10 Bulan Kepemimpinan, Melki-Johny Paparkan Pencapaian Kinerja Dalam Coffee Morning Bersama Awak Media

NTT, TopNewsNTT.Com|| Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Melkiedes Laka Lena dan Jhony Asadoma menggelar coffee morning di Aula Rujab Gubernur NTT bersama para pimpinan OPD setda NTT dan awak media (Jumat, 19/12/2025).

Kepada Media, Melki Laka Lena memaparkan pencapaian dari kinerja dirinya bersama Wakil Gubernur selama 10 bulan sejak dilantik di Jakarta 20 Pebruari 2025 lalu.

Melki menegaskan bahwa selama 10 bulan kepemimpinan mereka, pemerintah provinsi NTT tengah menyiapkan lompatan besar pembangunan untuk tahun anggaran 2026.

“Lompatan besar itu yakni dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dua program strategis yang menjadi andalan kami adalah pembangunan sekolah vokasi berbasis asrama dan renovasi puluhan ribu rumah tidak layak huni di desa dan kelurahan.” Sebut Melki.

Menurut Melki, arah kebijakan ini dirancang untuk menjawab persoalan struktural NTT, mulai dari kualitas pendidikan hingga kemiskinan berbasis wilayah.

“Pemprov NTT akan membangun 10 sekolah vokasi berbasis asrama yang tersebar di Pulau Timor, Flores, Sumba, hingga wilayah kepulauan. Sekolah ini mengadopsi konsep sekolah rakyat, tetapi dirancang lebih spesifik dengan menyesuaikan potensi unggulan setiap daerah.” Ungkapnya.

“Anak-anak tidak hanya bersekolah, tetapi juga tinggal di asrama. Kurikulumnya berbasis keunggulan lokal. Di Rote Ndao misalnya fokus pada garam, di Sumba pada peternakan, dan di Flores pada energi baru terbarukan,” lanjut Melki.

Lebih jauh, Melki menekankan bahwa sekolah vokasi tersebut tidak sekadar mencetak lulusan, tetapi membangun kemandirian. Pemerintah akan menyiapkan ekosistem produksi agar para siswa dapat belajar sekaligus berwirausaha.

“Targetnya, siswa mampu membiayai pendidikannya sendiri dari hasil produktivitas di ekosistem yang kami bangun,” ujarnya.

Di sektor perumahan, Pemprov NTT menargetkan percepatan signifikan. Jika pada 2025 hanya 75 unit rumah yang dibangun, maka pada 2026 pemerintah menargetkan renovasi sebanyak 31.570 unit rumah melalui skema kolaborasi anggaran lintas pemerintahan.

Setiap unit rumah akan mendapat bantuan Rp 20 juta, yang bersumber dari Rp 5 juta APBD provinsi, Rp 5 juta APBD kabupaten/kota, serta Rp 10 juta dari dana desa. Skema ini dinilai Melki sebagai model gotong royong fiskal yang realistis dan berdampak langsung.

“Dengan kolaborasi ini, rumah-rumah warga di desa dan kelurahan bisa ditingkatkan menjadi hunian yang layak,” katanya.

Selain pendidikan dan perumahan, Pemprov NTT tetap memprioritaskan perbaikan infrastruktur dasar, seperti jalan rusak, pembangunan sumur bor, dan perluasan jaringan listrik. Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar program listrik gratis menjangkau masyarakat di wilayah terpencil.

Mengakhiri pertemuan tersebut, Gubernur Melki menegaskan pentingnya peran media massa sebagai mitra strategis pembangunan. Ia berharap media ikut mengawal pelaksanaan program Dasa Cita agar kebijakan yang dirancang pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Media adalah jembatan antara kebijakan dan rakyat. Kami berharap pengawasan dan kritik konstruktif terus berjalan,” ujar Melki.

Sementara itu Wakil Gubernur Johni Asadoma meminta keterlibatan aktif awak media dalam pengawalan berbagai program pemerintah NTT terutama program presiden seperti MBG agar berjalan dengan baik dan tepat sasaran sesuai tujuannya.

Selain itu untuk menunjang keberhasilan pemberian makanan bergizi dan pengentasan stunting dan gizi buruk, media diminta keterlibatannya untuk mengedukasi masyarakat tentang data konsumtif masyarakat terhadap Sirih Pinang, rokok dan miras yang tinggi bahwa jika masyarakat mampu berhemat maka uang bisa dipergunakan untuk membeli kebutuhan dasar keluarga terutama anak-anak sehingga perbaikan gizi tidak hanya dari MBG tapi juga datang dari setiap keluarga.|| jbr