP NTT.
“Kantor Bahasa Provinsi NTT sudah lima kali berganti pimpinan namun masih belum memiliki gedung sendiri. Di sini kami hanya menempati 7 (tujuh) ruangan yang digunakan untuk melakukan pelayanan kantor kami.” Jelas Elis.
Elis mengungkapkan, dalam melakukan tupoksinya di NTT, Kantor Bahasa provinsi NTT telah melaksanakan pemetaan bahasa di Pulau Sumba, pengusulan bahasa daerah dalam KBBI.
Tugas utama Kantor Bahasa Provinsi NTT antara lain melaksanakan pelindungan dan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Untuk lebih menunjang pelaksanaan program kerja Kantor Bahasa Provinsi NTT, kami punya harapan memiliki kantor sendiri yang lokasinya mudah dijangkau masyarakat luas.” Ujar Elis menutup Wawancara.|| juli br