Peristiwa Ndora di mata Kadis Pendidikan NTT, “Karakter Gagal Tumbuh Kembang Di Sekolah”

NTT, TOPNewsNTT||Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Linus Lusi, lewat rekaman VN WA, menanggapi kejadian penikaman berujung maut oleh orangtua siswa terhadap Almh.Adelfina Azi (59 thn), Kasek SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagakeo (Rabu, 9/6) pagi.
Menurut Linus Lusi, kejadian yang menimpa kasek SDI Ndora, Nagakeo ini adalah bukan merupakan suatu malapetaka atau musibah. Mustinya tidak terjadi.
“Tapi dengan peristiwa ini ssmua pihak harus merefleksi diri atas kejadian ini. Baru pertama kali guru/ kasek bersimbah darah akibat sabetan dari orangtua murid. Dan ini karakter gagal tumbuh berkembang di sekolah yang didesain di sekolah-sekolah.” Ujar Linus.
“Karena itu, kita akan minta pihak Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Nagaeo bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengusut tuntas akar permasalahan yang paling mendasar itu apa. Apa berdiri sendiri atau bertali-temali sehingga diambil tindakan yang pas, sehingga seluruh kasek dan guru harus bermawas diri terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dan tidak boleh terulang kembali.” Ujarnya menutup wawancara.”
Dilansir dari media online bahwa pada Rabu, 9/6 telah terjadi peristiwa penikaman berujung maut terhadap Adefina Azi (59thn) Kasek SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, kabupaten Nagakeo oleh orangtua siswa (DD). Tersangka pelaku DD dikabarkan murka dan kalap menikam korban SA akibat anaknya yang merupakan siswa di sekolah tersebut di keluwrkan dari kelas saat ujian kenaikan kelas dan dipulanhkan akibat Tersangka Pelaku DD belum melunasi Uang Komite sebesar Ro1,7 juta.
Delfina adalah korban penikaman oleh orang tua siswa berinisial DD, warga Nagemi, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada Selasa (08/06/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban Delfina sempat dirawat insentif di Puskesmas Nangaroro selama kurang lebih 10 jam, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Ende hingga menghembuskan nafas terakhir.|| juli br